Pertama dalam Sejarah, Pengguna Aktif Harian Facebook Turun

- Semenjak 2009, pengguna aktif harian (daily active user/DAU) Facebook dilaporkan selalu tumbuh setiap kuartalnya. Namun setelah 12 tahun, rekor itu nampaknya harus berhenti.
Sebab, pada kuartal IV-2021 ini, jumlah pengguna aktif harian Facebook untuk pertama kalinya dalam sejarah, dilaporkan menurun. Hal ini terungkap dalam laporan pendapatan tahunan Meta (dulu Facebook Inc.) untuk kuartal keempat 2021.
Pada tiga bulan terakhir tahun 2021 (Oktober, November, Desember), pengguna aktif harian Facebook tercatat 1,929 miliar orang.
Baca juga: Cara Download Facebook Story Lewat HP dan Komputer
Angka itu turun sedikit dari kuartal sebelumnya (Agustus, September, Oktober) di mana Facebook tercatat memiliki 1,93 miliar pengguna aktif harian.
Dalam konteks ini, pengguna aktif harian (DAU) adalah jumlah total pengguna yang mengakses Facebook, baik di web atau aplikasi ponsel, pada hari tertentu dalam periode tiga bulan terakhir 2021.
Biasanya, pengguna sudah bisa dianggap "aktif" hanya dengan melihat atau membuka Facebook.
Penurunan ini menandai pertama kalinya Facebook memiliki lebih sedikit DAU dalam satu kuartal, ketimbang kuartal sebelumnya.
Padahal semenjak pertama kali melaporkan jumlah pengguna harian pada 2009 silam, grafik pertumbuhan pengguna aktif harian Facebook selalu naik.

Meski tak terlalu besar, penurunan ini disebut-sebut mencerminkan pergeseran pengguna yang lebih besar di platform Facebook itu sendiri, sebagaimana dihimpun dari Android Authority.
Baca juga: Libra, Proyek Mata Uang Virtual Facebook Batal Meluncur?

Tak ada informasi yang menyebutkan secara spesifik apa faktor yang menyebabkan penurunan jumlah pengguna aktif harian Facebook pada periode ini.
Namun, penurunan pengguna aktif harian ini justru terjadi setelah Facebook Inc. melakukan rebranding dan berganti nama menjadi Meta Inc Platforms.
Selain itu, penurunan DAU pada kuartal akhir 2021 ini juga terjadi pasca dokumen internal milik Facebook dibocorkan oleh Frances Haugen pada Oktober 2021 lalu.
Haugen menuduh, Facebook sebenarnya mengetahui bahwa jejaring sosialnya memiliki dampak buruk dan berbahaya (toxic) terhadap remaja.
Terkini Lainnya
- 7 Cara Menghapus Cache di HP untuk Berbagai Model, Mudah dan Praktis
- Samsung Rilis Vacuum Cleaner yang Bisa Tampilkan Notifikasi Telepon dan Chat
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- 3 Cara Menggunakan Chatbot Grok AI di X dan Aplikasi HP dengan Mudah
- Poco M7 Pro 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,8 Juta
- Siap-siap, Harga iPhone Bakal Semakin Mahal gara-gara Tarif Trump
- Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Meta Rilis 2 Model AI Llama 4 Baru: Maverick dan Scout
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Vimeo Rilis Fitur Streaming ala Netflix, Kreator Indonesia Gigit Jari
- YouTube Shorts Tambah Fitur Editing Video untuk Saingi TikTok
- Trump Tunda Pemblokiran TikTok di AS, Beri Waktu 75 Hari Lagi
- Apakah Dark Mode Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Besaran Dana, Syarat, dan Cara Daftar KIP Kuliah 2022
- Cara Memesan Tiket DAMRI di Aplikasi KAI Access
- Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan agar Update Windows Terpasang Sepenuhnya?
- Sejumlah Pengguna Twitter Indonesia Keluhkan Munculnya Notifikasi Konten Vulgar
- Spesifikasi dan Harga Vivo Y75 5G di Indonesia