Samsung Galaxy S22 Ultra Punya "Refresh Rate" Layar yang Istimewa
- Lini ponsel flagship Samsung Galaxy S22 series telah resmi diperkenalkan. Dari tiga model yang dirilis, varian Galaxy S22 Ultra dibekali dengan spesifikasi paling tinggi, misalnya pada aspek layar.
Layar Galaxy S22 Ultra kini menggunakan panel Dynamic AMOLED 2X berukuran 6,8 inci yang sudah mendukung refresh rate adaptive hingga 120 Hz (Hertz).
Sekilas, dukungan refresh rate hingga 120 Hz sudah menjadi fitur yang lumrah ditemui di ponsel-ponsel kelas atas.
Namun, yang menjadikan Galaxy S22 Ultra istimewa adalah ponsel ini sudah menyertakan kemampuan adaptive refresh rate paling rendah 1 Hz hingga paling tinggi 120 Hz.
Ini adalah salah satu peningkatan besar yang dibawa Samsung, mengingat ponsel Galaxy S "ultra" sebelum-sebelumnya tidak pernah menyertakan dukungan ini.
Bahkan, dua saudara kandungnya, Galaxy S22 reguler dan Galaxy S22 Plus juga tidak memilikinya. Layar keduanya hanya mendukung adaptive refresh rate 10-120 Hz.
Sebagai perbandingan, Galaxy S20 Ultra (2020) memiliki angka refresh rate tetap 120Hz. Sementara layar Galaxy S21 Ultra (2021) hanya menyertakan dukungan adaptive refresh rate paling rendah 10Hz untuk konten statis.
Lantas, apa kelebihan dukungan adaptive refresh rate 1Hz hingga 120 Hz pada Galaxy S22 Ultra ini?
Sebelumnya, perlu diketahui terlebih dulu apa sebenarnya yang dimaksud dengan refresh rate. Refresh rate adalah suatu spesifikasi pada komponen panel yang mengukur seberapa sering sebuah frame (gambar) pada layar diperbarui (di-refresh) setiap detiknya.
Sederhananya, layar 60 Hz mampu menampilkan 60 gambar setiap detiknya, begitu juga layar 90 Hz dan 120 Hz, yang masing-masing mampu menampilkan gambar 90 dan 120 frame per detik.
Dengan kata lain, semakin tinggi angka refresh rate, semakin mulus pula gambar yang ditampilkan oleh smartphone. Ini dikarenakan gambar yang ditampilkan setiap detik pada dasarnya lebih banyak, meski tidak terlihat secara kasat mata.
Kendati gambar yang ditampilkan di smartphone lebih nikmat dipandang dan dirasakan, layar yang memiliki angka refresh rate tinggi juga punya kekurangan, terutama di sisi daya.
Sebab, semakin tinggi angka refresh rate, semakin besar pula daya yang dibutuhkan. Dengan demikian, daya tahan baterai ponsel juga bisa terkena imbasnya.
Sementara, kemampuan adaptive refresh rate yang ada di ponsel sendiri memungkinkan ponsel menyesuaikan refresh rate tergantung konten yang sedang dilihat oleh pengguna di layar ponsel.
Baca juga: Samsung Umumkan Galaxy S22 Ultra, Serupa Galaxy Note dan Punya Stylus Bawaan
Kelebihan refresh rate di Samsung Galaxy S22 Ultra
Nah, Galaxy S22 Ultra memiliki rentang refresh rate yang lebih luas, yaitu mulai dari 1Hz hingga 120 Hz.
Terkini Lainnya
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Cara Edit Foto Background Merah untuk Daftar SIPSS 2025, Mudah dan Praktis
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Kesan Pertama Menjajal Samsung S22 Ultra, Kini dengan Stylus S-Pen Bawaan
- Samsung Galaxy S22 Jadi Ponsel Snapdragon 8 Gen 1 Pertama di Indonesia
- GTA V Jadi Game Terlaris Kedua Sepanjang Sejarah
- Hasil Benchmark Xiaomi 11T dan Uji Daya Tahan Baterainya
- Vivo T1 5G Meluncur dengan Snapdragon 695 dan Baterai 5.000 mAh