cpu-data.info

Pendapatan Game "Coffee Talk" Akan Diserahkan ke Keluarga Alm. Mohammad Fahmi

Pembuat game Coffee Talk, Mohammad Fahmi.
Lihat Foto

- Satu pekan terakhir merupakan momen yang berat bagi pengembang game Toge Productions. Segenap anggota tim studio game asal Tangerang itu baru saja kehilangan Mohammad Fahmi, yang dikenal sebagai salah satu satu sosok berpengaruh.

Fahmi memiliki reputasi besar lantaran telah berkontribusi sebagai pembuat game simulasi populer Coffee Talk. Namun, perjuangan Fahmi di industri game kini telah usai.

Di usianya yang ke-32, Fahmi meninggal dunia karena serangan asma. Berdasarkan informasi yang disampaikan ibunda Fahmi, Kunthie Vera, Fahmi telah dimakamkan pada 28 Maret lalu.

Selepas kepergian Fahmi, tim Toge Productions berinisiatif melakukan penggalangan dana untuk membantu keluarga yang ditinggalkan. Informasi tersebut disampaikan melalui sebuah posting yang diunggah akun Instagram @togeproductions.

Baca juga: Kreator Game Coffee Talk Mohammad Fahmi Meninggal Dunia pada Usia 32 Tahun

Berdasarkan posting tersebut, tim Toge Productions memutuskan untuk menyerahkan seluruh pendapatan dari penjualan game Coffee Talk di Steam, selama periode 31 Maret hingga 4 April 2022, kepada keluarga Fahmi.

Selama periode tersebut, game Coffee Talk juga akan didiskon 32 persen. Jumlah diskon tersebut nampaknya mengacu pada usia Fahmi yang juga sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada pria berkacamata tersebut.

"Untuk membantu keluarga Fahmi di masa sulit ini, kami menggalang dana melalui Coffee Talk. Semua hasil dari periode ini akan diberikan kepada keluarga Fahmi," tulis akun @togeproductions.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Toge Productions (@togeproductions)

Senada dengan yang disampaikan Toge Productions, Chorus Worldwide selaku penerbit Coffee Talk turut melakukan aksi penggalangan dana yang serupa.

Hanya saja, dana tersebut dikumpulkan secara lebih luas, yakni seluruh penjualan yang diraih di konsol PlayStation 4 (PS4), Xbox One, Xbos Series X dan S.

"Kami mendukung @togeproductions yang melakukan penggalangan dana untuk keluarga Fahmi melalui game Coffee Talk. Dari 31 Maret hingga 4 April, semua hasil dari game versi konsol kami akan disumbangkan," tulis akun Twitter @ChrorusWorldwide.

Tentang Fahmi

Sebelum namanya dikenal lewat game tersebut, Fahmi sempat memulai karirnya di penerbit dan pengembang game mobile kenamaan, Gameloft sebagai programmer dan designer.

Pria kelahiran 29 Januari 1990 kemudian melanjutkan karirnya sebagai penulis dan diangkat sebagai pemimpin redaksi di kanal game di media online Tech in Asia.

Perjalanan karir Fahmi menghantarkannya ke Toge Productions. Ia memulai debut awal di perusahaan dengan menjabat sebagai Marketing dan Public Relations Manager Toge Productions.

Ilustrasi Coffee Talk memenangkan penghargaan Grand Jury Award di SEA Game Awards 2021.eGG Network Ilustrasi Coffee Talk memenangkan penghargaan Grand Jury Award di SEA Game Awards 2021.

Selama duduk di posisi tersebut, Fahmi akhirnya memiliki ide untuk membuat game Coffee Talk yang kini menjadi salah satu game terpopuler dari Toge Productions.

Baca juga: Harga Aplikasi, Game, dan Film di Google Play Store Indonesia Naik

Berkat debut gemilangnya, Coffee Talk bahkan sempat memenangkan penghargaan "Grand Jury Award" di SEA Game Awards 2021.

Usai bekerja di Toge Productions, Fahmi turut mendirikan studio game miliknya yang diberi nama Pikselnesia. Studio game ini sudah meluncurkan satu game dengan genre visual novel yang bernama What Comes After, yang bisa dimainkan di PC dan Nintendo Switch.

Pikselnesia sempat direncanakan untuk meluncurkan game visual novel terbarunya yang berjudul Afterlove EP pada pertengahan 2022 di PS4, Nintendo Switch, dan PC.

Sayangnya, Fahmi kini tak lagi dapat memantau langsung perkembangan game tersebut secara langsung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat