Indosat Bangun Kabel Bawah Laut 18.000 Km Hubungkan Indonesia-Australia-AS

- Operator seluler Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan Inligo Networks Asia Connect Cable System (ACC-1) menandatangani kerja sama pembangunan sistem kabel internet bawah laut sepanjang 18.000 Km.
Kabel internet bawah laut ini akan menghubungkan wilayah Indonesia dengan Australia, Guam, Singapura, dan Amerika Serikat (AS).
IOH mengatakan, pembangunan ACC-1 ini akan menghadirkan kekuatan jaringan hingga 128 Tbps. Dengan begitu, Indosat Ooredoo Hutchison diharapkan dapat memperluas layanan dan kapasitas jaringannya untuk konsumen.
Kemitraan ini juga dijalin untuk mencapai "Indonesia Merdeka Sinyal 4G" pada akhir 2022, di mana layanan 4G akan tersedia di seluruh Indonesia, termasuk wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Baca juga: Indosat dan Tri Resmi Merger
Menurut Chief Technology Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Desmond Cheung, kabel bawah laut ini akan dapat membawa konektivitas yang menjangkau kawasan timur Indonesia.
"Kemitraan dengan Inligo Networks ini dapat mempercepat agenda transformasi digital di Indonesia yang harus didukung oleh sistem kabel bawah laut," ungkap Cheung dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Rabu (9/2/2022).
Rute kabel laut ACC-1
Pembangunan kabel bawah laut ini akan dimulai pada akhir 2022 mendatang dan ditargetkan tuntas pada awal 2024. Adapun rute pertama pembangunan kabel bawah laut pada akhir 2022 ini mencakup wilayah Singapura, Batam, dan Jakarta.
Baca juga: Ini Rincian Pita Frekuensi Tri yang Dialihkan ke Indosat Setelah Merger
Kemudian, pembangunan akan berlanjut pada pertengahan 2023 dengan rute dari Medan-Makassar-Kupang-Dili (Timor leste)-Darwin (Australia).
Setelah itu, pada akhir tahun 2023 dibangun rute dari Manado-Palau-Guam.
Kemudian, awal 2024 kabel bawah laut tersebut ditargetkan dapat terhubung ke Los Angeles dan sepenuhnya menghubungkan Asia Tenggara-Australia-Pasifik-Amerika Serikat.
"Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi kekuatan digital di Asia Tenggara. Kolaborasi kami akan mendorong konektivitas yang lebih baik di Indonesia, Asia Tenggara, dan kawasan Pasifik," kata CEO Inligo Networks, Brian Evans.
Terkini Lainnya
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Sempat Keluar dari Indonesia, 4 Merek Smartphone Ini Comeback ke Tanah Air
- Keracunan Data, Modus Baru Menyasar Pelatihan AI
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- Broadcom dan TSMC Ingin Pecah Intel Jadi 2 Perusahaan
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Bocoran Harga Xiaomi 15 Ultra yang Meluncur Sebentar Lagi
- 2,5 Miliar Akun Gmail Terancam AI Hack
- Arti “Fortis Fortuna Adiuvat” yang Sering Muncul di Bio TikTok dan Instagram
- Ditunjuk Jadi "Staff Khusus", Berapa Gaji Elon Musk?
- Meta Bikin Mesin "Pembaca Pikiran" Bertenaga AI, Begini Bentuknya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir Tanpa Harus ke Bank
- Infinix Zero 5G Resmi Meluncur, Bawa Kamera Zoom 30x
- Batal, Akuisisi "Rp 575 Triliun" ARM oleh Nvidia
- Spesifikasi Lengkap Oppo Find X5 Pro Bocor, Berkamera Hasselblad?
- Kamera Portrait Oppo Reno7 Serupa Bokeh DSLR
- Cara Oppo Bikin Tekstur "Meteor Jatuh" di Punggung Reno7