Telegram Diblokir di Brasil gara-gara Tidak Balas E-mail MA

- Aplikasi perpesanan instan Telegram diblokir di Brasil mulai hari ini, Sabtu (19/3/2022). Musababnya, pihak Telegram tidak merespons e-mail yang dikirimkan oleh Mahkamah Agung Brasil ke alamat e-mail lama perusahaan.
Adapun isi e-mail yang dikirimkan Mahkamah Agung Brasil itu berisi permintaan pemblokiran sejumlah akun Telegram yang diputuskan melanggar aturan Brasil karena diduga menyebarkan disinformasi.
Hakim Mahkamah Agung Brasil Alexandre de Moraes memutuskan, Telegram telah berulang kali gagal menangguhkan akun-akun yang melanggar tersebut. Lalu, Telegram dinilai mengabaikan putusan dari pengadilan karena tak merespons e-mail dari pengadilan.
Walhasil, Moraes mengeluarkan putusan yang memerintahkan penangguhan aplikasi Telegram di Brasil pada Jumat (18/3/2022).
Perintah pemblokiran aplikasi Telegram di Brasil itu efektif 24 jam setelah putusan dikeluarkan, atau mulai hari ini, Sabtu (19/3/2022).
Aplikasi Telegram akan tetap diblokir dan tidak bisa dipakai oleh warga Brasil, sampai pihak Telegram mematuhi perintah pengadilan terkait penangguhan sejumlah akun, membayar serangkaian denda, dan menghadirkan perwakilan negara di hadapan pengadilan.
Baca juga: Kenapa Telegram Menghubungkan Terus? Begini 5 Cara Mengatasinya
Salah alamat e-mail
Pendiri sekaligus CEO Telegram Pavel Durov dilaporkan sudah datang dan bersaksi di hadapan pengadilan Brasil.
Update: Konsultan komunikasi Telegram Indonesia memberikan klarifikasi bahwa Pavel tidak memberikan pernyataan di pengadilan. Pihak Telegram mengeklaim pernyataan Pavel dipublikasi di akun Telegram pribadinya, https://t.me/durov/180.
Dalam keterangannya, Durov mengatakan, ada miskomunikasi antara perusahaannya dan Mahkamah Agung, yang disebabkan penggunaan alamat e-mail yang salah.
Durov menyebutkan, Mahkamah Agung Brasil masih menggunakan alamat e-mail lama perusahaan Telegram, yang mana ditujukan untuk keperluan umum. Padahal, pihaknya sudah menyarankan pengadilan untuk mengirimkan permintaan pemblokiran akun ke alamat e-mail khusus.
"Tampaknya kami memiliki masalah dengan e-mail. Sebagai akibat dari miskomunikasi ini, pengadilan memutuskan untuk memblokir Telegram karena tidak merespons," kata Durov
"Padahal, kami sudah mematuhi keputusan pengadilan sebelumnya pada akhir Februari, dan menanggapi dengan saran untuk mengirim permintaan penghapusan ke alamat e-mail khusus di masa mendatang," lanjut Durov.
Durov mengatakan, mungkin saran dari perusahaannya itu tidak sampai ke Mahkaman Agung, sehingga pengadilan masih mengirimkan permintaan pemblokiran akun melalui alamat e-mail lama milik perusahaan.
"Akibatnya, kami melewatkan keputusan pada awal Maret yang berisi permintaan penghapusan akun lanjutan," imbuh Durov.
Baca juga: Ini Link Anonymous Chat Telegram untuk Ngobrol secara Anonim
CEO Telegram mengaku sudah menemukan e-mail putusan dari Mahkamah Agung itu dan sedang memprosesnya.
"Atas nama tim kami, saya meminta maaf kepada Mahkamah Agung Brasil atas kelalaian kami. Kami pasti bisa melakukan pekerjaan yang lebih baik," kata Durov, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Sabtu.
Akun-akun yang diminta pengadilan untuk diblokir itu tampaknya merupakan akun yang terafiliasi dengan Presiden Brasil Jair Bolsonaro dan pendukungnya.
Pasalnya, Hakim Moraes sendiri dilaporkan tengah gencar melakukan penyelidikan kepada Presiden Bolsonaro dan para pendukungnya karena dinilai menyebarkan berita palsu melalui aplikasi-aplikasi populer, seperti Telegram, WhatsApp, Twitter, dan Google.
Sebelumnya, WhatsApp, Twitter, dan Google juga telah mematuhi perintah Mahkamah Agung untuk menutup akun yang melanggar karena diduga menyebarkan disinformasi, sebagaimana dihimpun dari Reuters.
Baca juga: Telegram Adalah Aplikasi Paling Buruk, Menurut Signal dan Diamini WhatsApp
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia
- Cerita Pemilik Konter Pulsa yang Dua Kali Disambangi Fabio Quartararo
- Intip Bocoran Update Genshin Impact 2.6, Ada Peta dan Karakter Baru
- Kode Redeem Genshin Impact Terbaru 18 Maret, Janjikan 300 Primogems Gratis
- Jadwal MPL ID S9 Week 5, Peluang Balas Dendam RRQ Hoshi Kepada Onic Esports
- 5G Telkomsel Langsung Aktif Saat Mendarat di Bandara Lombok