Bos Instagram Jawab Kritik Pedas Warganet soal IG yang Makin Mirip TikTok
- Ratusan ribu warganet ramai-ramai memprotes tampilan baru Instagram (IG) yang dinilai semakin mirip dengan TikTok. Protes itu juga disuarakan oleh sejumlah selebriti dunia, seperti Kyle Jenner dan Kim Kadarshian.
Pengguna Instagram menilai tampilan feed IG kini cenderung mengutamakan konten video ketimbang foto. Padahal, aplikasi ini awalnya dikenal sebagai aplikasi berbagi foto. Terlebih, rasio foto dan video yang muncul di feed kini lebih besar, yakni 16:9 seperti tampilan di TikTok.
Protes itu lantas disuarakan dengan menandatangani petisi online untuk mendesak Instagram kembali ke jati dirinya sebagai platform berbagi foto, alih-alih menyerupai TikTok.
Baca juga: Kylie Jenner dan Ribuan Orang Protes Tampilan Instagram yang Baru
Menanggapi kritik tersebut, Kepala Instagram Adam Mosseri menjelaskan perubahan aplikasinya dalam sebuah video singkat yang diunggah di akun Insatgram dan Twitter pribadinya.
Dalam video itu Mosseri menyadari bahwa banyak perubahan pada Instagram versi terbaru. Terkait kritikan pengguna Instagram, Mosseri mengatakan akan terus mendukung konten foto. Namun, dia yakin bahwa seiring waktu, Instagram akan lebih fokus ke video karena konten tersebut memang sedang digemari orang-orang.
"Kami sedang bereksperimen dengan sejumlah perubahan pada aplikasi dan kami mendengar banyak kekhawatiran dari pengguna," ujar Mosseri dalam video yang diunggah di Instagram dengan handle @mosseri.
Baca juga: Zuckerberg Pamer Tampilan Baru Instagram yang Mirip TikTok
"Saya ingin menegaskan bahwa kami akan terus mendukung foto. Itu bagian dari warisan kami. Namun, saya percaya seiring waktu akan semakin banyak video di Instagram. Kami memperkirakan hal ini meskipun kami tak melakukan perubahan apapun," imbuhnya, sebagaimana dirangkum KompasTekno, Kamis (28/7/2022).
View this post on InstagramA post shared by Adam Mosseri (@mosseri)
Bila ke depannya pengguna masih mendapati feed Instagram dengan tampilan video vertikal yang lebih luas, menurut Mosseri itu hanya bagian dari uji coba perusahaan.
Selain tampilan feed Instagram, aplikasi yang bernaung di bawah Meta itu juga dikeluhkan memberikan rekomendasi konten dari akun yang tidak mereka ikuti. Atas keluhan ini, Mosseri menyatakan bahwa rekomendasi tersebut ditujukan untuk membantu pengguna menemukan konten baru sekaligus membantu kreator memperluas jangkauannya.
Baca juga: Instagram Tak Mau Lagi Disebut Aplikasi Berbagi Foto
Bila pengguna merasa tidak nyaman dengan rekomendasi tersebut, Mosseri berkata mereka bisa mengabaikannya atau menyetop rekomendasi hingga satu bulan.
“Anda dapat menutup rekomendasi bahkan menunda semua rekomendasi hingga satu bulan, atau membuka feed selanjutnya,” kata Mosseri.
Petisi online "Make Instagram, Instagram Again"
Petisi online bertajuk "Make Instagram, Instagram Again" diinisiasi oleh seorang fotografer Tati Bruening di situs Change.org. Lewat akun Instagram pribadinya dengan handle @Illumitati dia mengajak pengguna lain untuk mendesak Instagram mengembalikan jati dirinya sebagai aplikasi berbagi foto.
Baca juga: Induk TikTok Siapkan Aplikasi Mirip Instagram di China?
Petisi ini semakin mendapat sorotan setelah Kylie Jenner membagikannya lewat unggahan Instagram Stories.
View this post on InstagramA post shared by ???tati (@illumitati)
Unggahan tersebut berisikan gambar petisi yang dibuat dengan pesan “Pleaseee”, yang artinya memohon dukungan dari para pengikutnya untuk membantu petisi tersebut.
Baca juga: Instagram Uji Coba Ubah Semua Video yang Diunggah Jadi Reels
Di bagian bawah petisi, tertulis empat keinginan pengguna terhadap Instagram, antara lain sebagai berikut.
- Menginginkan linimasa berdasarkan kronologis waktu.
- Berhenti mengikuti TikTok.
- Kembalikan algoritma yang memprioritaskan foto, bukan video.
- Menjadi platform yang mau mendengarkan kreator, bukan "memaksa" kreator untuk berubah mengikuti algoritma.
Baca juga: Avatar TikTok Vs Instagram, Mana yang Lebih Menarik?
Pengaruh Kylie yang cukup besar membuat petisi itu ditandatangani oleh ribuan orang. Bedasarkan pantauan di laman Change.org, Rabu (27/7/2022), petisi itu tercatat sudah ditandatangani oleh 184.569 orang.
Terkini Lainnya
- AWS Luncurkan Server Virtual Baru, "Pelatih" AI yang Lebih Tangguh
- AWS Umumkan Amazon Nova, AI "Multimodal" Pesaing Google Gemini dan GPT-4V
- Xiaomi Bikin Chipset Smartphone Sendiri untuk Tahun Depan?
- Jangan Lengah, Ini Ciri-ciri Spam Chat WhatsApp Penipuan
- Ciri-ciri Spam DM di Instagram dan Cara Mengatasinya
- Cara Ganti Background Video Call WhatsApp dengan Mudah
- Arti DM, Istilah yang Sering Muncul di Media Sosial untuk Kirim Pesan
- Threads Sesumbar Dapat 1 Juta Pengguna Baru Tiap Hari
- Netizen Indonesia Habiskan Waktu Nonton TikTok Terlama di Dunia
- Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini Mengundurkan Diri dari Jabatan
- Apple Music Replay 2024 Dirilis, Rekap Musik Paling Sering Didengar Sepanjang Tahun
- Tips dan Trik biar Hasil Foto dan Video Flexing Lari Makin Maksimal
- Belanja Elektronik Orang Indonesia Naik 4 Persen pada Triwulan III-2024
- AWS Umumkan Chip Generative AI Trainium3
- Investasi Apple di Indonesia Bertambah Jadi Rp 15 Triliun?
- Cara Ganti Background Zoom di Android, iPhone, dan Laptop
- iPhone 14 Pro Max Bakal Punya RAM yang Lebih Besar dan Kencang?
- Facebook dan Google Cemaskan Detik Kabisat yang Bisa Picu Kekacauan Internet
- Vivo X80 Vs Samsung Galaxy S22, Sama-sama Dibanderol Rp 12 Juta Mending Mana?
- Realme Pad X 5G Meluncur, Bawa Fitur Mirip iPad