Berapa Usia Ideal untuk Memberi Gadget Pertama pada Anak?

- Lahir di era yang serba digital tak ayal membuat anak-anak terpapar teknologi sejak dini, bahkan sejak masih bayi. Tak heran, bila kita banyak melihat anak-anak balita yang sudah bisa memilih kartun favoritnya di YouTube.
Di tengah perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat seperti sekarang, sebenarnya kapan waktu yang ideal untuk memberikan gadget atau smartphone pertama ke anak?
Psikolog klinis dari Yayasan Cintai Diri Indonesia (Love Yourself Indonesia), Alif Aulia Masfufah berpendapat bahwa 8-10 tahun merupakan usia yang ideal bagi anak mendapatkan HP pertamanya.
"Menurut saya, usia 8,9, atau 10 tahun adalah usia ideal untuk anak-anak mendapatkan HP pertamanya. Dengan catatan, orang tua harus memiliki daftar kegiatan positif untuk mengimbangi penggunaan gadget si anak," kata Aulia ketika dihubungi oleh KompasTekno.
Baca juga: Perlukah Anak-anak Main Gadget?
Sebelum memutuskan untuk memberikan HP pertama ke anak, Aulia menyarankan agar orang tua secara aktif mengajak anak untuk menikmati dunia nyatanya alias non-virtualnya terlebih dahulu.
Salah satunya adalah mendorong anak untuk mengikuti kegiatan fisik yang menyenangkan. Misalnya seperti olahraga basket, sepak bola, balet, taekwondo, atau kegiatan fisik lainnya.
"Aktivitas fisik harus menjadi sebuah kebiasaan. Jangan melulu les yang mengasah kognitif, hal yang membuat dia fun juga harus menjadi bagian sebanyak penggunaan gadgetnya," kata Aulia.
Dengan begitu, sang anak diharapkan bakal memiliki hobi atau kegiatan lain, selain bermain gadget. Bila sudah tertarik dan menikmati dunia "nyatanya", menurut Aulia, penggunaan gadget pada anak-anak bakal lebih "sehat".
Aulia meyakini bahwa gadget itu bagai dua sisi mata uang yang sama.
"Kalau tepat digunakan, gadget bakal baik banget. Kalau salah menggunakannya, gadget bisa menghancurkan sebegitunya," pungkas dia.
Di sisi positif, gadget bisa menjadi jendela dunia karena akses informasi yang disediakannya.
"Gadget itu bisa menjadi tools atau alat membantu mengembangkan potensi dan kepribadian anak. Tapi penggunaan gadget harus kembali pada fungsinya," kata Aulia.
Namun, di sisi lain, gadget juga bisa menjadi perantara bagi hal-hal negatif seperti kecanduan game (game addiction), gangguan emosi kesepian, hingga kecanduan pornografi.
Jadi, orang tua harus bijak ketika akan memberikan HP pertama kepada anaknya.
Meski sudah mendapatkan HP Pertamanya, Aulia menekankan, orang tua perlu memahami bahwa selama masih anak-anak, gadget bukan menjadi barang personal mereka. Artinya, penggunaan gadget anak harus selalu dibawa bimbingan atau pengawasan orang tua.
Terkini Lainnya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- 5 Fitur Baru di DM Instagram, Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Cara Download WhatsApp di Laptop dengan Mudah
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- KPPU Selidiki Google Indonesia, Diduga Lakukan Praktik Monopoli
- 5 Kesalahan yang Sebaiknya Dihindari oleh Pengguna Baru iPhone
- Jadwal MPL S10 Hari Ini Sabtu 17 September, Peluang RRQ Hoshi Menambah Angka
- Ibu, Ini Strategi agar Anak Tidak Kecanduan Gadget
- Pengguna YouTube Keluhkan Iklan yang Makin Mengganggu