cpu-data.info

Kenapa Sering Typo saat Mengetik?

Ilustrasi mengetik
Lihat Foto

- Salahan ketik (saltik) atau yang juga dikenal dengan istilah "typo" pasti pernah dialami oleh sebagian besar orang. Typo dapat menyebabkan kata yang sedang diketik memiliki arti yang tidak seharusnya.

Sering typo saat chatting dapat menimbulkan konsekuensi yang cukup ringan seperti membuat orang lain kesulitan untuk memahami suatu kata yang terdapat pada pesan yang dikirim melalui SMS.

Namun, kesalahan dalam mengetik juga berpotensi menimbulkan akibat yang fatal, misalnya ketika pengguna sedang mengirimkan e-mail berisi laporan penting kepada atasan.

Lantas, kenapa sering terjadi typo saat mengetik? Mengapa terkadang orang tidak terlebih dahulu melihat dan memperbaiki kesalahan kata sebelum pesan dikirim?

Salah satu psikolog asal University of Sheffield, Inggris bernama Tom Stafford coba menganalisa mengapa sering terjadi typo saat chatting.

Baca juga: Telegram Bisa Edit Typo di Pesan yang Sudah Terkirim, Begini Caranya

Stafford mengatakan, typo merupakan jenis kesalahan yang lumrah dilakukan oleh umat manusia. Typo dapat terjadi lantaran otak manusia tidak bisa selalu bisa menangkap detail dengan cukup baik.

"Kita tidak bisa menangkap setiap detail, kita berbeda dari komputer atau database Badan keamanan Nasional (NSA). Sebaliknya, kita mengambil informasi sensorik dan menggabungkannya dengan apa yang diharapkan, lalu kita akan mengambil maknanya," ungkap Stafford.

Namun alasan terjadinya kesalahan ketik bukan menandakan bahwa otak manusia bodoh. Justru, mengetik sebuah pesan dinilai sebagai salah satu tugas yang cukup sulit dilakukan.

Saat otak sedang mengerjakan hal yang cukup sulit, otak cenderung "menggampangkan" komponen-komponen sederhana, dalam hal ini menyusun huruf menjadi kata, lalu merangkainya menjadi kalimat.

Sementara fokus utama otak ada pada tugas yang lebih kompleks, yakni menggabungkan kalimat menjadi gagasan yang memilliki makna.

"Saat menulis, Anda mencoba menyampaikan makna. Ini adalah tugas dengan tingkat sangat tinggi," kata Stafford, dilansir KompasTekno dari Wired, Rabu (9/10/2022).

Baca juga: Gara-gara Typo, Sebagian Internet Dunia Tumbang

Manusia dapat membaca sebuah kata acak hanya dengan mengandalkan huruf depan dan huruf terakhir yang dimiliki kata tersebut. Artinya, kata yang hurufnya disingkat -tidak dirangkai dengan susunan huruf utuh- pun bisa terbaca oleh manusia.

Karena terlalu fokus pada makna yang ada pada kata, maka hal ini menimbulkan titik buta pada otak dan memicu terjadinya typo.

Cara mengatasi typo saat nengetik

Stafford membagikan sebuah trik yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya typo. Menurut Stafford, pengguna bisa mengubah pengalaman menulis yang berbeda dari biasanya.

Misalnya, mengubah tampilan kolom pesan, bentuk huruf (font), atau warna. Satfford menyebut cara ini bisa dilakukan karena otak manusia lebih memperhatikan detail secara rinci saat melakukan sesuatu yang baru.

Baca juga: Gara-gara “Typo” Satu Huruf, Hacker Curi Rp 5,8 Miliar

“Ubah font atau warna latar belakang (background aplikasi chat), atau cetak tulisan lalu edit dengan tangan," tutur Stafford.

Pengguna juga bisa mencegah typo dengan memanfaatkan fitur auto-correct dan predictive text yang tersedia pada pengaturan keyboard di smartphone Android dan iPhone.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat