Mobil Listrik Pertama Xiaomi Tertangkap Kamera, Mirip Tesla

- Perusahaan smartphone asal China, Xiaomi, mengumumkan mulai terjun ke bisnis mobil listrik pada 2021 lalu. Xiaomi konon akan memperkenalkan empat mobil listrik.
Kini, salah satu wujud mobil listrik bikinannya tertangkap kamera dan beredar di dunia maya. Mobil tersebut terekam kamera saat menjalankan proses uji jalan (road test).
Dari gambar yang beredar, mobil listrik ini masih dalam mode kamuflase dengan seluruh bodi mobil masih diselubungi kain hitam.
Ini membuat tampilan eksterior mobil belum bisa diketahui dengan jelas. Hanya saja, dapat dipastikan bahwa jenis mobil listrik itu adalah sedan, mirip Tesla.
Meski masih dalam mode kamuflase, sejumlah media asal China meyakini bahwa mobil tersebut adalah benar buatan Xiaomi.
Baca juga: BMW i Vision Dee, Mobil yang Bisa Berubah 32 Warna Seketika

Mobil listrik Xiaomi ini disebut akan hadir dalam dua model. Model pertama bakal dibanderol dengan harga yang lebih murah dibanding model yang kedua.
Model pertama konon akan dibanderol dengan harga sekitar 260.000-300.000 yuan (Rp 595,4 juta-Rp 687,03 juta).
Sedangkan model kedua bakal dijual lebih mahal, berkisar 350.000 yuan (Rp 801,54 juta). Adanya perbedaan harga ini dikarenakan kedua model bakal hadir dengan spesifikasi yang berbeda.
Versi yang lebih murah bakal ditopang oleh baterai 400 V yang dirancang oleh pabrikan BYD dan menggunakan bahan Lithium Iron Phosphate (LFP).
Mobil model pertama bakal dibekali sejumlah fitur yang dikembangkan oleh perusahaan Jerman, Continental, seperti kamera mobil.
Sementara itu, versi yang lebih mahal bakal hadir dengan spesifikasi lebih memupuni. Misalnya, ditopang baterai berkapasitas 800 V. Model baterai yang digunakan adalah baterai lithium ion dari Qilin Battery bikinan CATL (Contemporary Amperex Technology Co. Limited).
Pengisian daya diklaim dapat terisi 0-80 persen dalam waktu 15 menit. Tidak hanya itu, model yang kedua juga mengandalkan prosesor besutan Nvidia, OrinX, dan sensor LiDAR serta algoritma yang dikembangkan oleh Xiaomi.
Fungsi LiDAR tersebut juga mempermudah pengemudi mengetahui situasi area sekitar. Kedua model akan ditenagai oleh prosesor Qualcomm 8295.
Baca juga: Video Detik-detik Mobil Tesla Hilang Kendali, 2 Orang Tewas
Di sisi lain, pihak perusahaan mengungkapkan bahwa model mobil kedua dengan nama kode “Le Mans” bakal diluncurkan pada 2025 mendatang.
Terkini Lainnya
- Perplexity Rilis Fitur untuk Riset Mendalam, Ditenagai AI DeepSeek-R1
- Fitur Tema Chat WhatsApp Hadir di Indonesia
- Ramai di Medsos, Cek Numerologi di ChatGPT untuk Ungkap Karakter, Begini Caranya
- Sedang Tren di Amerika, Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Bukan di Tangan
- Cara Bikin Poster Ramadan 2025 pakai Canva dan Figma, Gratis dan Mudah
- Bocoran Spesifikasi HP Xiaomi 15 Ultra, Bawa Kamera Periskop 200 MP
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- 6 Fitur Eksklusif yang Bakal Hadir di iPhone 15 Pro
- S2G Esports dari Turki Juarai Kompetisi PMGC 2022, Indonesia Posisi Berapa?
- PHK Twitter Belum Usai, Kini Giliran Karyawan di Singapura
- Hasil M4 Mobile Legends Hari Kedua, RRQ Hoshi Tumbangkan Todak
- Sekolah di AS Gugat TikTok, Instagram, dkk karena Ganggu Kesehatan Mental Siswa