cpu-data.info

Pelanggan Netflix Diprediksi Semakin Berkurang, Mahalnya Harga Paket Jadi Penyebab

Ilustrasi Netflix di smartphone.
Lihat Foto

- Tahun ini, bisnis Netflix berjalan cukup berat. Pasalnya, dua kuartal pertama di tahun 2022, Netflix sudah kehilangan 1,2 juta pelanggan. Jumlah pelanggan Netflix, diprediksi akan terus menurun ke depan.

Sebuah survey yang dilakukan oleh Reviews, mengungkapkan 1 dan 4 pelanggan Netflix, berencana untuk membatalkan langganan mereka tahun ini.

Artinya, sekitar 25 persen dari 1.000 responden di Amerika Serkat yang ikut survey tidak akan berlangganan Netflix lagi tahun ini. Naiknya harga belangganan Netflix disebut menjadi alasan terbesar mereka untuk tidak lagi berlangganan.

Baca juga: Menurut Survei, Netflix Semakin Ditinggal Pelanggannya

Berdasarkan survey, 40,49 persen responden meninggalkan Netflix lantaran harganya semakin mahal. Awal Januari lalu, Netflix menaikkan beberapa paket berlanggan.

Misalnya untuk paket paket Basic yang semula harganya 9 dollar AS (Rp 136.000), kini menjadi 10 dollar AS (Rp 151.000). Paket Standard pun naik dari 14 dollar AS (Rp 211.500) menjadi 15,50 dollar AS (Rp 234.000). Sementara paket Premium, naik dari 18 dollar AS (Rp 271.000) menjadi 20 dollar AS (Rp 302.200).

Selain itu, harga paket berlanagganan Netflix di AS memiliki rata-rata lebih mahal dibanding tujuh layanan streaming populer lain di AS. Berikut adalah rincian harga paket Standard dari delapan layanan streaming paling populer di AS:

  • Netflix: 15,55 dollar AS per bulan (Rp 233.716)
  • Prime Video: 14,99 dollar AS per bulan (Rp 225.299)
  • HBO Max: 12,49 dollar AS per bulan (Rp 187.724)
  • Hulu: 9,99 dollar AS per bulan (Rp 150.149)
  • Disney+: 7,99 dollar AS per bulan (Rp 120.089)
  • Paramount+: 7,49 dollar AS per bulan (Rp 120.089)
  • Peacock: 7,49 dollar AS per bulan (Rp 112.574)
  • Apple TV: 4,99 dollar AS per bulan (Rp 67.484)

Baca juga: Netflix Kehilangan Hampir 1 Juta Pelanggan, Terbanyak Sepanjang Sejarah

Selain harga paket yang semakin mahal, 1 dari 3 responden (21,69 persen) yang tidak ingin berlangganan Netflix lagi mengatakan sudah tidak ada film, serial, atau acara yang ingin mereka tonton di Netflix saat ini.

Hal ini dikarenakan selama pandemi Covid-19 berlangsung, beberapa film/program acara harus ditunda terlebih dahulu produksinya. Hal ini berarti beberapa acara populer di Netflix juga turut kena imbasnya.

Alasan lain mengapa pelanggan Netflix ingin menyetop layanan streaming ini adalah lantaran faktor eksternal, yakni sebanyak 19,58 persen mengaku inflasi membuat biaya yang harus dikeluarkan semakin besar. Hal itu membuat mereka harus lebih berhemat.

Sementara itu, 18,25 responden lebih banyak streaming di platform lain. Hal itu menunjukkan semakin kompetitifnya persaingan antara platform over the top (OTT) saat ini.

Hasil survei layanan Netflix (Reviews.org)Reviews.org Hasil survei layanan Netflix (Reviews.org)

Kendati demikian, berdasarkan survey ini, Netflix masih menjadi platform streaming terpopuler di AS. Sebanyak 78 persen responden mengaku berlangganan Netflix.

Baca juga: Inikah Bedanya Paket Netflix Murah Beriklan dibanding Reguler?

Sementara sisanya memilih berlangganan platform lain, seperti HBO Max (42 persen), Hulu (26 persen), Apple TV (22 persen), dan Amazon Prime (5 persen). Persentase tersebut diambil berdasarkan platform apa saja yang dimiliki responden, meskipun belum tentu mereka mengaksesnya meski sudah berlangganan.

Tidak cuma berlangganan, Netflix juga masih menjadi rujukan utama masyarakat AS untuk streaming. Sebab, 70 persen responden masih menjadikan Netflix platform streaming utama.

Persentase itu jauh dibanding HBO max (9,91 persen), Disney+ (6,81 persen), Hulu (3,86 persen), Apple TV, dan Paramount (masing-masing 2,70 persen), sebagaimana dihimpun KompasTekno dari blog Reviews.org, Senin (26/9/2022).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat