Data 26 Juta Riwayat Pencarian Pengguna Indihome Diduga Bocor dan Dibagikan Gratis di Forum Online Halaman all -
- Sebanyak 26 juta riwayat pencarian (browsing history) milik pelanggan Indihome, diduga bocor dan dibagikan gratis di sebuah forum online. Kabar ini berembus setelah Cyber Security Researcher & Consultant Teguh Aprianto mengunggah sebuah utas (thread) di Twitter dengan handle @secgron.
Utas tersebut disertai pula dengan tangkapan layar (screenshot) akun yang memajang data riwayat pencarian yang diduga milik pelanggan Indihome. KompasTekno telah mendapatkan izin dari Teguh untuk mengutip twit tersebut.
Dalam twitnya, Teguh mengatakan riwayat browsing yang diunggah ke forum online adalah riwayat pencarian yang sempat dikumpulkan oleh mesin pelacak riwayat browsing (tracker history) Indihome beberapa tahun lalu.
Baca juga: Telkom Berencana Gabung Indihome dan Telkomsel
"Tahun 2020 kemarin kita berhasil menekan @IndiHome untuk mematikan tracker (pelacak) milik mereka yang selama ini digunakan untuk mencuri browsing history milik pelanggan. Sekarang 26 juta browsing history yang dicuri itu bocor dan dibagikan gratis," tulis Teguh.
Tahun 2020 kemarin kita berhasil menekan @IndiHome untuk mematikan tracker milik mereka yang selama ini digunakan untuk mencuri browsing history milik pelanggan.
Sekarang 26 juta browsing history yang dicuri itu bocor dan dibagikan gratis. Ternyata berikut dengan nama dan NIK ???? pic.twitter.com/rQYkBKO0U1
— Teguh Aprianto (@secgron) August 21, 2022
Teguh menambahkan, data NIK pengguna juga ikut terpampang di forum online tersebut.
Dia lantas mengunggah sebuah contoh, di mana riwayat pencarian yang dicuri, kemudian diidentifikasi nama pencarinya, termasuk informasi sensitif lain, seperti jenis kelamin dan NIK.
Adapun tahun 2020 lalu, Teguh mengungkap dugaan pengumpulan data riwayat pencarian pengguna Indihome. Teguh mengatakan, berdasarkan website tracker milik Indihome, hits yang dikumpulkan mencapai lebih dari 26 juta. Tidak lama kemudian, website tracker tersebut ditutup.
Selama ini @IndiHome diam-diam mengambil data browsing history milik kamu.
Berdasarkan website tracker milik mereka, website tsb sudah mendapatkan hits sebanyak 26,681,371,055 (26,6 Miliar).
Tidak diketahui berapa banyak data yg sudah mereka dapatkan. #
— Teguh Aprianto (@secgron) September 17, 2020
Baca juga: Layanan Indihome Mengalami Gangguan? Begini 3 Cara Lapornya
Disebut cocok dengan data pengguna Indihome
Berdasarkan penelusuran KompasTekno, data 26 juta riwayat pencarian yang diduga milik pengguna Indihome dipajang di situs Breached Forums. Data tersebut diunggah oleh akun dengan username "Bjorka" dan diposting pada Sabtu, 20 Agustus 2022.
Akun tersebut sebelumnya juga mengunggah data yang diduga milik pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Baca juga: Data 17 Juta Pelanggan PLN Diduga Bocor dan Dijual di Forum Online
Adapun rincian informasi diduga milik pelanggan Indihome yang dimuat di forum tersebut di antaranya domain, platform, browser, URL, Google keyword, IP, resolusi layar, lokasi pengguna, e-mail, gender, nama, NIK, dll.
Peneliti keamanan siber independen yang juga seorang bug hunter (pemburu celah keamanan internet), Afif Hidayatullah, mengatakan bahwa data yang diunggah ke forum online tersebut adalah data pengguna Indihome.
Hal itu dikarenakan data yang dipajang di forum online, sesuai dengan jumlah data riwayat pencarian yang dikumpulkan website tracker history Indihome dua tahun lalu, sebagaiman twit yang pernah diunggah Teguh.
