cpu-data.info

Induk Facebook PHK Lebih Banyak Karyawan Dibanding Twitter, Tapi...

Ilsutrasi Meta dan pendirinya, Mark Zuckerberg.
Lihat Foto

- Pekan lalu, Twitter melakukan pemutusan hubunga kerja (PHK) terhadap setidaknya 3.700 karyawan, atau sekitar 50 persen dari total karyawan Twitter yang konon berjumlah 7.500 orang.

Pemecatan atau layoff massal itu terjadi pasca-pembelian Twitter oleh Elon Musk, CEO SpaceX dan Tesla, yang kini resmi menjadi pemilik Twitter pada Jumat (28/10/2022) lalu.

Nah, pada pekan ini, Meta selaku induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp juga melakukan PHK massal karyawa.

Dalam sebuah pengumuman pada Rabu (9/11/2022) pagi waktu setempat, CEO Meta, Mark Zuckerberg (Zuck) memastikan pihaknya bakal mem-PHK sekitar 11.000 karyawan, atau 13 persen dari total karyawan Meta di seluruh dunia yang berjumlah 87.000 orang.

Baca juga: Mark Zuckerberg Umumkan Sendiri Pemecatan 11.000 Karyawan Induk Facebook

Jika dilihat dari angkanya, jumlah karyawan yang di-PHK Zuckerberg tentunya lebih besar dibanding jumlah karyawan Twitter yang dipecat Musk, yaitu 11.000 berbanding 3.700 karyawan.

Namun apabila melihat dari sisi ukuran perusahaan, Musk mem-PHK lebih banyak karyawan dari Zuckerberg, yaitu 50 persen dari total karyawan Twitter, berbanding dengan 13 persen dari seluruh total karyawan Meta.

Hal ini bisa dibilang wajar. Sebab, Twitter berdiri sebagai perusahaan media sosial yang hanya memiliki produk Twitter, sedangkan Meta merupakan induk perusahaan yang memayungi perusahaan lainnya seperti Facebook, Instagram, hingga WhatsApp.

Baik Musk dan Zuckerberg tak mengumbar secara rinci karyawan di wilayah mana saja yang terdampak PHK.

Yang jelas, dengan adanya pemecatan massal ini, jumlah karyawan Twitter di seluruh dunia kiranya akan berkisar 4.000 orang, sedangkan sisa karyawan Meta masih lebih banyak dengan 76.000 orang.

Gaya pemecatan oleh Musk dan Zuck yang berbeda

Elon Musk beli Twitter.ZUMA PRESS/ADRIEN FILLON via DW INDONESIA Elon Musk beli Twitter.

Kendati memecat lebih banyak karyawan, gaya penyampaian informasi Zuck terkait PHK sangat berbeda dengan Musk.

Bahkan, beberapa pengamat dan analis, salah satunya adalah profesor kenamaan dari Universitas California Los Angeles/UCLA) Dr. Sarah T. Roberts, mengatakan bahwa Zuck terlihat lebih baik dibanding Musk dari segi penyampaian informasi PHK.

"Butuh seorang Musk untuk menjadikan Zuck seorang pahlawan (di tengah badai PHK)," ujar Sarah.

Baca juga: PBB Desak Elon Musk Hormati HAM Karyawan Twitter

Pada saat pemecatan massal di Twitter terjadi, email yang diterima karyawan yang terdampak PHK tidak ditandatangani oleh pejabat Twitter atau Musk.

Selain itu, email tersebut juga sangat jelas dan mengatakan secara tegas bahwa ada pengurangan karyawan di Twitter.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat