PayPal Sedang dalam Proses Daftar PSE Kominfo agar Tak Diblokir

- PayPal menjadi salah satu dari tujuh Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat beken di Indonesia yang diblokir Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada 30 Juli 2022.
Musababnya, platform pembayaran atau transaksi online ini belum melakukan pendaftaran di situs Kemenkominfo.
Kominfo sendiri kini membuka blokir PayPal sementara hingga 5 Agustus agar masyarakat dapat melakukan migrasi dananya. Kemudian, pada 6 Agustus pukul 00.00 WIB, PayPal bakal kembali diblokir dan tidak bisa diakses, bila belum melakukan pendaftaran.
Namun, pemblokiran PayPal bisa saja tak kembali diterapkan, alias dinormalisasi sepenuhnya. Pasalnya, menurut Dirjen Aptika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan, PayPal tengah berkomunikasi dengan Kominfo terkait pendaftaran.
Baca juga: Blokir PayPal Dibuka Sementara 1-5 Agustus 2022
Semuel memastikan bahwa PayPal segera mendaftarkan dirinya selaku PSE asing ke Kominfo.
"PayPal sudah ada korespondensi. Barusan kami menerima e-mail yang menyebutkan bahwa mereka akan segera (mendaftar). Ini menjadi prioritas mereka untuk melakukan penyelesaian pendaftaran," kata pria yang akrab disapa Semmy itu di acara "Ruang Jernih Kompas" di Menara Kompas, Palmerah, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2022) malam.
Semmy mengatakan, Kominfo juga berkoordinasi dengan lembaga terkait lainnya seperti OJK dan Bank Indonesia dalam pendaftaran PayPal karena selaku platform pembayaran online.
"Selain mendaftar PSE, PayPal juga harus mematuhi semua persyaratan yang ada di sektor keuangan," kata Semmy.

Yang jelas, menurut Semmy, Kominfo sudah menjalin komunikasi dengan PayPal terkait pendaftaran PSE ini. Dengan begitu, dapat diartikan bahwa kini PayPal sudah mengetahui soal kewajiban pendaftaran PSE Lingkup Privat berikut sanksi pemblokiran bila tak mendaftar.
Nantinya, jika pendaftaran tersebut rampung, blokir PayPal akan dicabut. Kemudian, platform pembayaran atau transaksi online ini bisa kembali digunakan secara normal di Indonesia.
Baca juga: Tak Hanya Pendaftaran, Ini 4 Kewajiban Platform Digital dalam Aturan PSE Kominfo
Bila benar PayPal bakal segera mendaftar, ini menjadi kabar baik bagi masyarakat Indonesia yang mengandalkan PayPal untuk bertransaksi secara online. Termasuk para pekerja lepas (freelancer) yang memiliki klien di luar negeri dan mengandalkan PayPal sebagai media pembayaran.
Selain bertransaksi, PayPal juga dapat dimanfaatkan untuk menarik dana dalam 56 mata uang asing dan menyimpan saldo rekeningnya dalam 25 mata uang sehingga memberikan kemudahan pengguna bertransaksi antarnegara.
Steam, Dota, dan Counter Strike dalam proses daftar
Selain PayPal, Kominfo juga memblokir enam platform lainnya pada 30 Juli 2022 gara-gara tak kunjung mendaftar. Berikut daftarnya:
- Yahoo
- Epic Games (platform distribusi game)
- Steam (platform distribusi game)
- Dota (game)
- Counter Strike (game)
- Origin (EA)
Di kesempatan terpisah, Semmy mengatakan, dari enam nama tersebut, baru Steam, Dota, dan Counter Strike yang sedang dalam pendaftaran.
Baca juga: Kominfo Sebut Blokir Steam, Dota, dan Counter Strike Segera Dibuka
"Kami sudah berhasil mengontak Steam, Dota, dan Counter Strike, ada korespondensi. Mereka mengatakan sedang memproses (pendaftaran PSE). Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini akan melengkapi dan dalam waktu dekat masyarakat bisa menggunakan kembali," kata Semuel dalam konferensi pers, Minggu (31/7/2022).
Namun, hingga Senin (1/8/2022) malam, Semmy memastikan bahwa pihaknya belum berhasil mengontak Epic Games dan Origin terkait kewajiban pendaftaran ini.
"Epic Games dan Origin belum ada korespondensi, yang lainnya sudah," pungkas Semmy.
Dengan begitu, tampaknya pemutusan akses terhadap layanan Epic Games dan Origin di Indonesia masih bakal terus berlanjut.
Terkini Lainnya
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- HP Realme P3 Pro dan P3x 5G Meluncur, Bawa Baterai Besar dan Chipset Baru
- Cara Cari Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Otomatis via AI serta Contoh Prompt
- xAI Luncurkan Grok 3, Chatbot AI Pesaing ChatGPT dan DeepSeek
- Ketika Warga Konser "Kelas Atas" Bawa Samsung S25 Ultra Nonton Seventeen "Right Here", Tribune Serasa VIP
- Inikah Tampilan Samsung Galaxy A56 dari Berbagai Sisi?
- MSI Ungkap Alasan Mau Jual PC Gaming Handheld Mahal di Indonesia
- "Perang Dingin" sejak 2020, Presiden China dan Jack Ma Berdamai?
- Lebih Dekat dengan Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate
- Spesifikasi dan Harga Moto G45 5G, HP Pertama Motorola buat “Comeback” ke Indonesia
- Perusahaan AI Elon Musk Rilis Grok 3, Diklaim Lebih Pintar dari DeepSeek
- Huawei Umumkan Gelang Pintar Band 10, Punya 100 Mode Olahraga dan Tahan 14 Hari
- Huawei FreeArc Meluncur, TWS Open-ear dengan Kait Telinga Elastis
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Apple Bikin Video "Ajakan" Ganti HP Android ke iPhone
- Google Diberi Waktu 1 Bulan hingga 19 Agustus untuk Daftar PSE Online
- Cara Cek Umur Kartu Indosat via Kode UMB dengan Mudah
- 5 Hal Menarik tentang MariSilicon X, NPU Canggih di Oppo Reno8 Pro 5G
- Pengiriman Ponsel Dunia Turun, Samsung Teratas