PHK di Microsoft, Ratusan Karyawan Terdampak
- Microsoft dikabarkan mulai melakukan pemutusan hubunagan kerja (PHK) karyawan pada Oktober ini. Sebelumnya, Microsoft juga telah melakukan PHK karyawan pada Juni 2022 lalu.
Ketika dimintai rincian terkait jumlah karyawan yang di-PHK, perusahaan menolak untuk berkomentar. Namun, pihak perusahaan hanya mengatakan karyawan yang terdampak kurang dari 1 persen dari total keseluruhan karyawan (181.000 karyawan per Juni 2021).
Artinya, PHK tersebut akan memengaruhi ratusan karyawan, atau kurang dari 1.000 karyawan. Informasi lainnya adalah pemangkasan karyawan tersebut akan terjadi di beberapa tingkatan, divisi, dan beberapa cabang perusahaan di negara-negara lain.
Karyawan yang terkena imbas PHK ini mengatakan informasi pemutusan tersebut di platform Twitter, Blind, dan forum online lainnya, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari outlet media Axios, Selasa (18/10/2022).
Baca juga: Microsoft Office Pensiun, Bagaimana Nasib Ms Word, Excel, dan PowerPoint?
Bila penjelasan Microsoft Juni lalu adalah ingin melakukan penyesuaian terkait masalah bisnis dan sumber daya manusia, PHK kali ini didasarkan atas perusahaan ingin mengevaluasi dan membuat penyesuaian struktural yang baru.
“Seperti semua perusahaan, kami (ingin) mengevaluasi prioritas bisnis kami secara teratur dan membuat penyesuaian struktural yang sesuai. Kami akan terus berinvestasi dalam bisnis kami dan mempekerjakan (karyawan) di area yang (dinilai) bertumbuh selama satu tahun ke depan,” ujar juru bicara Microsoft.
Menurut laporan CNBC, pemutusan ini diduga kuat karena melambatnya pertumbuhan pendapatan pembuat perangkat lunak. Sebab, penjualan linsensi Windows untuk PC (komputer) juga mengalami penurunan.
Perusahaan teknologi lainnya yang juga baru-baru ini melakukan PHK dan memperlambat peroses perekrutan perusahaan adalah Meta dan Google.
Baca juga: Daftar Perusahaan Teknologi yang PHK Karyawan, dari Netflix hingga Tesla
Pemangkasan tersebut dulakukan dengan cara membubarkan sejumlah tim, divisi, hingga departemen di perusahaan. Alih-alih PHK massal, kedua perusahaan tersebut memilih melakukan penyesuaian divisi di perusahaannya.
Meta memberi kesempatan kepada sejumlah pekerja untuk menemukan posisi baru di perusahaan dalam kurun waktu satu bulan. Lalu, Gogole memberi waktu 60-90 hari (2-3 bulan) kepada karyawan. Jika karyawan tidak dapat menemukan peran baru, mereka bakal diberhentikan dari perusahaan.
"Rencana kami adalah untuk terus mengurangi pertumbuhan jumlah karyawan selama tahun depan. Banyak tim akan menyusut sehingga kami dapat mengalihkan sumber daya ke area lain," kata Zuckerberg saat menghadiri pemaparan pendapatan kuartalan Meta pada bulan Juli.
Sementara itu, CEO Google Sundar Pichai mengatakan bahwa pihaknya akan terus mencari cara agar dapat meningkatkan produktivitas dan menentukan fokus prioritas bisnis dalam jangka panjang.
Terkini Lainnya
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Arti Kata "Angst" Istilah Slang yang Sering Digunakan di Media Sosial
- Tecno Spark 9 Pro Sport Edition Meluncur dengan Desain BMW
- Google Bikin OS Baru Bernama KataOS
- 3 Website untuk Membuat Nada Dering WA Keren, Tak Cuma Bisa Suara Google
- Zuckerberg Tampil di Iklan WhatsApp, Ejek iMessage Apple
- Kanye West Akuisisi Parler, Medsos Para Pendukung Donald Trump