AS Siap Bergerak jika China Ngeyel Pasok Cip ke Rusia

- Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan peringatan keras kepada China jika tetap nekat memasok cip kepada Rusia. Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo.
Menurut Raimondo, AS akan "bergerak" jika China tetap ngeyel menyuplai komponen tersebut kepada Rusia. Cipyang dimaksud adalah cip yang dibuat menggunakan bantuan teknologi, baik perangkat keras maupun perangkat lunak, buatan AS.
Raimondo menilai bahwa China tidak memiliki kemampuan untuk membuat cip yang paling canggih di dunia. Meski demikian, dia menegaskan bahwa sejauh ini China tidak melanggar aturan pembatasan ekspor yang diberlakukan AS kepada Rusia.
Adapun peringatan ini dilakukan pemerintah AS dengan tujuan bahwa pihaknya memantau situasi dan akan menindak tegas berbagai bentuk "bantuan" terhadap Rusia.
Baca juga: Putin Teken Aturan Baru, Spotify Setop Layanan di Rusia
"Jika Amerika Serikat menemukan bahwa perusahaan seperti Semiconductor Manufacturing International Corporation, di Shanghai, menjual cipnya ke Rusia, kami dapat menutup SMIC dan mencegah mereka menggunakan peralatan dan perangkat lunak kami," kata Raimondo.
Pemerintah AS dan beberapa negara yang terhimpun dalam North Atlantic Treaty Organization (NATO), memberikan sanksi ekonomi kepada Rusia atas invasi ke Ukraina.
Atas keputusan tersebut, sejumlah perusahaan teknologi juga membatasi bahkan memblokir produk atau layanannya dari Rusia.
Misalnya Google yang mulai memblokir lisensi Android untuk vendor-vendor smartphone di Rusia dan beberapa negara yang tergabung dalam Federasi Rusia.
Selain itu, Apple sebagai vendor smartphone asal AS juga memutuskan untuk menyetop penjualannya di negara Beruang Merah tersebut.
Dirangkum KompasTekno dari New York Times, Selasa (29/3/2022) lain dengan AS, China yang juga dikenal dengan produk teknologinya yang tak kalah mutakhir justru menjalin hubungan baik dengan Rusia.
Oleh karena itu sejumlah produknya masih dapat diperjualbelikan di Rusia.
Baca juga: Putin Teken Aturan Baru, Spotify Setop Layanan di Rusia
Mirip sanksi AS kepada Huawei
Jika perusahaan China melanggar sanksi ekonomi, perusahaan tersebut akan bernasib sama seperti Huawei.
Sanksi pemerintah AS terhadap Huawei yang masih berlaku hingga saat ini. Perusahaan asal China itu dilarang menggunakan teknologi baik software maupun hardware dari perusahaan AS.
Akibat dari sanksi tersebut ponsel Huawei tidak didukung dengan lisensi Android, sehingga perusahaan mengembangkan sistem operasi hingga antarmuka sendiri, yaitu HarmonyOS dan EMUI.
Terkini Lainnya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- 5 Fitur Baru di DM Instagram, Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Cara Download WhatsApp di Laptop dengan Mudah
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Mau Punya Kerjaan Sampingan? 4 Ide Side Hustle Ini Bisa Dilakukan dengan Smartphone
- Klasemen PMPL ID Season 5 Pekan Pertama, Bonafide Mendominasi
- 5 Perusahaan Teknologi Milik Will Smith, Tak Cuma Jago Akting
- 32 Link Pengumuman SNMPTN 2022 dan Cara Melihat Hasilnya
- Anak Perusahaan KAI Buka 9 Lowongan Kerja di Bidang IT Buat D3 dan S1