Peneliti Ungkap Apple Kumpulkan Data Pengguna dari iCloud
- Selama ini, Apple menjadi vendor gadget yang vokal terhadap keamanan dan privasi data penggunanya.
Salah satu langkah menjaga privasi pengguna adalah Apple mengaku tidak mengidentifikasi pengguna secara pribadi meski pihaknya melakukan pengumpulan informasi dari perangkat pengguna.
Artinya, data akan dikumpulkan secara anonim, sehingga sejatinya Apple tak bisa melacak pengguna secara pribadi. Namun belakangan Apple diduga menyertakan pengidentifikasi (identifier) ketika mengumpulkan data pengguna iCloud.
Hal ini terungkap dari hasil hasil analisis dua peneliti keamanan dari perusahaan software Mysk, Tommy Mysk dan Talal Haj Bakry.
Menurut peneliti, fitur analitik perangkat Apple (iPhone Analytics) menyertakan ID yang disebut "DSID", yang merupakan singkatan dari Directory Services Identifier.
Baca juga: 5 Produk Apple yang Tamat Riwayatnya Tahun Ini
Hasil analisis menemukan bahwa pengidentifikasi DSID tersebut bersifat unik untuk setiap akun iCloud. Alhasil, pengidentifikasi tersebut bisa dikaitkan langsung ke pengguna tertentu secara spesifik, termasuk nama, tanggal lahir, alamat e-mail, dan informasi terkait yang disimpan di iCloud.
Dengan kata lain, DSID tersebut bisa menghubungkan informasi tentang bagaimana perangkat digunakan, kinerjanya, fiturnya, dan lainnya, langsung ke pengguna tertentu. Padahal, di sisi lain Apple mengeklaim sebaliknya.
Dalam laman Legal di situs resminya, Apple menyatakan bahwa fitur iPhone Analytics dapat mencakup perincian tentang spesifikasi perangkat keras dan sistem operasi, statistik kinerja, dan data tentang cara pengguna menggunakan perangkat dan aplikasi.
"Tak satu pun dari informasi yang dikumpulkan mengidentifikasi Anda secara pribadi," tulis Apple.
Pernyataan ini tak sesuai dengan hasil analisis Mysk dan Bakry tadi, di mana ada identifier DSID yang bisa mengidentifikasi pengguna iCloud secara pribadi, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari MacRumors, Selasa (22/11/2022).
Apple dituduh tetap lacak pengguna
Hal itu terungkap dari hasil analisis peneliti keamanan dari perusahaan Mysk. Peneliti menemukan bahwa toko aplikasi Apple App Store mengirimkan data lengkap terkait hampir semua aktivitas pengguna di aplikasi, meskipun pengguna menonaktifkan fitur iPhone Analytics.
Sejatinya, bila dimatikan, fitur iPhone Analytics seharusnya menonaktifkan praktik berbagi data perangkat. Namun, menurut analisis dari peneliti, meskipun fitur ini dimatikan perangkat tidak ikut membatasi aktivitas pengumpulan data pengguna yang dikirimkan ke Apple.
Baca juga: Mengapa Apple Menjual Jajaran iPhone Terbaru Tanpa Charger?
Aktivitas tersebut antara lain apa yang pengguna klik, aplikasi mana yang pengguna cari, iklan apa yang dilihat, bagaimana pengguna menemukan aplikasi hingga berapa lama pengguna melihat halaman aplikasi.
Penelitian juga menunjukkan bahwa Apple menerima rincian data yang dapat mengidentifikasi pengguna serta perangkat yang dipakai pengguna, meliputi nomor ID, jenis ponsel yang dipakai, resolusi layar, bahasa keyboard hingga cara pengguna terhubung ke internet.
Buntutnya, kini, sejumlah pengguna menggugat raksasa teknologi itu karena diduga melanggar privasi.
Gugatan yang diajukan ke pengadilan federal California itu mencuat setelah laporan dari media teknologi Gizmodo menunjukkan bahwa Apple masih bisa mendapatkan banyak informasi pengguna, meski mereka sudah menolak untuk dilacak.
Pihak Apple belum memberikan tanggapan terkait masalah identifier DSID yang ditemukan peneliti, pun terkait gugatan ini.
Terkini Lainnya
- AS Perketat Ekspor Chip AI, Kuota GPU untuk Indonesia "Cuma" Sekian
- 10 Emoji Ini Sering Disalahartikan, Simak Makna Sebenarnya
- Tanda-tanda Google Search Mulai Ditinggalkan
- Fungsi Factory Reset di HP yang Perlu Diketahui
- Jelang Galaxy S25 Rilis, Ini Harga Samsung S24 Terbaru di Indonesia
- Waspada, Ini Dia Daftar Pola Password yang Rentan Diretas
- Arti Kata Cenblu yang Ramai di X Twitter
- Empat Produk Baru Oppo, HP Reno 13 5G, 13F 5G, 13F 4G, dan TWS Enco Air 4
- Apple Mac Mini dengan Chip M4 dan M4 Pro Resmi di Indonesia, Ini Harganya
- Inovasi Baru Hybrid VOX Hadirkan Format Iklan AI yang Relevan dan Efektif
- HP Realme Note 60x Resmi di Indonesia, HP Tangguh Harga Rp 1 Jutaan
- Xiaomi Vendor Smartphone Paling Tumbuh pada 2024
- Ponsel Lipat ZTE Nubia Flip 2 Meluncur dengan Cover Screen Jumbo
- iPhone 17 Series dan iPhone SE 4 Bakal Lebih Mahal?
- Roket Starship Elon Musk Meledak, Puing-puing Berjatuhan di Angkasa
- Gempa Cianjur, Kominfo dan Operator Telekomunikasi Upayakan Pemulihan Jaringan
- [POPULER TEKNO] Elon Musk Tepati Janji ke Trump, Raja Ponsel di Indonesia, dan Hadirnya Android 13 di Samsung Galaxy
- Hasil Benchmark Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2, Sekencang Apa?
- Gempa Cianjur, Telkomsel Pulihkan Sinyal dengan Genset
- BenQ Rilis Monitor Gaming Mobiuz EX270QM dan EX270M di Indonesia, Ini Harganya