Spotify Akuisisi Kinzen untuk Pantau Konten Audio
- Sejak 2020 lalu, platform streaming musik dan podcast Spotify menggandeng perusahaan teknologi asal Irlandia yang ahli dalam bidang moderasi konten audio di internet, Kinzen.
Kini, alih-alih menjadi mitra, Spotify mengumumkan pihaknya bakal menjadikan Kinzen sebagai perusahaan yang ada di bawah naungannya. Pengumuman akuisisi Kinzen ini diumumkan Global Head of Public Affairs Spotify, Dustee Jenkins.
Dalam sebuah pengumuman, Jenkins mengatakan bahwa hadirnya Kinzen di bawah nama Spotify akan turut mempermudah sekaligus memperkuat proses moderasi konten audio, seperti podcast, yang tersiar di platform streaming musik itu.
Baca juga: Apple Music Punya 100 Juta Lagu, Lampaui Spotify dan YouTube Music
"Melalui akuisisi ini, Kinzen dapat membantu kami untuk mendeteksi dan menangani berbagai konten berbahaya, tentunya dengan lebih mempertimbangkan konteks lokal dari berbagai bahasa yang digunakan di konten tersebut," ujar Jenkins, dikutip KompasTekno dari TechCrunch, Kamis (6/10/2022).
"Langkah investasi ini merupakan upaya kami untuk meningkatkan keamanan di platform kami, serta sebagai salah satu upaya untuk menegaskan komitmen kami untuk membuat pengalamaan penggunaan platform lebih aman dan menyenangkan," imbuh Jenkins.
Selain mempertimbangkan isi audio dengan konteks lokal sesuai bahasanya, Head of Trust and Safety Spotify Sarah Hoyle mengatakan bahwa Kinzen juga bakal memoderasi konten berdasarkan apa yang sedang ramai saat ini.
"Teknologi dan para ahli di Kinzen bisa membantu kami melihat konten berbahaya yang sedang viral sekarang, serta konten lainnya yang berpotensi bakal memicu kerusuhan besar, yang tersiar di Spotify," jelas Sarah.
Supaya kejadian Joe Rogan tak terulang?
Tidak disebutkan berapa nilai akuisisi Kinzen oleh Spotify. Namun yang jelas, langkah ini tampaknya dilakukan perusahan teknologi asal Swedia tersebut supaya kejadian masa lalu tak terulang kembali.
Seperti diketahui, Spotify sempat menjadi bulan-bulanan netizen dan sejumlah ilmuwan beberapa waktu lalu, pasca pesohor asal Amerika Serikat Joe Rogan membagikan konten-konten hoaks seputar vaksin Covid-19 di Spotify.
Baca juga: Update Baru Spotify Bikin Halaman Utama Lebih Rapi
Hal ini menjadi suatu ironi, lantaran Joe merupakan sosok yang digandeng Spotify untuk mengisi konten podcast di platform tersebut pada 2020 lalu.
Bahkan, Spotify rela membayar Joe senilai 100 juta dolar AS (sekitar Rp 1,5 triliun) untuk menghadirkan kerja sama konten podcast dalam program Joe yang bernama "The Joe Rogan Experience".
Kasus ini lantas membuat tagar #deletespotify digaungkan di internet. Setelah ramai, Joe lantas dipaksa untuk menghapus sekitar 100 episode podcast yang sudah tayang karena berbagai alasan.
Selain itu, CEO Spotify, Daniel Ek mengatakan pihaknya bakal menginvestasikan 100 juta dolar AS ke sejumlah konten audio yang berasal dari sejumlah sosok atau grup yang kurang populer dan terwakili di Spotify.
Terkini Lainnya
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Arti Kata "Angst" Istilah Slang yang Sering Digunakan di Media Sosial
- Infinix Zero Ultra Meluncur dengan Kamera 200 MP
- Oppo A77s Meluncur, Punya Bodi dengan Tekstur Kulit
- 11 Tahun Meninggalnya Sang Pendiri Apple, Steve Jobs
- Pengguna Twitter Bisa Posting Foto, Video, dan GIF dalam Satu Twit
- Apa Itu Pig Butchering Scam, Modus Baru Penipuan Kripto yang Disorot FBI