Instagram Dituntut karena Kumpulkan Data Wajah Pengguna Tanpa Izin

- Facebook Inc. kembali menghadapi tuntutan hukum baru. Tudingan spesifik ditujukan pada Instagram yang disebut menghimpun data biometrik pengguna secara diam-diam menggunakan teknologi tagging (penanda) foto yang dimiliki Facebook.
Tuntutan itu telah dilayangkan ke Pengadilan Negeri di wilayah Redwood City, California.
Dalam tuntutan itu, Facebook disebut mengumpulkan data biometrik dari 100 juta data pengguna Instagram, terutama teknologi biometrik yang berkaitan dengan pengenal wajah (facial recognition).
Instagram disebut menggunakan alat face-tagging yang memanfaatkan teknologi pengenal wajah untuk kemudian mengumpulkan data wajah pengguna. Data tersebut kemudian disimpan di database Facebook.
Alat ini bekerja secara otomatis tanpa persetujuan pengguna. Orang-orang yang ada di dalam foto yang diunggah ke Instagram, akan ikut terdata meskipun mereka tidak memiliki akun Instagram.
"Sekalinya Facebook menangkap biometrik penggna Instagram, mereka menggunakannya utnuk meningkatkan kemampuan teknologi pengenal wajah di semua produknya, termasuk aplikasi Facebook dan membagikan informasi antar-entitasnya," bunyi gugatan tersebut, sebagaimana dikutip KompasTekno dari Apple Insider, Senin (17/8/2020).
Baca juga: Instagram Reels Resmi Meluncur di 50 Negara, Siap Saingi TikTok
Dilaporkan Bloomberg, praktik ini melanggar hukum privasi di Illionis, Amerika Serikat dan aturan pelarangan pengambilan data biometrik.
Menurut hukum tersebut, Facebook terancam denda 1.000 dollar AS (sekitar Rp 14,8 juta) per pelanggaran atau 5.000 dollar AS (sekitar Rp 74 juta) apabila terbukti melakukan kecerobohan atau kesengajaan. Instagram telah menaggapi tudingan ini.
"Tudingan ini tidak berdasar. Instagram tidak pernah menggunakan teknologi pengenal wajah," kata perwakilan Instagram, dihimpun dari Bloomberg.
Instagram juga telah mengatur kebijakan terkait penggunaan teknologi wajah di laman kebijakan data Instagram.
Dalam Bab II poin keempat, dikatakan bahwa " Ketika kami memperkenalkan teknologi pengenalan wajah ke pengalaman Instagram Anda, kami akan memberi tahu Anda terlebih dahulu dan Anda akan memiliki kontrol atas penggunaan teknologi ini oleh kami untuk Anda".
Sebenarnya, kasus serupa pernah dihadapi Facebook. Bulan Juli lalu, Facebook sepakat membayar denda sebesar 650 juta dollar AS (sekitar Rp 9,6 triliun) untuk menyelesaikan gugatan atas tudingan pengumpulan data biometrik.
Baca juga: Instagram Berencana Sogok Influencer TikTok?
Terkini Lainnya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- 5 Fitur Baru di DM Instagram, Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Cara Download WhatsApp di Laptop dengan Mudah
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Resmi Masuk Indonesia, Xiaomi Mi Band 5 Dijual Rp 450.000
- Xiaomi Redmi 9A Bisa Dibeli Seharga Rp 900.000-an, Begini Caranya
- Galaxy Note 20 Ultra "Cuma" Dibekali RAM 8 GB, Samsung Menjelaskan
- Xiaomi Mi TWS Earphone 2 Basic Resmi Masuk Indonesia, Harganya?
- 3 Laptop Tipis Acer Meluncur di Indonesia, Harga Mulai Rp 7 Juta