Laptop Gaming Lenovo Legion 5i dan 5i Pro Resmi di Indonesia, Harga Mulai Rp 20 Jutaan
- Lenovo resmi merilis dua laptop gaming terbarunya dari seri Legion yaitu Legion 5i dan 5i Pro ke Indonesia pekan ini.
Kedua laptop gaming tersebut kini hadir dengan prosesor (CPU) Intel Core Generasi Ke-12 dan pengolah grafis (GPU) Nvidia GeForce RTX Series yang diklaim bisa menghasilkan performa tinggi ketika menjalankan aneka game.
Consumer Lead Lenovo Indonesia, Santi Nainggolan mengatakan bahwa kedua produk ini sendiri dihadirkan sebagai upaya untuk menghadirkan perangkat laptop yang bisa diandalkan content creator hingga gamer.
Baca juga: 5 Besar Penguasa Pasar PC Global Kuartal I-2022, Lenovo Teratas
"Kami ingin menyediakan laptop lebih bertenaga dengan rangkaian inovasi bagi para gamer Indonesia, sehingga dapat menemani produktivitas keseharian mereka tanpa hambatan," jelas Santi dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Kamis (28/4/2022).
Spesifikasi Lenovo Legion 5i Pro
Legion 5i Pro dibekali dengan spesifikasi yang lebih mumpuni dibanding Legion 5i "reguler". Varian tertinggi laptop ini dibekali dengan CPU Intel Core i7-12900H (kecepatan clock maksimal 4,8 GHz) yang dipadukan dengan GPU Nvidia GeForce RTX 3070 Ti.
Agar pengalaman main game lebih nyaman, laptop ini juga memiliki sistem pendingin Legion Coldfront 4.0, serta speaker berteknologi Nahimic Audio yang diklaim bisa memberikan efek suara menggelegar.
Secara desain, laptop ini mengusung layar 16 inci dengan resolusi WQHD Plus yang memiliki refresh rate 165 Hz, lengkap dengan fitur Nvidia G-Sync untuk membuat animasi lebih mulus, serta sertifikat tingkat akurasi warna 100 persen sRGB dan X-Rite Pantone.
Spesifikasi Legion 5i
Berbeda dengan Legion 5i Pro, Legion 5i mengusung layar yang lebih kecil dengan ukuran 15 inci dan resolusi WQHD dan refresh rate 165 Hz.
Selain layar, CPU yang diusung dengan berbeda, di mana varian tertinggi hanya mentok di Intel Core i7-12700H (kecepatan clock maksimal 4,7 GHz).
Baca juga: 4 Laptop Gaming Baru Asus Meluncur
Terlepas dari layar dan prosesor, spesifikasi dan fitur yang dimiliki Legion 5i dan 5i Pro bisa dibilang sama persis.
Kedua laptop ini juga hadir dalam dua varian warna, yaitu Storm Grey dan Glacier White. Khusus Legion 5i Pro, Lenovo turut menghiasi laptop dengan corak Stingray White.
Lenovo IdeaPad Gaming 3i, Legion Tower 5i, dan Tower 7i
Selain Legion 5i dan 5i Pro, Lenovo juga turut memperbarui laptop gaming mainstream mereka dari model IdeaPad Gaming 3i.
Kini, laptop berukuran 15,6 inci dengan refresh rate 165 Hz tersebut ditenagai dengan CPU Intel Core i7 H-Series Generasi Ke-12 dan GPU Nvidia RTX 3050 Ti dengan TGP 85 watt.
Ada pula komputer desktop Legion Tower 5i dan Tower 7i yang juga ikut diperkenalkan Lenovo.
Terkini Lainnya
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Cara Edit Foto Background Merah untuk Daftar SIPSS 2025, Mudah dan Praktis
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Indonesia Jadi Negara Kedua yang Warganya Banyak Main Game
- 35 Link Download Twibbon Hari Raya Idul Fitri 2022 dan Cara Pakainya
- Kapan Lebaran 2022? Ini Link Live Streaming Sidang Isbat Penentuan Idul Fitri 1443 H
- Infinix Note 12 dengan Kamera 50 MP Meluncur, Ini Spesifikasinya
- Grab Bebas Tugaskan Karyawan yang Terlibat Kasus Diskriminasi Penyandang Tuli