40 Satelit Internet Elon Musk Jatuh ke Bumi

- Layanan internet satelit milik Elon Musk, Starlink, harus kehilangan puluhan satelit barunya akibat badai matahari.
Sebanyak 40 dari total 49 satelit baru yang diluncurkan awal Februari, lalu dilaporkan jatuh karena badai matahari tersebut.
Padahal, 49 satelit baru milik Starlink ini rencananya bakal bergabung dengan 1.925 satelit Starlink lainnya di orbit. 49 satelit tambahan ini diluncurkan untuk meningkatkan ketersediaan akses internet Starlink.
Menurut laporan Time, jatuhnya 40 satelit tersebut dikarenakan Starlink mengabaikan peringatan dari Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa (Space Weather Prediction Center/SWPC) Amerika Serikat.
Pada 29 Januari 2022, SWPC telah mengeluarkan peringatan akan datangnya badai matahari dengan tingkat keparahan "sedang".
Baca juga: 2 Bulan, Internet Cepat Starlink Elon Musk Dipesan 500.000 Orang
Badai Matahari sendiri adalah peristiwa berupa ledakan atau pelepasan energi di matahari dengan skala yang besar.
Peneliti SWPC memperkirakan badai matahari tersebut sampai ke atmosfer Bumi sekitar tanggal 2-3 Februari 2022.
Saat sampai di Bumi, secara teori, atmosfer akan mengalami gangguan. Badai Matahari dapat menyebabkan gangguan pada kondisi di atmosfer, khususnya pada lapisan ionosfer.
Meski sudah ada peringatan tersebut, Starlink tetap "bandel" meluncurkan 49 satelit barunya sesuai jadwal sebelumnya, yaitu 3 Februari 2022 atau pada waktu yang sama saat badai matahari diprediksi sampai ke atmosfer Bumi.

Satelit Starlink ini biasanya ditempatkan di LEO yang jaraknya sekitar 210 km di atas Bumi.
Namun, saat proses penempatan, 49 satelit yang dibawa Falcon 9 mengalami hambatan udara yang sangat besar ketimbang biasanya, saat berada di sekitar 209 km di atas Bumi.
Hambatan udara ini membuat satelit justru kembali ke arah Bumi, alih-alih mencapai posisi seharusnya di 210 km di atas Bumi.
Hambatan udara yang lebih besar ini agaknya merupakan efek dari badai matahari tersebut.
Akhirnya, untuk menyelamatkan satelitnya, SpaceX dilaporkan mengaktifkan mode aman pada 49 satelit Starlink tersebut.
Baca juga: Separah Apa Kiamat Internet yang Dipicu Badai Matahari Ekstrem?
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia
- Realme 9 Pro dan 9 Pro Plus Resmi Meluncur di Indonesia, Ini Harganya
- Willix Halim Jadi CEO Baru Bukalapak, Menggantikan Rachmat Kaimuddin
- 5 Alasan Mengapa Produk Apple Sangat Mahal
- Oppo Ungkap Spesifikasi Kunci Reno7, Reno7 5G, dan Reno7 Z 5G Indonesia
- Kode Redeem Mobile Legends Terbaru 16 Februari untuk Dapat Item Gratis