Pemasukan YouTube dari Iklan Rp 109 Triliun, Turun 2 Persen
- Bisnis iklan YouTube dikabarkan sedang tidak baik-baik saja. Hal tersebut disampaikan Alphabet (Google), induk YouTube, dalam laporan keuangan terbarunya untuk kuartal III-2022.
Dalam laporan itu, disebutkan bahwa pendapatan YouTube dari iklan di periode Juli-September 2022 tercatat di angka 7,07 miliar dolar AS (sekitar Rp 109 triliun).
Angka ini turun 2 persen dari periode yang sama tahun lalu. Kala itu, pendapan iklan dari YouTube berada di kisaran 7,2 miliar dolar AS (sekitar Rp 111 triliun).
Baca juga: Pengguna YouTube Keluhkan Iklan yang Makin Mengganggu
Chief Financial Officer (CFO) Alphabet, Ruth Porat mengatakan bahwa penurunan ini disebabkan oleh banyaknya perusahaan (pengiklan) yang menghemat biaya atau pengeluaran untuk iklan.
Penghematan ini dipicu oleh krisis ekonomi global, salah satunya nilai inflasi tinggi di Amerika Serikat (AS), yang tengah terjadi.
Adapun mayoritas perusahaan yang menghemat pengeluaran iklan YouTube, menurut Chief Business Officer Alphabet, Philipp Schindler, berasal dari bidang keuangan, asuransi, kripto (cryptocurrency), dan sejenisnya.
Meski bisnis iklan YouTube menurun, bisnis Alpabhet di kuartal III-2022 secara keseluruhan tetap meningkat seperti kuartal-kuartal sebelumnya.
Baca juga: Harga YouTube Premium di Indonesia Naik
Total pendapatan yang dicatat Alphabet berada di kisaran 69 miliar dolar AS (sekitar Rp 1.071 triliun), meningkat 6 persen dari periode yang sama tahun lalu yang berada di kisaran 65 miliar dolar AS (sekitar Rp 1.000 triliun).
Profit anjlok
Kendati demikian, total pendapatan Google anjlok alis menurun drastis. Pada kuartal III-2021 lalu, pertumbuhan pendapatan mencapai sekitar 41 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Namun kini di kuartal III-2022, pertumbuhan pendapatan tersebut hanya berkisar di angka 6 persen saja.
Baca juga: Saham Alphabet, Meta, Microsoft, dkk Ramai-ramai Kebakaran, Ada Apa?
Hal ini lantas menjadi sebuah bukti bahwa resesi dan krisis ekonomi global tampaknya semakin mengancam berbagai bisnis perusahaan di dunia, terutama di AS, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari CNBC, Rabu (26/10/2022).
Untuk mengantisipasi pertumbuhan pendapatan yang menurun ini, CEO Alphabet dan Google Sundar Pichai mengatakan perusahaan bakal berbenah dan fokus untuk mengembangkan berbagai produk dan layanan yang dianggap bakal menguntungkan.
Salah satunya adalah dengan cara memonetisasi konten-konten video pendek yang ada di YouTube Shorts.
“Kami saat ini fokus untuk lebih berhati-hati dalam investasi jangka panjang, dan lebih sensitif terhadap apa yang terjadi di sekitar kami, terutama mengenai masalah ekonomi," ujar Pichai dalam sebuah pernyataan.
Informasi lengkap mengenai laporan keuangan Alphabet dan Google kuartal III-2022 bisa dilihat di tautan berikut ini.
Terkini Lainnya
- Kenapa TWS di MacBook Terus Putus-putus? Begini Cara Mengatasinya
- AMD dan Intel Rebutan Bikin Chip untuk PS6, Siapa Pemenangnya?
- 6 Tips biar HP Xiaomi Tidak Lemot dan Lancar
- Harga dan Spesifikasi nubia V60 Design di Indonesia
- iOS 18 Sudah Tersedia, Apakah iPhone 11 Bisa Update?
- Intel dan Amazon Kerja Bareng Kembangkan Chip untuk AI
- Daftar iPhone yang Tak Kebagian iOS 18
- Belum Resmi Dirilis, Samsung Galaxy S24 FE Segera Masuk Indonesia?
- 5 Cara Cek Kesehatan Baterai Laptop dengan Mudah, Lengkap untuk Semua Model
- Cek iPhone Kamu Kebagian iOS 18 atau Tidak, Begini Caranya
- Daftar iPhone yang Kebagian iOS 18
- Twit Elon Musk yang Sudah Dihapus Bikin Geram Gedung Putih
- Apple Fanboy Ternyata Enggak Buru-buru Ganti iPhone Baru
- MacOS Sequoia Sudah Bisa Diunduh, Ini Daftar Mac yang Kebagian
- Smartphone Lava Blaze 3 5G Meluncur dengan LED Flash Vibe Light
- WhatsApp Down Sekitar 2 Jam, Meta Minta Maaf
- Layanan WhatsApp Berangsur Normal Setelah Gangguan Sekitar 2 Jam
- WhatsApp Error, Protes Warganet Indonesia "Banjiri" Akun Resmi WA di Instagram
- WhatsApp Down Sedunia, Tidak Bisa Diakses di 49 Negara
- WhatsApp Sudah Error 1 Jam, Sampai Kapan WA Down?