Wacana Elon Musk Bikin Twitter Jadi Platform Pembayaran
- Elon Musk kini menjadi pemilik tunggal Twitter. Sejumlah perubahan dilakukan miliarder tersebut tak lama setelah menjabat eksekutif perusahaan, di antaranya memecat beberapa petinggi perusahaan.
Mengingat akuisisi Twitter oleh Elon Musk cukup baru, besar kemungkinan masih banyak perubahan yang dilancarkan oleh Musk. Satu gagasan baru yang diungkapkan oleh CEO SpaceX itu yakni ingin menjadikan Twitter sebagai aplikasi pembayaran.
Gagasan itu diungkapkan Elon Musk ketika menghadiri sesi Q&A yang digelar melalui Twitter Space.
Baca juga: Induk Facebook PHK Lebih Banyak Karyawan Dibanding Twitter, Tapi...
Menurut Musk, Twitter ke depannya akan menampilkan sejumlah sistem pembayaran seperti transfer peer-to-peer hingga pasar uang dengan keuntungan tinggi.
Dengan konsep itu, pengguna Twitter nantinya bisa berkirim uang ke sesama pengguna, memindahkan dana mereka ke rekening bank hingga menyimpan uang di pasar uang yang ada di Twitter.
"Anda ingin mentransfer uang ke orang lain di Twitter? Mungkin kami akan mengisi saldo mereka sebelumnya dan berkata, oke kami akan memberi Anda 10 dollar. Dan Anda dapat mengirimkannya ke mana saja di Twitter," ujar Musk dikutip KompasTekno dari TechCrunch, Minggu (13/11/2022).
Dukungan sistem pembayaran juga dinilai akan memudahkan pengguna untuk berinteraksi dan membeli produk maupun layanan yang ditawarkan di Twitter. Misalnya untuk membayar langganan Twitter Blue hingga berlangganan konten premium dari kreator tertentu.
Akan tetapi, Musk tidak menyinggung perihal kripto sama sekali. Padahal laporan dari The Information menyebutkan bahwa kripto bisa menjadi bagian dari sistem pembayaran Twitter.
Baca juga: Pengguna Twitter Ramai-ramai Migrasi ke Medsos Mastodon, Apa Itu?
Gagasan soal sistem pembayaran di Twitter sendiri tampaknya akan dilakukan Musk dengan serius. Laporan New York Times menyebutkan bahwa Twitter sudah mengajukan dokumen pendaftaran agar platformnya bisa memproses transaksi pembayaran.
Dokumen itu diajukan Twitter ke Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan AS (FinCEN), badan di bawah Departemen Keuangan AS.
Bikin fitur video berbayar
Awal November ini Twitter dilaporkan sedang mengembangkan fitur video berbayar yang memungkinkan kreator mematok harga untuk akses ke kontennya.
Bila rencana ini benar-benar dijalankan, Twitter nantinya akan bersaing dengan platform media sosial lain seperti TikTok, Instagram hingga Youtube.
The Washington Post bahwa mengeklaim sudah melihat gambaran konsep dari fitur video berbayar Twitter dengan biaya akses mulai dari 1-10 dollar AS.
Dengan cara ini, kreator konten bisa mendapat dukungan untuk memonetisasi konten mereka, sekaligus membangun ekosistem pembayaran Twitter.
Terkini Lainnya
- Cara Mengembalikan Akun Facebook yang Hilang dengan Mudah dan Praktis
- iPhone 16 Masih Dilarang, Apple Janji Tambah Investasi 10 Kali Lipat
- Sleep atau Shutdown Laptop, Mana yang Lebih Baik Digunakan Pengguna?
- Pabrik Rp 157 Miliar Ditolak RI, Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi iPhone 16
- Microsoft Umumkan Windows 365 Link, PC Kecil Berbasis Cloud Mirip Mac Mini
- Samsung Galaxy A16 5G Rilis di Indonesia, HP "Panjang Umur" Harga Rp 3 Jutaan
- Siasat Apple buat Jualan iPhone 16 di Indonesia, dari Minta Audiensi hingga Nego Investasi
- Ada Lubang Berbahaya, Pengguna iPhone Wajib Download iOS 18.1.1
- Rumor Samsung Galaxy S25 Versi Tipis Menyeruak
- Oppo Reno 13 Belum Dirilis, tapi Sudah Siap Masuk Indonesia
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- Robot Manusia Ikut Lari "Half Marathon", Finish dengan Sekali Isi Baterai
- Tanda iPhone 16 Dijual Resmi di Indonesia Menguat, Ini Janji Apple
- HP Gaming Asus ROG Phone 9 dan ROG Phone 9 Pro Dirilis, Ini Harganya
- Ponsel ZTE Blade V70 Meluncur, Bawa Kamera 108 MP dan "Dynamic Island" ala iPhone
- Beda Gaya Mark Zuckerberg dan Elon Musk Saat PHK Massal Karyawan
- Banyak Bug di God of War Ragnarok, Pemain Diimbau Update
- League of Legends Pindah Server, Pemain Wajib Migrasi Data
- 4 Cara Mengembalikan Siaran TV Digital yang Hilang dengan Mudah
- Kesalahan Besar Mark Zuckerberg yang Berujung PHK Massal