Cerita Laptop Asus yang Dibawa ke Luar Angkasa, Lahirkan Space Edition
- Pada 1997 silam, salah satu laptop Asus model P6100 dipilih sebagai perangkat pendukung untuk misi di stasiun luar angkasa Rusia, MIR. Menurut Asus, laptop tersebut dipilih lantaran memiliki tingkat ketahanan yang kuat.
Bahkan, seorang kosmonaut asal Russia bernama Sergei Avdeev mengeklaim bahwa laptop ini mampu bertahan di lingkungan gravitasi mikro yang penuh dengan radiasi kosmik, selama 600 hari tanpa adanya masalah.
Dalam durasi waktu yang sama, Avdeev juga menyebut Asus P6100 tidak pernah mengalami overheat, tidak seperti perangkat serupa yang dibuat produsen lain.
Berangkat dari laptop tersebut, Asus terus menelurkan berbagai inovasi di aspek ketahanan laptop, tentunya untuk membuat build quality laptop bikinan perusahaan asal Taiwan tersebut tetap tangguh seiring berjalannya waktu.
Baca juga: Laptop Asus Zenbook 14X Space Edition Resmi di Indonesia, Harga Rp 27 Juta
Nah, aspek ketahanan ini menjadi salah satu jual lini laptop Asus yang dijuluki "ZenBook".
Lantas, bagaimana inovasi-inovasi yang dihadirkan Asus di laptop lini ZenBook mereka selama beberapa tahun belakangan?
Awal laptop ZenBook di 2011
Pada 2011 lalu, Asus meluncurkan laptop ZenBook model pertamanya, yaitu ZenBook UX31. Laptop ini hadir dengan konsep desain “Zen Garden” yang memiliki guratan melingkar.
Desain ini membuat laptop tersebut memenangkan dua penghargaan, yaitu "IF Design Award" dan "Good Design Award".
Baca juga: Laptop Asus TUF Gaming A15 Meluncur di Indonesia, Harga Mulai Rp 17 Jutaan
Dua tahun berikutnya alias pada 2013 lalu, Asus mencoba untuk membuat sebuah laptop tangguh yang dilapisi dengan kaca pelindung Corning Gorilla Glass 3 untuk pertama kalinya.
Laptop ini diberi nama ZenBook Pro, dan juga merupakan laptop pertama yang dibekali pengolah grafis (GPU) NVIDIA GeForce GTX, berikut layar 15,6 inci dengan resolusi 4K UHD.
Pada 2015 lalu, Asus meluncurkan ZenBook UX305, laptop yang hingga saat ini masih menjadi laptop ZenBook dengan jumlah penghargaan terbanyak.
Di antaranya seperti dua penghargaan yang didapat ZenBook UX31 pada 2011 lalu, serta penghargaan "Innovation Award" di ajang CES dan Taiwan Excellence.
Masuk ke produk konvertibel di 2016
Pada 2016, Asus mulai masuk ke pasar laptop konvertibel alias "2-in-1" melalui produk pertamanya, ZenBook UX360.
Sejak peluncuran tersebut, laptop lini ZenBook dengan desain convertible selalu hadir dengan pembaruan teknologi setiap tahunnya.
Selain ZenBook UX360, di tahun yang sama ASUS juga memperkenalkan ZenBook 3 (UX390) yang dibangun dari bodi berbahan “6013” aerospace-grade aluminium.
Terkini Lainnya
- Cara Pakai Rumus CONCAT di Microsoft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Sony Aplha 1 II Diumumkan, Kamera Mirrorless dengan AI dan Layar Fleksibel
- Pengguna Threads Instagram Kini Bisa Buat Tab Feed Khusus Sendiri
- Waspada, Ini Bahayanya Menyimpan Password Otomatis di Browser Internet
- Tabel Spesifikasi Oppo Find X8 di Indonesia, Harga Rp 13 Jutaan
- Facebook Messenger Kedatangan Update Besar, Video Call Makin Jernih
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- WhatsApp Rilis Fitur Voice Message Transcripts, Ubah Pesan Suara Jadi Teks
- Cara Mencari Akun Facebook yang Lupa E-mail dan Password, Mudah
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Laptop Asus Zenbook Pro 17 Meluncur dengan Prosesor Ryzen 6000
- Jadwal dan Cara Menonton PMPL SEA Fall 2022, Indonesia Kirim Empat Tim
- Vivo Jadi Sponsor Resmi Piala Dunia 2022 Qatar
- Intel Bikin Unison, Aplikasi Penghubung Android dan iPhone ke PC Windows
- Edward Snowden Jadi Warga Negara Rusia