Omicron Mengganas di AS, Pameran Game Terbesar Dunia Batal Lagi

- Pandemi Covid-19 kembali berdampak pada berbagai ajang (event) teknologi besar kelas internasional.
Yang terbaru, salah satu gelaran pameran game terbesar di dunia, yaitu Electronic Entertainment Expo (E3) yang biasa digelar di Los Angeles, AS, kembali batal digelar secara offline (fisik/tatap muka) untuk tahun 2022 ini.
Menurut pihak penyelenggara E3, yaitu Entertainment Software Association (ESA), hal ini dilakukan demi menjaga kesehatan dan keselamatan para peserta pameran dan pengunjung, mengingat varian Covid-19 Omicron yang saat ini tersebar di Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Ini Daftar Aplikasi dan Game iOS Terbaik 2021
AS sendiri melaporkan hampir satu juta kasus Covid-19 dalam sehari pada Senin (3/1/2022). Itu merupakan rekor puncak kasus harian di “Negeri Paman Sam” atau bahkan kasus Covid-19 harian tertinggi yang pernah tercatat di seluruh dunia.
Dengan begitu, ini merupakan tahun ketiga ajang E3 tidak digelar secara fisik. Terakhir kali ajang ini digelar secara offline adalah pada E3 2019 lalu.
Pada tahun 2020, gelaran E3 benar-benar dibatalkan, alias tidak ada event sama sekali, baik online maupun offline. Kemudian pada 2021, ESA menghadirkan alternatif dengan menggelarnya via kanal digital.
Lantas, apakah gelaran E3 2022 juga bakal digelar secara virtual/online?
Terkait hal tersebut, pihak ESA belum bisa memastikannya. Mereka hanya mengatakan bahwa pihaknya bakal memberikan informasi terkini soal E3 2022 dalam beberapa waktu ke depan.
Disebut sudah tak relevan

Terlepas dari pandemi Covid-19, ajang E3 sendiri, secara umum, telah dilanda kesulitan selama beberapa tahun belakangan, bahkan sebelum pandemi mulai menerjang pada 2020 lalu.
Sebab, banyak yang mengatakan bahwa pameran game tersebut sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan industri game saat ini.
Sejak awal digelar pada 1995 silam, E3 biasanya digunakan sebagai momen bagi para perusahaan dan pelaku di industri game untuk mengumumkan teknologi atau produk terbaru mereka yang bakal dirilis dalam waktu dekat.
Baca juga: Nyaris Batal, Pameran Teknologi Computex 2021 Digelar Online
Namun seiring berjalannya waktu dan berkembangnya industri game, pengumuman-pengumuman tersebut tampaknya kini bisa dilakukan secara mandiri oleh para perusahaan game.
Hal ini kemudian dipermudah dengan adanya pandemi Covid-19, di mana para perusahaan game bisa saja membuat acara pengumuman game untuk platform dan ekosistem mereka secara online, tanpa harus repot-repot menggelarnya secara offline.
Selain itu, biaya untuk menggelar acara mandiri ini juga kemungkinan bakal lebih murah dibanding mengikuti pameran game skala internasional macam E3, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari MobileSyrup.com, Jumat (7/1/2022).
Nah, hal-hal ini yang mungkin memotivasi Sony untuk mundur dari gelaran E3 2019, dan membuat acaranya sendiri, salah satunya adalah gelaran "State of Play" yang mengumumkan beberapa game terbaru yang bakal dirilis di konsol PlayStation.
Baca juga: Sony Diam-diam Rilis PS5 Versi Ringan
Lalu, ada juga "Nintendo Direct" yang merupakan acara pengumuman game yang digelar perusahaan game asal Jepang, Nintendo untuk mengumumkan sejumlah game terbaru untuk konsol Nintendo.
Lantas, apakah pameran game E3 yang sudah berlangsung tiap tahun selama beberapa dekade ini akan terus dilanjutkan dalam beberapa tahun ke depan? Kita nantikan saja.
Terkini Lainnya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- 5 Fitur Baru di DM Instagram, Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Cara Download WhatsApp di Laptop dengan Mudah
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Ponsel 5G Baru Oppo Meluncur Kuartal I-2022 di Indonesia
- Kamera Mirrorless Sony A7 Mark IV Resmi Masuk Indonesia, Ini Harganya
- Samsung Galaxy S21 FE Resmi Masuk Indonesia 9 Januari, Ini Harganya
- Rincian Data di Server Kemenkes yang Diduga Bocor, Identitas Pasien hingga Hasil Radiologi
- BMW Pamer Mobil yang Bisa Berubah Warna, Begini Cara Kerja Teknologinya