Elon Musk Pecat Bos Tesla Singapura
- CEO Tesla, Elon Musk, diketahui memberhentikan Country Manager Tesla di Singapura, Christopher Bousigues, dari jabatannya.
Keputusan itu diambil setelah Elon Musk memperingatkan tentang akan adanya PHK besar terhadap karyawan perusahaannya secara global.
Meski tidak ada keterangan resmi dari pihak Tesla, berdasarkan unggahan yang ditulis Bousigues di halaman Linkedin-nya, ia mengatakan bahwa dirinya adalah salah satu karyawan yang terkena dampak dari PHK besar tersebut.
"Tesla mengumumkan adanya pengurangan 10 persen jumlah tenaga kerja. Peran saya dipilih untuk dihilangkan mulai hari ini," tulis Bousigues.
Pemutusan kerja yang dilakukan Tesla terhadap Bousigues terkesan mendadak. Sebab, Bousigues baru menghabiskan waktu selama satu tahun menjabat sebagai bos Tesla di Singapura.
Baca juga: Ketika Firasat Buruk Elon Musk soal Ekonomi AS Dibalas Sindiran oleh Joe Biden...
Meski demikian, Bousigues mengaku tidak keberatan dengan keputusan yang diambil Tesla. Ia justru bangga dengan segala jenis pencapaian dan prestasi yang telah ia torehkan selama bekerja di Tesla.
Sejak menempati posisi sebagai bos Tesla pertama di Singapura pada Juni 2021 lalu, Bousigues mendirikan sejumlah bisnis Tesla dari nol.
Bousigues mengaku, ia telah berkontribusi membuat mobil Tesla Model 3 populer di Singapura, membangun dua showroom, serta sebuah pusat perbaikan.
Selain itu, sebelum Bousigues lengser, ia juga membawa Tesla Model Y mengaspal di Singapura dan mengembangkan tujuh supercharger di negara tersebut.
"Saya bangga menjadi country manager pertama perusahaan di Asia Tenggara, dan mendirikan bisnis di Singapura," imbuh Bousigues.
Setelah tak lagi memimpin Tesla di Singapura, Bousigues berencana untuk kembali ke Eropa dan Perancis Selatan bersama keluarganya mulai musim panas 2022.
Bousigues menjelaskan bahwa tidak ada lagi alasan baginya untuk menetap di Singapura, mengingat masa tuntutan pekerjaan telah berakhir.
Baca juga: Elon Musk Minta Pegawai Tesla Pilih Ngantor 40 Jam Seminggu atau Resign
Dihimpun KompasTekno dari Business Insider, Kamis (16/6/2022), Tesla telah memperkerjakan setidaknya 100.000 karyawan pada akhir 2021.
Pada pekan lalu, Tesla dilaporkan tengah melakukan rekrutmen untuk 24 posisi baru di China. Perusahaan mulanya nampak bersikeras untuk segera mencari orang baru.
Namun, Tesla kemudian membatalkan tiga acara perekrutan yang direncanakan bakal digelar di China pada Juni 2022 ini.
Terkini Lainnya
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Cara Edit Foto Background Merah untuk Daftar SIPSS 2025, Mudah dan Praktis
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Riset Counterpoint: MediaTek Masih Ungguli Qualcomm di Pasar Chip Global
- Shopee Pastikan Tak Ada PHK Karyawan di Indonesia
- Nestle Buka Lowongan Management Trainee untuk Posisi IT, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
- Cara Cek Tarif Tol via Google Maps di HP Android dan iPhone
- Coinbase PHK 1.100 Karyawan Dampak Harga Kripto Anjlok