CEO YouTube Susan Wojcicki Mengundurkan Diri Halaman all -

- CEO YouTube, Susan Wojcicki memutuskan untuk mengundurkan diri (resign) dari perusahaan, Kamis (16/2/2022).
Setelah sembilan tahun menjabat sebagai CEO YouTube, posisi Wojcicki akan diganti oleh Neal Mohan yang sebelumnya menjabat sebagai wakil CEO YouTube.
Dalam sebuah memo yang dikirim ke seluruh karyawan, Wojcicki memaparkan alasan ia mengundurkan diri.
“Hari ini, setelah 25 tahun bekerja di sini, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi saya sebagai pimpinan YouTube. (Saya ingin) memulai lembaran baru dengan berfokus pada keluarga, kesehatan, dan proyek personal yang saya minati,” tulis Wojcicki.
Selama masa jabatannya, Wojcicki menunjukkan performa dan kinerja yang menjanjikan bagi perusahaan.
Baca juga: CEO YouTube Batasi Waktu Anaknya Nonton YouTube
Dirangkum KompasTekno dari Vox, Jumat (17/2/2023), YouTube memiliki kontribusi yang penting bagi bisnis Google dan Alphabet (perusahaan induk yang menaungi Google, Youtube, dkk), setelah dibeli Google pada 2006.
Pada 2022 lalu, YouTube mampu menghasilkan keuntungan penjualan iklan sebesar 29,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 442,2 triliun). Angka tersebut berkontribusi lebir dari 10 persen total keseluruhan pendapatan Alphabet.
Seperti yang disebut di atas, Wojcicki sudah mengabdi di perusahaan selama 25 tahun. Sebelum menjadi CEO YouTube, ia memulai karirnya di Google untuk divisi marketing.
Ia juga membantu Google mengembangkan bisnis periklanan digital. Hingga akhirnya di satu titik, layanan video harus berkompetisi dengan platform YouTube.
Melihat potensi platform tersebut, Wojcicki berargumen bahwa Google harus segera membeli website tersebut. Keputusan itulah yang membuka jalan karir baru bagi Wojcicki untuk menjadi CEO YouTube.
Bagian dari cikal bakal Google

Kepergian Wojcicki sebagai CEO YouTube memberi makna simbolis yang mendalam bagi Google dan dunia teknologi secara umum. Sebab, selama bertahun-tahun, ia menjadi salah satu dari sedikit perempuan yang bekerja di perusahaan raksasa teknologi.
Tidak hanya itu, Wojcicki juga dianggap sebagai bagian dari berdirinya Google. Sedikit kilas balik, pada 1998 silam, Wojcicki sempat menyewakan garasinya di Sillicon Valley kepada dua co-founder Google, Larry Page dan Sergey Brin.
Walau ia sudah menyaksikan bagaimana proses penemuan dari Google saat itu, Wojcicki tidak langsung bergabung untuk bekerja di perusahaan. Setahun setelahnya, ia baru memutuskan untuk bergabung sebagai karyawan ke-16 di perusahaan.
Baca juga: Garasi Tempat Kelahiran Google Bisa Dilihat di Street View, Ini Caranya
“25 tahun lalu saya memutuskan untuk bergabung (dalam proyek) yang dikerjakan dua mahasiswa lulusan Universitas Stanford yang sedang mengembangkan mesin pencari baru. Namanya Larry dan Sergey,” tulis Wojcicki dalam surat pembukanya.
“Saya melihat potensi dari apa yang mereka kembangkan, tentunya sesuatu yang sangat menggembirakan, dan saat itu perusahaan hanya memiliki sedikit karyawan, tidak ada penghasilan, (tetapi) saya memutuskan untuk bergabung ke dalam tim,” lanjut Wojcicki.
Menanggapi keputusan resign dari Wojcicki, Page dan Brin pun mengungkapkan pendapatnya dalam sebuah surat pernyataan. Keduanya kompak memuji dan bersyukur atas kehadiran Wojcicki di perusahaan.
“Susan memiliki posisi yang unik dalam sejarah Google dan telah memberikan kontribusi yang sangat hebat terhadap produk yang telah digunakan banyak orang. Kami sangat bersyukur untuk apa yang sudah ia kerjakan selama 25 tahun,” ujar Page dan Brin.
