Sejarah Game Winning Eleven, Begini Evolusinya Menjadi PES
- Konami merupakan studio game di balik lahirnya seri game sepak bola populer, Pro Evolution Soccer (PES), atau yang pada dekade 90-an diberi judul Winning Eleven.
Sejak diluncurkan pada tahun 1995, PES sudah menjadi salah satu game favorit yang menempati hati penggemar olahraga sepak bola.
Game bertemakan sepak bola memang cukup beragam, seperti FIFA misalnya. Game besutan Electronic Arts (EA) ini menjajikan gameplay yang serupa dengan PES.
Baca juga: Winning Eleven Sampai Permen Yosan Ramaikan #Horor90an
Kini setelah lebih dari 26 tahun hadir di industri game, PES telah mengalami sejumlah perkembangan, baik dari segi grafis dan gameplay yang ditawarkan.
Meluncur perdana pada 1995
Tahun 1995 menjadi cikal bakal kehadiran seri game Pro Evolution. Dirilis secara perdana pada konsol PlayStation, PES pertama kali mengusung nama "Goal Storm".
Di negara asalnya, Jepang, Goal Storm lebih dikenal dengan judul World Soccer Winning Eleven. Judul ini pulalah yang populer di tengah gamer di Indonesia, di era konsol PlayStation One.
Winning Eleven mengunggulkan sektor grafis polygon-based yang diklaim mampu menampilkan gambar lebih baik pada kala itu.
Sementara dari segi gameplay, Goal Storm alias Winning Eleven menawarkan 36 tim sepak bola internasional dari berbagai negara.
Berbeda dari game generasi PES selanjutnya, nama-nama pemain yang terdapat di dalam game ini tidak mengusung nama asli atlet pesepak bola di dunia nyata.
Konsep nama asli pesepak bola dunia ini justru diadopsi oleh pihak kompetitor, yakni FIFA 96, menjadikan game ini sebagai yang pertama menggunakan nama asli pemain sepak bola.
Konami lalu merilis seri berikutnya yang diberi nama Goal Storm 97 saat meluncur di Amerika Serikat (AS).
Game ini juga dikenal dengan nama World Soccer: Winning Eleven '97 di Jepang dan International Superstar Soccer Pro di seluruh dunia (versi global).
Salah satu fitur yang diunggulkan pada game ini terletak dari sisi taktik, di mana pemain bisa memilih antara 13 formasi dan delapan jenis strategi.
Salah eja nama karakter
Pada tahun 1998, Konami meluncurkan generasi penerus dari Winning Eleven 97. Sesuai dengan tahun peluncurannya, game tersebut diberi nama International Superstar Soccer (ISS) Pro 98, yang versi Jepangnya diberi title Winning Eleven 98.
Baca juga: Game Sepak Bola PES 2021 Mobile Bisa Diunduh Gratis di Android dan iOS
Belajar dari kompetitornya, ISS Pro 98 sudah menyertai nama-nama pemain atlet sepak bola sungguhan. Namun, Konami melakukan kekeliruan yakni dengan salah mengeja nama karakter di dalam game.
Akibat kesalahan tersebut, Konami akhirnya merilis ISS Pro yang disertai fitur untuk mengubah nama-nama karakter.
ISS Pro atau Winning Eleven 98 juga kedatangan mode baru bernama Master League, yang memunginkan pengguna untuk bermain bersama 16 klub sepak bola asal Eropa.
Master League terdiri dari karakter fiksi, dan pada setiap pertandingan yang dimenangkan, pemain bisa memperoleh poin untuk dibelanjakan karakter baru untuk ditambahkan ke dalam tim.
ISS Pro Evolution 2 atau Winning Eleven 2000 kemudian dirilis pada tahun 2000 dengan membawa peningkatan, termasuk kembalinya fitur adaptasi nama-nama pemain atlet sepak bola sungguhan.
Fitur yang ditawarkan pada Mode Master League juga diperluas, kini menyediakan dua divisi tim sepak bola dengan degradasi di akhir setiap musim.
Lahirnya PES
Konami kembali meneruskan game sepak bola buatannya dengan merilis Winning Eleven 5 di Jepang dan Amerika Utara pada tahun 2001.
Hinggga akhir tahun 2001, Konami turut memboyong game ini ke Eropa dengan judul baru, yakni Pro Evolution Soccer (PES).
Game ini hadir pertama kali di konsol PlayStation 2 (PS2) dengan membawa peningkatan yang cukup signifikan dari segi grafis.
Kehadiran Winning Eleven 5 nampaknya berhasil menggaet banyak penggemar game sepak bola. Ini terlihat dari tingginya angka penjualan yang menembus 500.000 kopi game.
Terkini Lainnya
- Game "Microsoft Flight Simulator 2024" Resmi Rilis, Ini Harganya di Indonesia
- Oppo Hadirkan AI Gemini dan "Circle-to-Search" di ColorOS 15
- Cara Mengembalikan Akun Facebook yang Hilang dengan Mudah dan Praktis
- iPhone 16 Masih Dilarang, Apple Janji Tambah Investasi 10 Kali Lipat
- Sleep atau Shutdown Laptop, Mana yang Lebih Baik Digunakan Pengguna?
- Pabrik Rp 157 Miliar Ditolak RI, Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi iPhone 16
- Microsoft Umumkan Windows 365 Link, PC Kecil Berbasis Cloud Mirip Mac Mini
- Samsung Galaxy A16 5G Rilis di Indonesia, HP "Panjang Umur" Harga Rp 3 Jutaan
- Siasat Apple buat Jualan iPhone 16 di Indonesia, dari Minta Audiensi hingga Nego Investasi
- Ada Lubang Berbahaya, Pengguna iPhone Wajib Download iOS 18.1.1
- Rumor Samsung Galaxy S25 Versi Tipis Menyeruak
- Oppo Reno 13 Belum Dirilis, tapi Sudah Siap Masuk Indonesia
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- Robot Manusia Ikut Lari "Half Marathon", Finish dengan Sekali Isi Baterai
- Tanda iPhone 16 Dijual Resmi di Indonesia Menguat, Ini Janji Apple
- Cara Daftar Aplikasi PLN Mobile, Bisa Pasang Listrik Baru hingga Beli Token Listrik
- Inilah Benco V80s, Smartphone Tanpa Kamera dan GPS untuk Privasi Pengguna
- Baby Shark Pecahkan Rekor YouTube, Jadi Video Pertama yang Ditonton 10 Miliar Kali
- Instagram Salip TikTok Jadi Aplikasi Paling Banyak Di-download
- Google Buka Lowongan Kerja di Indonesia, Ini Daftar Posisi dan Cara Melamarnya