MIMO Tingkatkan Traffic Internet

MIMO Tingkatkan Trafik Internet
Oleh Moch S Hendrowijono
HAMPIR 30 tahun silam muncul gagasan teknik multiplexing inverse berbasis SDMA (space division multiple access).
Awalnya ia digambarkan sebagai metode penyebaran pada kecepatan data yang tinggi dengan cara membagi sinyal tingkat inggi dan ditransmisikan ke antena yang berbeda.
Dengan begitu antara input dan output bisa sebanyak mungkin, dan inilah yang kemudian mendasari apa yang disebut MIMO (multiple-input multiple-output).
Teknologi ini memungkinkan pengiriman dan penerimaan pada lebih dari satu sinyal secara bersamaan melalui saluran radio yang sama demi mengatasi peningkatan kebutuhan pelanggan.
Operator memanfaatkan Massive MIMO menggunakan teknologi 4T4R (4 transmitter-pemancar dan 4 receiver- penerima). Namun ada yang 8T8R, 16T16R, bahkan sampai 64T64R, sebagai upaya mengejar kapasitas.
Sebagian operator di Indonesia menerapkan teknologi Smart FDD 8T8R, teknologi canggih frequency division duplexing menggunakan delapan antena transmitter dan delapan antena receiver.
Teknologi ini mampu meningkatkan throughput (keluaran) hingga 200 persen dibandingkan teknologi 4T4R, sementara biaya energi dihemat hingga 26 persen.
Namun penggunaan jaringan FDD Smart 8T8R tidak perlu boros. Menurut Direktur Teknologi & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa bermitra dengan Huawei, FDD 8T8R hanya dipasang di 700 BTS 4G dari 145.000 BTS mereka.
Hanya di area trafik penggunaan data dan internetnya tinggi di lingkungan padat penduduk, perkantoran, tempat wisata, hingga pusat perbelanjaan.
Teknologi Massive MIMO mem-boost kemampuan kapasitas teknis BTS (base transceiver station) 4G LTE, yang kadang kala juga disebut sebagai “hampir” 5G, karena kapasitasnya bisa mencapai sekitaran 1 Gbps. Teknologi lain yang juga diterapkan adalah CA, carrier aggregation.
Carrier aggregation memungkinkan jaringan 4G berjalan di dua frekuensi berbeda, umumnya 1800 MHz dan 2100 MHz dengan hasil kecepatan datanya terlipatgandakan.
Upaya ini dapat digunakan pada teknologi FDD maupun TDD (time division duplexing) untuk dapat meningkatkan bandwidth hingga meningkatkan bitrate yang secara teori sampai 1Gbps.
Teknologi seluler FDD adalah penggunaan spektrum frekuensi yang berbeda, berpasangan antara unduh (download) dengan unggah (upload).
Contohnya frekuensi 2,1 GHz yang baru saja dimenangkan Telkomsel selebar 5 MHz unduh dan 5 MHz unggah pada rentang 1975 – 1980 MHz berpasangan dengan 2165 – 2170 MHz.
Terkini Lainnya
- Cara Membuat Action Figure Diri Sendiri di ChatGPT
- Gara-gara Tarif Trump, Apple Fanboy Berbondong-bondong Beli iPhone Baru
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone dari India dan China ke AS
- Hasil Foto Kamera 200 MP Samsung Galaxy S25 Ultra, Di-crop Tetap Jernih
- Takut Kendala Bahasa saat Nonton Konser di Luar Negeri? Coba Fitur Samsung S25 Ultra Ini
- Cara agar Tidak Menerima Pesan WhatsApp dari Orang Lain Tanpa Blokir, Mudah
- Meta Resmi Setop Program Cek Fakta di AS, Ini Gantinya
- Isi E-mail Lamaran Kerja dan Contoh-contohnya secara Lengkap
- Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Amazon Bakal PHK 10.000 Karyawan, Terbanyak Sepanjang Sejarah
- [POPULER TEKNO] Elon Musk Pakai Batik di B20, Produk Apple yang Pensiun hingga Fitur Baru WhatsApp Group
- Berkaca Kasus Indra Kenz dan Reza Paten: Hati-hati, Artificial Intellegence Jadi Ilmu Palsu
- Upaya Telkomsel Dukung Transformasi Digital Pemerintah
- Qualcomm Siap Gelar Snapdragon Summit 2022 di Hawaii