Malaysia Sahkan UU Streaming Ilegal, Pelanggar Bisa Dipenjara 20 Tahun

- Pembajakan masih menjadi isu utama di industri perfilman, apalagi di era yang serba internet saat ini. Pengguna internet bisa dengan mudah mengakses film dan serial TV bajakan melalui aplikasi atau situs streaming ilegal.
Khusus di Negeri Jiran, Pemerintah Malaysia baru-baru ini mengesahkan aturan untuk menindak keras penyedia layanan streaming tidak resmi tersebut.
Aturan berupa Undang-Undang ini diharapkan dapat mencegah beredarnya para penyedia akses konten bajakan.
Bila terbukti melanggar, penyedia layanan streaming ilegal bisa dijatuhi hukuman denda bahkan dipenjara hingga 20 tahun.
Baca juga: Nasib Indonesia Akan seperti Ukraina jika Tak Basmi Streaming Ilegal
Dewan Rakyat Malaysia (seperti DPR di Indonesia) pekan ini mengesahkan perubahan (amandemen) terhadap Undang-Undang 332 (Act 332) yang mengatur soal Hak Cipta.
Menteri Perdagangan Domestik dan Urusan Konsumen Malaysia, Alexander Nanta Linggi, mengatakan amandemen ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelaku bisnis dan pemangku kepentingan di era maraknya praktik streaming ilegal seperti saat ini.
"Selain itu, amandemen dilakukan untuk memastikan UU Hak Cipta yang diberlakukan dapat memberikan perlindungan yang lebih efisien dan efektif sesuai dengan tuntuan saat ini," kata Alexander.
Kali ini, amandemen tahun 2021 ini menyertakan "Part VIAA tentang Streaming Technology" baru ke dalam Akta 332.
Hukuman penyedia streaming ilegal
Pada bagian VIAA dijelaskan secara rinci definisi "streaming technology" tersebut, mulai dari apa itu pelanggaran streaming ilegal, lengkap dengan hukuman bagi pihak yang terbukti melanggarnya.
Dalam undang-undang disebutkan, bahwa tidak seorang pun boleh "melakukan atau memfasilitasi pelanggaran" hak cipta dalam karya apapun dengan cara:
- Membuat teknologi streaming untuk dijual atau disewakan,
- Mengimpor teknologi streaming,
- Menjual atau menyewakan (termasuk menawarkan, mengekspos, atau mengiklankan untuk dijual atau disewa),
- Memiliki atau mendistribusikan teknologi streaming dalam menjalankan bisnis, atau
- Menawarkan kepada publik atau menyediakan layanan apa pun terkait teknologi streaming.
Dalam Akta 332 hasil amandemen 2021, kalimat "streaming technology" (teknologi streaming) sendiri didefinisikan secara khusus yakni teknologi "termasuk program komputer, perangkat atau komponen yang digunakan sebagian atau seluruhnya yang mengakibatkan pelanggaran hak cipta dalam suatu ciptaan".
Siapapun yang melanggar Akta 332 hasil amandemen ini dan terbukti bersalah, maka dia akan dikenai hukuman denda atau kurungan penjara.
Baca juga: Riset: Situs Streaming Ilegal Raup Rp 18 Triliun Per Tahun
Di dalam bagian VIAA dirinci, pelanggar akan dikenai denda minimal 10.000 Ringgit (setara Rp 34 juta) atau maksimal 200.0000 Ringgit (sekitar Rp 680 juta).
Selain denda, pelanggar juga dapat dijatuhi hukuman kurungan penjara hingga maksimal 20 tahun, sebagaimana dihimpun KompaTekno dari TorrentFreak, Kamis (23/12/2021).
Akta 332 amandemen tahun 2021 selengkapnya dapat dibaca melalui tautan berikut ini.
Terkini Lainnya
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Cisco Umumkan AI Defense, Solusi Keamanan AI untuk Perusahaan
- Menggenggam HP Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate, Smartphone Tipis Rasa Tablet
- Smartphone Vivo Y29 4G Meluncur, Bawa Baterai Jumbo 6.500 mAh
- 3 Cara Mengaktifkan Touchpad Laptop Windows dengan Mudah dan Praktis
- HP Lipat Oppo Find N5 Sangat Tipis, Ini Rahasia di Baliknya
- Fitur Foto Anti-gagal di Samsung Galaxy S25 Ultra Ini Wajib Dipakai Saat Nonton Konser
- Gimbal Smartphone DJI Osmo Mobile 7 Pro Dirilis, Sudah Bisa Dibeli di Indonesia
- 10 Aplikasi untuk Menunjang Ibadah Puasa Ramadhan 2025 di iPhone dan Android
- Merekam Foto dan Video Konser Makin "Seamless" dengan Cincin Pintar Galaxy Ring
- Angin Segar Investasi Apple, Harapan iPhone 16 Masuk Indonesia Kian Terbuka
- Melihat Tampilan iPhone 16e, Serupa tapi Tak Sama dengan iPhone 14
- HP Lipat Oppo Find N5 Segera Rilis di Indonesia, Kapan?
- Boeing dan Airbus Kompak Minta Pemerintah AS Tunda 5G
- Pasar Smartphone Indonesia Kembali Lesu pada Kuartal III-2021
- Daftar Game Mobile dengan Penghasilan Tertinggi 2021, PUBG Mobile Teratas
- Garena Bagi-bagi Item Gratis untuk Pemain Free Fire Jelang Natal dan Tahun Baru
- PUBG Mobile Bawa Royale Pass M6: Mythic Winter, Ada Skin M416 Gratis