cpu-data.info

Tips Beli iPhone yang Aman dari Hilang Sinyal atau “No Service” akibat IMEI Terblokir

Ilustrasi tips membeli iPhone yang aman dari hilang sinyal karea iMEI terblokir.
Lihat Foto

- Di pasaran saat ini, cukup banyak dijumpai iPhone dijual dengan berbagai macam kondisi seperti “iPhone Ex-Inter”, “iPhone Ex-iBox”, dan sebagainya. Dari kondisi itu, beberapa di antaranya ada yang rentan mengalami pemblokiran IMEI.

Untuk diketahui, IMEI atau International Mobile Equipment Identity sendiri adalah nomor identitas perangkat yang terdiri dari 15 digit angka. IMEI biasa dipakai oleh operator seluler untuk mengidentifikasi perangkat yang tersambung ke jaringannya.

Baca juga: iPhone Tidak Resmi dengan IMEI Bodong Banyak Dijual di Yogyakarta

Tiap ponsel, tak terkecuali iPhone, selalu memiliki IMEI. Lalu, apa penyebab IMEI iPhone diblokir? Penyebab IMEI iPhone diblokir adalah iPhone diedarkan di Indonesia dengan cara yang tidak resmi atau ilegal (BM).

iPhone BM dari luar negeri yang masuk ke Indonesia tidak melakukan pembayaran pajak dan pendaftaran IMEI ke database Kementerian Perindustrian (Kemenperin) atau Direktorat Jenderal Bea Cukai (Bea Cukai).

Berdasar Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 1 Tahun 2020, bila perangkat telekomunikasi, termasuk iPhone, IMEI-nya tidak terdaftar di database pemerintah maka bakal dimasukkan ke daftar hitam.

Saat IMEI iPhone diblokir atau dimasukkan ke daftar hitam, iPhone tersebut tidak akan bisa mengakses jaringan seluler dari semua kartu operator. Alhasil, iPhone tiba-tiba bisa muncul tulisan “tidak ada layanan” atau “no service” di bar sinyal meski telah dipasang kartu seluler.

Masalah ini akan merepotkan pengguna yang terlanjur beli iPhone ilegal. Pasalnya, bila IMEI terblokir dan masalah iPhone tidak ada layanan terjadi, iPhone tersebut tidak bakal dapat dipakai buat mengakses SMS, internet, atau telepon dari jaringan seluler.

Mengingat masih banyak iPhone tidak resmi dengan IMEI yang rentan diblokir beredar di pasaran, sebelum membeli hendaknya pengguna perlu senantiasa memastikan status legalitas barang.

Status itu perlu dipastikan agar terhindar dari masalah iPhone tidak layanan atau “no service” lantaran IMEI terblokir. Lalu, apa saja yang harus dicek saat beli iPhone agar terhindar dari masalah tersebut? Simak tipsnya di bawah ini.

Tips membeli iPhone yang aman dari pemblokiran IMEI

1. Pastikan iPhone berasal dari distributor resmi

Di Indonesia, terdapat dua distributor resmi iPhone yang cukup besar, yakni iBox dan Digimap. Kedua distributor itu mengedarkan iPhone di Indonesia secara legal. Artinya, mereka telah membayar pajak dan mendaftarkan IMEI iPhone ke database pemerintah.

Jadi, iPhone yang bersumber dari distributor resmi itu relatif lebih aman untuk dibeli dan dipakai. Kecil kemungkinan iPhone dari iBox atau Digimap mengalami masalah hilang sinyal akibat IMEI tidak terdaftar dan diblokir.

Gerai iBox atau Digimap rata-rata sudah tersedia di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan sebagainya. Pengguna bisa langsung mengunjungi gerai distributor resmi tersebut untuk membeli iPhone secara aman.

2. Cek kode dari nomor model iPhone resmi di Indonesia

iPhone yang diedarkan oleh distributor resmi seperti iBox dan Digimap umumnya memiliki nomor model dengan kode “PA/A” (untuk iBox) atau “DA/A” (untuk Digimap). Kode tersebut biasanya terletak di tiga digit terakhir dari rangkaian nomor model iPhone.

Kode dari nomor model iPhone itu berfungsi untuk mengidentifikasi wilayah atau negara tempat iPhone dipasarkan. Tiap wilayah punya kode nomor model iPhone yang berbeda, seperti “LL/A” untuk Amerika Serikat dan “ZP/A” untuk Singapura.

Baca juga: Blokir IMEI iPhone BM di Indonesia Belum Merata

Bila hendak mencari iPhone bekas yang aman, pastikan tercantum nomor model dengan kode berakhiran “PA/A” atau “DA/A” untuk mengetahui bahwa barang tersebut diedarkan dari distributor resmi di Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat