Apa Itu Artificial Intelligence? Definisi, Jenis-jenis, dan Contoh Penerapannya

- Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan menjadi salah satu istilah yang tak asing ditemui saat ini. Artificial Intelligence (AI) terus berkembang dan hadir di sela-sela kehidupan masyarakat.
Salah satunya yang terbaru kini yaitu ada ChatGPT. Tools chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) dari OpenAI ini menjadi trending karena fungsinya yang mampu menjawab pertanyaan dengan luwes alias tidak kaku layaknya robot.
Hal ini yang membuktikan bahwa teknologi AI semakin masif merasuki beragam bidang dan membantu kegiatan sehari-hari. Lantas apa sebenarnya definisi AI, jenis-jenisnya, serta bagaimana cara kerjanya?
Baca juga: Tantangan Penerapan Artificial Inteligence di Indonesia
Definisi Artificial Intelligence
Dilansir dari Investopedia, Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah rekayasa teknologi yang memungkinkan sistem komputer, software, yang dibuat dan diprogram untuk dapat “berpikir” seperti manusia dan meniru tindakan mereka.
Karakteristik AI adalah kemampuannya dalam merasionalisasi dan mengambil tindakan yang memiliki peluang terbaik untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan kecerdasan buatan umumnya digunakan untuk pembelajaran, penalaran, dan lain sebagainya.
Beragam industri pun lambat laun mulai mencoba menerapkan hal ini terutama pada industri ekonomi, keuangan, hingga perawatan kesehatan. Artificial Intelligence sendiri dibuat oleh manusia lewat algoritme pemrograman yang kompleks.
Kategori AI
Terdapat dua kategori Artifiicial Intelligence (AI) yaitu Weak AI dan Strong AI. Weak AI biasanya dirancang untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu. Biasanya sistem AI dengan kategori ini mencakup permainan video hingga virtual assistant layaknya Alexa pada Amazon dan Siri pada Apple.
Sedangkan Strong AI lebih kompleks. Strong AI akan menjalankan perintah/tugas semirip mungkin dengan manusia. Sistem ini lebih rumit dan mereka diprogram untuk menangani situasi di mana mereka mungkin diminta untuk memecahkan masalah.
Strong AI dapat ditemukan pada jenis aplikasi seperti mobil self-driving atau ruang operasi rumah sakit. Selain dua kategori itu kecerdasan buatan juga digolongkan menjadi empat tipe yaitu AI reaktif, memori terbatas, teori pikiran, dan kesadaran diri.
Baca juga: Tren Artificial Intelligence di Indonesia 2023 Beserta Isu Etika
AI reaktif
Sistem AI reaktif tidak memiliki memori dan spesifik tugas. Contoh saja Deep Blue, sebuah komputer catur buatan IBM yang mengalahkan juara dunia Garry Kasparov pada 1990-an.
Deep Blue dapat mengidentifikasi bidak di papan catur dan membuat prediksi, tetapi karena tidak memiliki memori, ia tidak dapat menggunakan pengalaman masa lalu untuk menginformasikan masa depan.
Memori terbatas
Sistem AI ini dapat beradaptasi dengan pengalaman masa lalu atau memperbarui dirinya sendiri berdasarkan pengamatan atau data baru. Contoh saja yang bisa ditemukan pada mobil self-driving yang menggunakan pengalaman sebelumnya untuk mengambil keputusan perjalanan di rute berikutnya.
Teori pikiran
Istilah pada jenis AI ini mengacu pada psikologi. Dikatakan sebagai teori pikiran karena ketika diterapkan pada AI, sistem ini akan memiliki kecerdasan sosial untuk memahami emosi. Jenis AI ini dapat menyimpulkan niat manusia, hingga memprediksi perilaku.
Kesadaran diri
Pada jenis AI ini sistem akan memiliki kesadaran diri. Mesin yang dibekali sistem ini akan dapat memahami keadaan mereka saat ini dan menyimpulkan apa yang orang lain rasakan. Untuk saat ini jenis AI ini masih belum ada.
Baca juga: Google Bersiap Lawan ChatGPT, AI yang Bisa Jawab Pertanyaan Mirip Manusia
Cara kerja Artificial Intelligence
AI bekerja dengan algoritma pemograman pada sistem komputer yang diberikan dalam proses pembuatannya. Sistem akan memproses dengan menggabungkan data dalam jumlah besar dengan pemrosesan berulang dan cepat.
Terkini Lainnya
- Sempat Keluar dari Indonesia, 4 Merek Smartphone Ini Comeback ke Tanah Air
- Keracunan Data, Modus Baru Menyasar Pelatihan AI
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- Broadcom dan TSMC Ingin Pecah Intel Jadi 2 Perusahaan
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Bocoran Harga Xiaomi 15 Ultra yang Meluncur Sebentar Lagi
- 2,5 Miliar Akun Gmail Terancam AI Hack
- Arti “Fortis Fortuna Adiuvat” yang Sering Muncul di Bio TikTok dan Instagram
- Ditunjuk Jadi "Staff Khusus", Berapa Gaji Elon Musk?
- Meta Bikin Mesin "Pembaca Pikiran" Bertenaga AI, Begini Bentuknya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir Tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- 119 Kota-Kabupaten di Indonesia Dapat Upgrade Sinyal 4G Telkomsel Mulai Bulan Ini
- Oppo Reno8 T Masuk Indonesia, Reno9 Menyusul?
- GALERI FOTO: Kota Singapura dalam Bidikan Kamera 200 MP Samsung Galaxy S23 Ultra
- [POPULER TEKNO] Google Bard, Pesaing Baru ChatGPT | Oppo Reno8 T 4G Resmi di Indonesia
- 4 Fitur Unggulan di Oppo Reno8 T 4G yang Dibanderol Rp 4,9 Juta