Huawei Gugat Amazon gara-gara Kindle

- Raksasa teknologi asal China, Huawei, menggugat Amazon terkait dugaan pelanggaran hak paten. Dua anak perusahaan Amazon, serta Compal Electronics dan tiga anak perusahaannya juga tercantum dalam gugatan yang sama.
Rincian pelanggaran paten yang dimaksud belum dijabarkan oleh Huawei karena dokumen resmi yang diajukan perusahaan ke pengadilan Suzhou, Provinsi Jiangsu, belum dipublikasikan. Namun, laporan menyebutkan bahwa gugatan itu terkait dengan paten Kindle, yaitu buku elektronik besutan Amazon.
Disebut terkait dengan Kindle, karena Compal Electronics adalah perusahaan kenamaan berbasis Taiwan yang merakit produk Hewlett-Packard, Dell dan perusahaan teknologi lainnya, serta memproduksi kertas elektronik (e-ink) seperti digunakan pada Amazon Kindle.
Compal Electronics juga memiliki fasilitas produksi di Kunshan, Nanjing dan beberapa kota lain di China. Amazon Kindle yang dijual di China juga diproduksi di fasilitas milik Compal.
Baca juga: Amazon Kindle Scribe Meluncur, Pertama dengan Stylus
Adapun sidang perdana gugatan itu dijadwalkan berlangsung pada 8 Desember mendatang.
Kindle sendiri memang dijual di China. Namun pada Juni lalu, Amazon mengumumkan akan menarik buku elektroniknya itu dari China pada 2023 mendatang. Aplikasi Kindle juga akan dihapus dari China pada 30 Juni 2024.
Keputusan itu ditempuh Amazon karena meningkatnya tekanan dari pemerintah China terhadap perusahaan asing.
Sementara itu Huawei juga memiliki produk yang mirip dengan Kindle, yaitu MatePad Paper yang didukung dengan sistem operasi Harmony OS 2.0.
Produk ini pertama kali diluncurkan pada akhir Februari 2022. Dibanding Kindle, Huawei MatePad Paper terjual dua kali lipat hingga lebih dari 110.000 unit di China.
Dalam bidang paten, Huawei tercatat sebagai salah satu perusahaan dengan banyak paten di dunia.
Baca juga: Amazon Kindle 2022 Meluncur dengan Desain Ringkas
Dihimpun KompasTekno dari GSM Arena, Jumat (4/11/2022), Huawei memiliki 110.000 lebih paten di dunia. Saking banyaknya, Huawei tercatat sebagai perusahaan dengan paten terbanyak di lembaga kekayaan intelektual di China (CNIPA) dan Eropa (EUIPO) pada tahun 2021.
Huawei juga menjadi perusahaan dengan paten terbanyak kelima oleh Kantor Paten dan Merk Dagang Amerika Serikat.
Terkini Lainnya
- iPhone 6s Kini Masuk Kategori HP Lawas
- Meta Tambah Keamanan Akun Remaja Instagram Indonesia, Batasi Live dan DM
- Arti Logo XLSmart, Operator Seluler Hasil Merger XL-Smartfren
- XLSmart Resmi Beroperasi, Janjikan Peningkatan Layanan
- Cara Cek Tilang ETLE via Online
- Video Lama Ungkap Alasan Bos Apple Pilih Rakit iPhone di China
- 10 HP Terlaris di Indonesia
- 50 Ucapan Jumat Agung 2025 Penuh Kasih dan Harapan buat Dibagikan ke Medsos
- Mobile Legends Kolaborasi dengan Naruto, Ada Skin Sasuke, Kurama, dll
- 2 Cara Reset Explore Instagram biar Lebih Sesuai Minat
- Arti Kata “Stecu”, Bahasa Gaul yang Lagi Viral di TikTok
- Alamat URL Google Search di Semua Negara Akan Disamakan
- 40 Link Download Twibbon Jumat Agung 2025 buat Peringati Kematian Yesus Kristus
- Bill Gates Pamer Kode Pertama Microsoft, Ada 150 Halaman
- Google Resmi Naikkan Standar, HP Android Storage 16 GB Gigit Jari
- Belum Dapat STB Gratis dari Pemerintah? Chat ke Nomor WhatsApp Ini
- Asus VivoBook 14X Punya Kipas Pendingin Ala Laptop Gaming ROG
- Mengapa TV Analog Perlu STB atau Digital TV Box untuk Nonton Siaran TV Digital?
- DxOMark: Kamera Huawei Mate 50 Pro Ungguli Pixel 7 Pro
- Cara Cek Channel TV Digital lewat Ponsel