Satelit 2,5 Ton NASA Jatuh ke Bumi dalam Beberapa Jam Lagi

- Badan antariksa AS, NASA mengumumkan melalui situs resminya bahwa satelit antik buatan 1980-an milik mereka akan jatuh ke Bumi.
Setelah empat dekade mengorbit, satelit seberat hampir 2,5 ton itu diprediksi jatuh dan masuk ke atmosfer Bumi dalam beberapa jam lagi.
Lembaga Aerospace Corporation memprediksi satelit NASA Earth Radiation Budget (ERBS) akan jatuh pada Senin 8 Januari pukul 10 malam waktu AS, atau Selasa 9 Januari pukul 10 pagi WIB, atau sekitar kurang dari 24 jam lagi saat berita ini ditayangkan.
Baca juga: Snapdragon Satellite Resmi, Ponsel Android Kini Bisa SMS lewat Satelit
Terkait risiko, juru bicara NASA mengatakan pada Jumat (6/1/2023) kemarin bahwa risiko bahaya yang menimpa siapa pun di Bumi sangat rendah.
"Kira-kira 1 banding 9.400," ujar juru bicara NASA itu dikutip KompasTekno dari Mashable, Senin (9/1/2023).
NASA’s retired Earth Radiation Budget Satellite (ERBS) is expected to reenter Earth’s atmosphere after almost 40 years in space.
The @DeptofDefense currently predicts reentry at approximately 6:40 pm EST on Jan. 8.# pic.twitter.com/WDpxOC3Hl4
— NASA Earth (@NASAEarth) January 6, 2023
NASA memprediksi sebagian besar badan satelit akan hancur dan terbakar saat memasuki atmosfer Bumi. Sisa puing-puingnya kemungkinan besar jatuh di laut atau di lokasi yang tak berpenghuni.
Satelit pengukur energi Matahari
Satelit ERBS sendiri diluncurkan NASA pada 1984 sebagai bagian dari misi Earth Radiation Budget Experiment (ERBE), yaitu mempelajari bagaimana Bumi menyerap dan memancarkan energi Matahari.
Keseimbangan antara jumlah energi dari Matahari yang diserap atau dipancarkan Bumi, merupakan indikator penting kesehatan iklim. Dengan memahaminya, maka dapat membantu mengungkap pola cuaca.
Baca juga: Pesawat Ruang Angkasa NASA Tabrak Asteroid, Apa Tujuannya?
Konsentrasi ozon di stratosfer memainkan peran penting dalam melindungi kehidupan di Bumi dari radiasi ultraviolet yang merusak.
Penelitian itu direncakana berjalan selama dua tahun. Namun demikian, setelah dua tahun berlalu, satelit tetap mengukur lapisan ozon, uap air, nitrogen dioksida, dan aerosol hingga pensiun pada tahun 2005. Setelah tak bekerja lagi, ERBS menjadi layaknya sampah antariksa.
Tanggung jawab siapa?
Jatuhnya satelit ERBS milik NASA ini menarik perhatian, setelah sebelumnya satelit China sengaja dibiarkan jatuh di luar kendali, dan memiliki risiko melukai orang di atas tingkat yang diterima secara umum. China juga tidak memberikan peringatan apa pun sebelum satelitnya jatuh.
Selama ini, memang tidak ada undang-undang internasional yang menentukan bagaimana menangani puing-puing/sampah antariksa.
Namun Space Liability Convention (Konvensi Kewajiban Ruang Angkasa) tahun 1972 mengatur agar negara bertanggung jawab jika sesuatu yang buruk terjadi.
Contohnya adalah ketika satelit Kosmos 954 jatuh dan menyebarkan bahan radioaktif di Kanada pada tahun 1977, Uni Soviet diminta untuk mengatasi kerusakan tersebut. Ini adalah satu-satunya klaim yang telah diajukan di bawah konvensi.
Terkini Lainnya
- TWS Xiaomi Redmi Buds 7s Meluncur, Baterai Tahan 32 Jam
- Cara Masukkan Musik di Status WhatsApp via HP Android
- K-Popers Wajib Coba! Pasang 15 Hasil Video Fancam Konser Jadi Lock Screen di HP Samsung
- Cara Buat Twibbon Tema Ulang Tahun, Korporat, dan Perayaan Tertentu Pakai Canva
- Meta Sebar Akun Khusus Remaja ke Facebook dan Messenger
- Cara Mention Grok di X buat Tanya Berbagai Hal, Mudah
- Daftar Chatbot AI yang Kumpulkan Data Pribadi Paling Banyak
- Microsoft Setop Dukungan Windows 10 pada 14 Oktober 2025
- Perang Tarif dengan China, Trump "Pede" AS Bisa Produksi iPhone di Dalam Negeri
- Instagram Siapkan Fitur Konten Rahasia, Bisa Dibuka Hanya Pakai Kode
- Berkaca dari Tragedi BMW "Terbang" di Gresik, Ini Tips Berkendara Aman Saat Pakai Google Maps
- Moto G Stylus 2025 Resmi, Ponsel Android Menengah Berstandar Militer
- 5 Tragedi Kecelakaan di Indonesia Setelah Mengikuti Google Maps
- Saham Apple Makin Rontok Dihajar Tarif Impor Trump pada China
- Google Gaji Pegawai untuk "Nganggur" Selama Setahun
- Jadwal M4 Mobile Legends Hari Ini, RRQ Hoshi Vs Todak
- Hasil M4 Mobile Legends Upper Bracket Day 1, Onic Bantai Falcon 3-0
- [POPULER TEKNO] Fitur Baru TikTok yang Mirip YouTube | Bantal "Ajaib" Penghilang Stres | Fitur Baru WA, Simpan Chat yang Terhapus
- Karyawan Twitter yang Kena PHK "Luntang-lantung" Belum Dapat Pesangon
- Spesifikasi Samsung A32 4G dan Harga Terbaru Bulan Januari 2023