"Menurut saya ini benar seharunya data mereka, karena aneh jika ini bukan dari pihak Indihome, karena data yang dijual sangat besar jumlahnya," kata Afif kepada KompasTekno, Minggu (21/8/2022).
Baca juga: Cara Ganti Password WiFi Indihome dengan Mudah lewat HP
Afif juga menganalisis data yang diduga bocor. Dia mencoba mengecek alamat IP (IP address) sampel data yang diposting di forum online.
Hasilnya, alamat IP tersebut menunjukan layanan penyedia internet dari PT. Telkom Indonesia.
Tidak hanya itu, alamat IP itu juga menunjukan lokasi yang berbeda, misalnya di Jawa Barat dan Jawa Timur.
Dengan begitu, bisa disimpulkan bahwa kemungkinan data riwayat pencarian yang dijual adalah data pengguna dari berbagai daerah di Indonesia.
Indihome lakukan investigasi
Indihome telah menanggapi dugaan kebocoran data penggunanya. Pujo Pramono, VP Corporate Communication Telkom Indonesia mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan koordinasi internal untuk memastikan validitas data yang diduga bocor.
"Namun dapat dipastikan bahwa Telkom berkomitmen menjamin keamanan data pelanggan dengan sistem kemanan siber yang terintegrasi dan menjadikan hal tersebut sebagai prioritas utama," jelas Pujo dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Sabtu (21/8/2022).
"Telkom tidak pernah mengambil keuntungan komersial apalagi memperjualbelikan data pribadi pelanggan," imbuhnya.
Baca juga: Cara Berlangganan IndiHome, Harga Paket, dan Biaya Pemasangan
Dia menambahkan, PT Telkom Indonesia mematuhi etika bisnis, compliance dan tata kelola perusahaan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
"Kami akan terus berupaya meningkatkan pengamanan data pelanggan demi meningkatkan kenyamanan pelanggan," pungkasnya.
Kominfo akan panggil manajemen Telkom
Kementerian Komunikasi dan Informatika (kominfo) buka suara atas kasus dugaan bocornya riwayat pencarian pengguna Indihome. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel A. Pangerapan mengatakan Kominfo sedang mendalami dugaan kebocoran data tersebut.
Selain itu, Kominfo akan memanggil manajemen PT Telkom Indonesia Tbk untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut.
Baca juga: Paket Bundling IndiHome-Netflix Meluncur, Ini Harganya
"Kementerian Kominfo juga akan segera melakukan pemanggilan terhadap manajemen Telkom untuk mendapatkan laporan dan langkah tindak lanjut Telkom terkait dengan dugaan insiden," kata Samuel dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Minggu (21/8/2022).
Samuel juga mengatakan, Kominfo akan segera mengeluarkan rekomendasi teknis untuk peningkatan pelaksanaan perlindungan data pribadi Telkom. Kominfo juga berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandir Negara (BSSN) terkait hal ini.
Terkini Lainnya
- Cara Pakai Rumus CONCAT di Microsoft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Sony Aplha 1 II Diumumkan, Kamera Mirrorless dengan AI dan Layar Fleksibel
- Pengguna Threads Instagram Kini Bisa Buat Tab Feed Khusus Sendiri
- Waspada, Ini Bahayanya Menyimpan Password Otomatis di Browser Internet
- Tabel Spesifikasi Oppo Find X8 di Indonesia, Harga Rp 13 Jutaan
- Facebook Messenger Kedatangan Update Besar, Video Call Makin Jernih
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- WhatsApp Rilis Fitur Voice Message Transcripts, Ubah Pesan Suara Jadi Teks
- Cara Mencari Akun Facebook yang Lupa E-mail dan Password, Mudah
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Dugaan Kebocoran Data Pelanggan, Kominfo Panggil Manajamen PLN
- Telkom Berencana Gabung Indihome dan Telkomsel
- M4 World Championship Mobile Legends Akan Digelar di Jakarta Tahun Depan
- Jadwal MPL S10 Minggu 21 Agustus 2022, Ada RRQ Hoshi Vs Bigetron Alpha
- Data Pelanggan Diduga Bocor, PLN Koordinasi dengan Kominfo dan BSSN