Senada dengan kedua co-founder Google, CEO Alphabet Sundar Pichai juga mengapresiasi jerih payah dan kontribusi yang sudah diberikan Wojcicki selama ini.
“Susan telah membuat tim yang luar biasa dan memiliki Mohan sebagai penerusnya, yang telah siap untuk mulai bekerja dan memimpin YouTube menghadapi kesuksesan berikutnya di masa mendatang,” jelas Pichai.
Tetap bantu Google
Wojcicki telah menghabiskan banyak waktu di perusahaan bersama wakilnya, Neal Mohan. Keduanya telah bekerja mengembangkan bisnis iklan di Google, dan Mohan selalu menjadi wakil Wojcicki di YouTube sejak 2015.
Maka dari itu, Wojcicki meyakini bahwa posisi CEO nantinya akan diganti oleh sang wakil. Sebab, ia sendiri sudah melihat bagaimana cara Mohan bekerja dan kontribusinya terhadap pertumbuhan YouTube.
Baca juga: Mundur dari Induk Google, ke Mana Perginya Larry Page dan Sergey Brin?
“Dengan apa yang sudah kita lakukan dengan Shorts, layanan streaming dan paket berlangganan, bersamaan dengan teknologi AI (kecerdasan buatan), peluang YouTube terbuka di depan dan Neal adalah orang yang tepat untuk memimpin kami,” tulis Wojcicki.
Kendati begitu, walau sudah mundur sebagai CEO, Wojcicki mengungkapkan bahwa dirinya akan membantu Mohan melakukan masa transisi dengan melakukan rapat dengan para petinggi YouTube, memberikan pelatihan, dan sebagainya.
Sementara itu, untuk jangka panjang, ia juga tetap memberi kontribusinya di Google dan Alphabet sebagai konsultan. Ia menerima tawaran dari Pichai dan setuju untuk menjalankan peran tersebut.
“Keputusan ini memungkinkan saya untuk menjalani pengalaman yang berbeda selama beberapa tahun ke depan untuk menawarkan nasihat dan panduan bisnis Google dan portofolio perusahaan Alphabet,” pungkas Wojcicki.
Terkini Lainnya
- 7 Penyebab Battery Health iPhone Turun Drastis yang Perlu Diketahui
- Google Tiru Fitur Browser Samsung Ini untuk di Chrome
- Cara Beli E-SIM Tri, Harga, dan Aktivasinya
- 2 Cara Mengaktifkan E-SIM XL dengan Mudah dan Praktis
- Cara Migrasi Kartu SIM Fisik ke E-SIM Telkomsel via Online, Mudah dan Cepat
- Samsung Galaxy M56 5G Meluncur, Bawa Bodi Tipis dan Datar
- Nvidia Hadapi Kerugian Rp 92 Triliun Imbas Ekspor Chip Dibatasi
- WhatsApp Siapkan Fitur Baru, Orang Lain Tak Bisa Simpan Foto dan Video Kita
- Video Lama Ungkap Alasan Bos Apple Pilih Rakit iPhone di China
- Jadwal MPL S15 Minggu Ini, Ada "Derby Klasik" RRQ Hoshi vs Evos Glory
- Hadiah Kompetisi E-sports EWC 2025 Tembus Rp 1 Triliun
- iPhone 6s Kini Masuk Kategori HP Lawas
- Meta Tambah Keamanan Akun Instagram Remaja Indonesia, Batasi Live dan DM
- Arti Logo XLSmart, Operator Seluler Hasil Merger XL-Smartfren
- XLSmart Resmi Beroperasi, Janjikan Peningkatan Layanan
- [POPULER TEKNO] Elon Musk Siap Mundur dari CEO Twitter | Wanti-wanti Bapak Internet soal ChatGPT | "Perang Dingin" WhatsApp Vs Telegram
- Raih Market Share 27 Persen, Oppo Kuasai Pasar Smartphone Indonesia
- MediaTek Dimensity 7200 Meluncur, Chipset "Gaming" untuk Ponsel Menengah
- Ramai di Twitter Fitur HP Do Not Disturb, Apa Fungsi Sebenarnya?
- Meta Naikkan Tunjangan Mark Zuckerberg setelah PHK Karyawan