Apa Arti Satuan "nm" di CPU dan Mengapa Penting?
- Anda sering mendengar istilah "4nm", "7nm", atau "10nm"? Angka dengan satuan "nm" atau nanometer tersebut biasanya digunakan untuk prosesor (CPU) dalam laptop atau smartphone.
Prosesor atau CPU merupakan komponen utama dari komputer atau smartphone.
Sebab, prosesor bak otak dari perangkat yang menjadi kunci bagaimana kemampuan atau performa yang ditawarkan perangkat tersebut.
Vendor komputer atau smartphone biasanya menyebutkan arsitektur dari prosesor yang digunakan pada perangkatnya.
Misalnya pada Samsung Galaxy S22 yang menggunakan prosesor 4nm (nanometer), atau AMD yang sudah meluncurkan Central Procesing Unit (CPU) 7nm seperti AMD Ryzen 7 5800 G.
Lantas apa sebenarnya maksud dari satuan "nm" atau nanometer pada prosesor (CPU) itu?
Satuan panjang
Nanometer atau disingkat nm adalah satuan ukuran panjang seperti centimeter (cm). Namun, satuan nanometer sangat kecil, karena 1 nm saja sama dengan 0,000000001 meter.
Dalam prosesor atau CPU, nanometer digunakan untuk menghitung ukuran transistor yang ada dalam prosesor. Meski ukurannya kecil, CPU memiliki miliaran transistor yang melakukan perhitungan melalui sinyal listrik.
Baca juga: AMD dan Intel Kompak Berhenti Jual Prosesor ke Rusia
Dalam dunia teknologi, nm pada prosesor juga disebut sebagai node proses, yaitu proses pembuatan dan desain CPU dengan teknik fotolitografi.
Fotolitografi sendiri adalah teknik pencetakan sirkuit transistor pada silikon. Dalam proses ini, gambar prosesor diukir di sebuah silikon. Oleh karena itulah nanometer pada prosesor atau CPU sering dikaitkan dengan kata "arsitektur".
Semakin kecil, semakin baik
Biasanya semakin besar nilainya, semakin bagus hasilnya. Hal ini juga berlaku untuk sejumlah spesifikasi pada komputer atau smartphone, seperti terkait dukungan refresh rate, yang akan lebih baik jika angkanya semakin besar.
Namun, berbeda dengan ukuran nanometer dalam prosesor.
CPU sendiri terdiri dari miliaran transistor yang ditempatkan di dalam satu chip. Semakin kecil ukuran transistornya, maka semakin kecil pula jarak antar transistor. Dengan demikian, pabrikan dapat memuat lebih banyak transistor dalam sebuah CPU.
Semakin pendek jarak antar transistor, akan berdampak pada kinerja yang ditawarkan CPU atau prosesor. CPU akan lebih cepat dengan konsumsi daya yang semakin efisien.
Hal tersebbut juga akan membuat jarak sinyal listrik menjadi lebih pendek dan pada akhirnya menghasilkan daya komputasi yang lebih cepat, konsumsi energi yang lebih minim dan menghasilkan lebih banyak inti/core dalam setiap chip.
Terkini Lainnya
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Cara Edit Foto Background Merah untuk Daftar SIPSS 2025, Mudah dan Praktis
- AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Sudah Ada di iPhone
- Gaji CEO Apple Tim Cook Naik pada 2024, Sekian Jumlahnya
- Cara Daftar Paket Nelpon Telkomsel, Mulai Rp 3.900
- Bakal Rilis "Call of Duty: Warzone" Mobile, Activision Ikuti Strategi PUBG?
- Video: Review Canon EOS M50 Mark II, Kamera Mirrorless "Anti Ribet"
- Mengenal Workstation, Fungsi dan Contoh Penggunaannya
- Ponsel-ponsel Flagship Samsung Ini Diblokir oleh Geekbench