Curhatan Elon Musk Setelah Jadi Bos Twitter, Sakit Pinggang hingga Kerja 120 Jam Sepekan

- Akhir Oktober 2022 lalu, Elon Musk resmi menjadi pemilik baru Twitter. Setelah melalui drama panjang, Musk akhirnya membeli platform mikroblogging itu dengan nilai transaksi 44 miliar dollar AS (sekitar Rp 634 triliun dengan kurs saat itu).
Setelah kurang lebih tiga bulan menjadi bos baru Twitter, Musk curhat betapa lelahnya mengendalikan Twitter, sambil tetap menjalankan perusahaannya yang lain, yakni Tesla dan SpaceX di saat yang bersamaan.
"Tiga bulan terakhir sungguh berat, menyelamatkan Twitter dari kebangkrutan, namun tetap harus menjalankan tugas penting di Tesla dan SpaceX. Semoga tidak ada yang merasakan sakit ini," sambat Musk saat membalas postingan akun portal berita The Wall Street Journal.
Baca juga: Elon Musk Jadi Orang Pertama di Dunia yang Kehilangan Rp 3.100 Triliun
"Twitter saat ini memang masih punya tantangan, namun mulai cenderung stabil apabila kami melanjutkannya (mengembangkan Twitter). Dukungan publik sangat berarti," lanjut Musk dalam twit yang sama.
Last 3 months were extremely tough, as had to save Twitter from bankruptcy, while fulfilling essential Tesla & SpaceX duties. Wouldn’t wish that pain on anyone.
Twitter still has challenges, but is now trending to breakeven if we keep at it. Public support is much appreciated!
— Elon Musk (@elonmusk) February 5, 2023
Dalam twit terpisah, Musk mengatakan, kondisi keuangan Twitter saat awal kepemilikannya, memang tidak sehat. Itu sebabnya, banyak pekerjaan rumah yang menurutnya harus dituntaskan.
Saat mengatakan "sakit" di twitnya, Musk tidak membual. Hal itu juga sempat ia sampaikan ke kuasa hukumnya saat hendak menjalani persidangan kasus "Twitter 420".
"Twitter 420" adalah kasus di mana para investor Tesla menggugat Elon Musuk lantaran twit yang diunggahnya tahun 2018 lalu, terkait pendanaan Tesla yang disebut akan berubah menjadi perusahaan privat dari perusahaan publik.
Baca juga: Ini Twit Lama Elon Musk Tahun 2018 yang Menyeretnya ke Pengadilan
Kepada kuasa hukumnya, Musk mengaku mengalami masalah tidur dan sakit punggung karena bekerja terlalu keras.
"Semalam tidur saya tidak nyenyak, jadi sayang sekali, saya tidak berada dalam kondisi yang fit. Mohon maaf karena menggelinjang. Sakit punggung saya cukup parah," kata Musk yang kerap dijuluki "si gila kerja", dihimpun KompasTekno dari Wall Street Journal, Rabu (8/2/2023).
Di lain kesempatan beberapa tahun lalu, Musk mengaku dirinya harus meminum obat tidur untuk mengatasi insomnia yang ia derita.
Bukan cuma insomnia dan sakit punggung, Musk juga memiliki riwayat penyakit di leher.
Beberapa tahun lalu, orang-orang memerhatikan ada sebuah bekas jahitan di leher Musk. Tahun 2020, Musk mengakui bahwa dia menjalani dua operasi di leher, di mana salah satunya gagal dan menyebabkan sakit leher.
Kerja 120 jam seminggu
Elon Musk dikenal sebagai "si gila kerja". Pria berusia 51 itu konon sering bekerja hingga larut malam dan memejamkan mata beberapa jam saja.
Beberapa waktu lalu, Musk bahkan dikabarkan tidur di kantor Twitter di San Francisco lantaran banyak perombakan produk. Kabarnya, dia juga menyediakan kasur untuk karyawan yang lembur dan ingin menginap di kantor.
Dalam sebuah konferensi bulan November lalu, Musk mengaku dia bekerja 120 jam dalam sepekan atau kira-kira selama 5 hari penuh (24 jam tanpa henti).
Baca juga: Elon Musk Masuk Buku Guinness World Records
Durasi kerja itu lebih lama dibanding sebelum ia membeli Twitter yang konon "hanya" bekerja 80 jam sepekan.
"Saya tidur, bangun, kerja, dan selalu begitu selama tujuh hari dalam sepekan," kata Musk menceritakan rutinitasnya.
"Saya harus melakukan itu untuk sementara waktu, tidak ada pilihan. Saya pikir, nanti saat Twitter sudah stabil, maka akan lebih mudah untuk mengelolanya dibanding SpaceX dan Tesla," kata Musk.
Beban dan durasi kerja yang ekstrem itu, tentu memeberikan efek ke tubuhnya yang sudah tak lagi muda. Bahkan, Musk sendiri mulai khawatir tentang kondisinya sendiri.
"Saya juga khawatir dengan diri saya sendiri," jawab Musk dalam sebuah twit.
Terkini Lainnya
- Samsung Rilis Vacuum Cleaner yang Bisa Tampilkan Notifikasi Telepon dan Chat
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- 3 Cara Menggunakan Chatbot Grok AI di X dan Aplikasi HP dengan Mudah
- Poco M7 Pro 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,8 Juta
- Siap-siap, Harga iPhone Bakal Semakin Mahal gara-gara Tarif Trump
- Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Meta Rilis 2 Model AI Llama 4 Baru: Maverick dan Scout
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Vimeo Rilis Fitur Streaming ala Netflix, Kreator Indonesia Gigit Jari
- YouTube Shorts Tambah Fitur Editing Video untuk Saingi TikTok
- Trump Tunda Pemblokiran TikTok di AS, Beri Waktu 75 Hari Lagi
- Apakah Dark Mode Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- 3 Cara Upload File ke Google Drive dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy S23 Ultra di Indonesia
- Situs Tanya-Jawab Quora Luncurkan Chatbot AI "Poe”
- Harga Oppo Reno8 T 5G di Indonesia Diumumkan Bulan Depan
- Oppo Reno8 T 4G Resmi di Indonesia, Harga Rp 4,9 Juta
- Tabel Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy S23 Plus di Indonesia