Meta Bakal Hapus Teknologi Pengenal Wajah Facebook dan 1 Miliar Data yang Disimpan

- Sejak 2010, Facebook telah memperkenalkan teknologi pengenalan wajah (face recognition) yang membuat media sosial itu bisa menandai (tagging) foto seseorang secara otomatis.
Selama keberadaannya di Facebook, teknologi face recognition ini menuai pro-kontra. Dari sisi kontra, teknologi ini dinilai melanggar privasi pengguna. Sebab Facebook dinilai mengumpulkan dan menyimpan data biometrik jutaan penggunanya.
Nah, untuk menanggapi kekhawatiran tersebut, Meta, perusahaan induk Facebook yang baru, mengumumkan bakal menghapus teknologi face recognition ini dari Facebook.
Alhasil, lebih dari 1 miliar template data pengenalan wajah pengguna Facebook juga akan dihapus dari sistem.
Baca juga: Ganti Nama Jadi Meta, Facebook Tetap Punya Masalah yang Sama
Kabar ini disampaikan langsung oleh VP Artificial Intelligence Facebook, Jerome Pesenti dalam sebuah posting di blog resmi Meta.
"Dalam beberapa minggu mendatang, kami akan mematikan sistem pengenalan wajah di Facebook sebagai bagian dari langkah seluruh perusahaan untuk membatasi penggunaan pengenalan wajah dalam produk kami," kata Pesenti.
Pesenti mengungkapkan, penghapusan teknologi pengenalan wajah atau face recognition dari Facebook juga bakal berdampak bagi pengguna Facebook yang mengaktifkan fitur tersebut.
Baca juga: Cara Mematikan Pengenal Wajah di Facebook untuk Menjaga Privasi
The New York Times/ Jonathan Browning Ilustrasi teknologi pengenalan wajah alias face recognition.Dampak bagi pengguna Facebook

Ada sejumlah perubahan yang digarisbawahi oleh Presenti, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari laman resmi Newsroom Meta, Rabu (3/11/2021).
Pertama, Facebook tidak akan lagi mengenali pengguna secara otomatis jika muncul di foto, video, atau memori.
Kedua, pengguna tidak dapat lagi mengaktifkan face recognition untuk keperluan menandai (tagging) teman secara otomatis dalam foto atau video yang ada di Facebook.
Baca juga: Instagram Dituntut karena Kumpulkan Data Wajah Pengguna Tanpa Izin
Ketiga, pengguna yang mengaktifkan teknologi pengenal wajah di Facebook juga tidak akan lagi mendapatkan notifikasi bila temannya mengunggah foto dirinya.
Keempat, fitur teks alternatif otomatis (Automatic Alt Text/AAT) tidak akan lagi mengindentifikasi siapa saja yang ada di dalam foto. AAT adalah teknologi yang digunakan Facebook untuk membuat deskripsi foto bagi penyandang tunanetra.
"AAT saat ini mengidentifikasi orang di sekitar 4 persen foto. Setelah perubahan, AAT masih dapat mengenali 'jumlah' orang yang ada di dalam foto, tetapi tidak akan lagi berusaha mengidentifikasi 'siapa saja' orang itu," kata Pesenti.
Kelima, jika pengguna mengaktifkan teknologi face recognition, maka Facebook bakal menghapus template yang digunakan untuk mengidentifikasi pengguna.
Bakal terus kembangkan face recognition
Penghapusan face recognition dari Facebook tidak berarti Meta benar-benar meninggalkan teknologi ini.
Terkini Lainnya
- Harga iPhone XR Second Terbaru April 2025, Mulai Rp 4 Jutaan
- HP Android yang Dikunci 3 Hari Terus Menerus Akan Restart Sendiri
- Tanggal "Legal Day One" Efektif Hari Ini, Operator Seluler XLSmart Beroperasi
- SSD Samsung 9100 Pro dan Pro Heatsink Resmi di Indonesia, Harga mulai Rp 3 Jutaan
- 7 Hal yang Perlu Diketahui soal Aktivasi MFA ASN
- Tablet Samsung Galaxy Tab S10 FE Series Siap Masuk Indonesia
- Cara Bikin Foto AI Main PS Bareng Artis via ChatGPT yang Ramai di Medsos
- HP Android Honor Power Meluncur, Bawa Baterai Jumbo 8.000 mAh
- Ketika HP dan Laptop "Dibebaskan" Trump tapi Tetap Mahal di Indonesia
- Mark Zuckerberg Terancam Kehilangan Instagram dan WhatsApp
- 3 Cara Cek HP Support eSIM di Android dan iPhone dengan Mudah
- Elon Musk Dulu Ejek Bentuk Roket yang Bawa Katy Perry ke Luar Angkasa
- Pasar Ponsel Dunia Tumbuh Awal 2025 berkat Ponsel Samsung dan Apple Ini
- Ini Kelebihan dan Kekurangan e-SIM Dibanding Kartu SIM Seluler Fisik
- iPhone XS Masih Layak Dibeli Tahun 2025? Begini Penjelasannya
- Apple Sesumbar Jadi Perusahaan Game Pesaing Sony, Microsoft, dan Nintendo
- Game Salam dari Binjai Tersedia Gratis di Google Play Store
- Harga Sempat Meroket, Kripto Squid Game Berujung Penipuan
- Samsung Dilaporkan Mulai Produksi Galaxy S22
- Algoritma Bermasalah, Waze Arahkan Pengguna ke Jalan Macet