Mundur dari Induk Google, ke Mana Perginya Larry Page dan Sergey Brin?

- Kabar mundurnya Larry Page dan Sergey Brin pekan ini bisa dibilang mengejutkan. Dua pendiri tersebut melepaskan jabatan mereka CEO dan presiden di perusahaan induk Google, Alphabet.
Page dan Brin dikenal sebagai duo pendiri Google lebih dari 20 tahun lalu. Seletah restrukturisasi tahun 2015, keduanya pindah ke Alphabet, sementara pimpinan Google dipercayakan ke Sundar Pichai. Kini Pichai menjabat sebagai CEO Google sekaligus Alphabet.
Baca juga: Larry Page Mundur, Sundar Pichai Jadi CEO Perusahaan Induk Google
Ke mana perginya Larry Page dan Sergey Brin? Kendati telah menanggalkan jabatan tinggi mereka, keduanya masih menjadi anggota dewan direksi di Alphabet.
Profesor yang jadi pengusaha
Meski terkesan mendadak, kepergian duo Page dan Brin sebenarnya sudah tercium selama bertahun-tahun. Keduanya perlahan mengambil jarak dengan kegiatan sehari-hari perusahaan.
Page, misalnya, ketika ditanya soal proyek search engine khusus China dalam sebuah konferensi di 2015, menjawab bahwa perkara tersebut sudah didelegasikannya ke Sundar Pichai selaku CEO baru Google ketika itu.
"Saya boleh bantu dia memikirkannya. Tapi saya tak harus menjawab pertanyaan ini sekarang," ujarnya, disambut gelak tawa hadirin konferensi. Kesannya bercanda, tapi Page memang menyerahkan kepemimpinan dan tugas harian ke eksekutif lain.
Page pun tak hadir ketika dipanggil ke Kongres AS pada 2018 untuk bersaksi soal isu-isu teknologi. Google malah mengirimkan kesaksian tertulis dari Kent Walker, Senior Vice President Global Affairs Google.
Baca juga: Mengenal Sundar Pichai, Orang Nomor Satu di Google dan Alphabet
MIchael Jones, pendiri Google Earth yang diwawancara oleh The New York Times, mengatakan bahwa Page adalah seorang "profesor" yang kebetulan menjadi pengusaha, dan karena itu sebenarnya tak suka ataupun tertarik menjalankan perusahaan.
"Yang dia pedulikan adalah mendorong inovasi," kata Jones, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Kamis (5/12/2019).
Jones turut mengungkapkan pandangan serupa atas Sergey Brin yang disebutnya memendam hasrat untuk bereksperimen, alih-alih jadi nakhkoda usaha.
Setelah restrukturisasi pada 2015, Brin memang "mengasingkan" diri di Google X, salah satu anak usaha Alphabet yang mengerjakan aneka proyek eksperimental. Dari sini lahir beragam inovasi, mulai dari kacamata pintar hingga balon internet.
Anak yang sudah dewasa
Larry Page dan Sergey Brin bertemu di kampus Stanford University. Tahun 1996 mereka mencetuskan mekanisme cara menyusun ranking hasil pencarian di internet agar lebih efektif. Proyek yang berawal dari tugas kuliah itu kemudian coba dijual, tapi tak ada yang mau beli.
Page dan Brin lantas mendirikan perusahaan sendiri bernama Google, yang kini sudah menjelma jadi salah satu perusahaan teknologi paling powerful di dunia. Tapi, semakin perkasa Google, para pendirinya malah seperti makin kehilangan ketertarikan.
Terkini Lainnya
- Redmi Watch Move Meluncur, Pakai Layar AMOLED Harga di Bawah Rp 400.000
- Paus Fransiskus Wafat, Tinggalkan Pesan Kuat soal Etika Teknologi dan AI
- HP Vivo X200s Meluncur dengan Dimensity 9400 Plus dan Baterai 6.200 mAh
- Segini Mahalnya Harga iPhone jika Dibuat di Amerika
- Tema Hari Bumi 2025 "Our Power, Our Planet", Ini 50 Contoh Ucapan Menarik untuk Medsos
- Smartphone Oppo K13 Meluncur, Bawa Baterai 7.000 mAh dan Chipset Baru
- 35 Link Twibbon Hari Bumi 2025 Bertema "Our Power, Our Planet" dan Contoh Ucapannya
- Sekian Biaya yang Dihabiskan OpenAI saat Pengguna Bilang "Tolong" dan "Terima Kasih" ke ChatGPT
- Vivo X200 Ultra Resmi, HP Flagship yang Bisa "Disulap" Jadi Kamera DSLR
- Daftar Kode Negara iPhone dan Cara Mengeceknya
- Pemerintahan Trump Anggap QRIS, PGN, dan Produk Bajakan di Mangga Dua Hambat Perdagangan
- Apa Itu Italian Brainrot atau Meme Anomali yang Lagi Viral di TikTok?
- Terungkap, Alasan Bos Apple Pilih Rakit iPhone di China
- Jangan Bilang "Tolong" dan "Terima Kasih" ke ChatGPT
- Nvidia Rilis Zorah, Demo Game "GeForce RTX 50" yang Terlalu Nyata
- 35 Link Twibbon Hari Bumi 2025 Bertema "Our Power, Our Planet" dan Contoh Ucapannya
- Sekian Biaya yang Dihabiskan OpenAI saat Pengguna Bilang "Tolong" dan "Terima Kasih" ke ChatGPT