Microsoft Tutup LinkedIn di China Akhir 2021
- LinkedIn resmi mengumumkan akan menutup layanannya di China. LinkedIn rencananya akan berhenti beroperasi di China pada akhir tahun ini.
Keputusan itu diumumkan langsung oleh Senior Vice President of Engineering LinkedIn, Mohak Shroff, pada Kamis (14/10/2021) lalu.
"Kami telah mengambil keputusan untuk menghentikan layanan kami (LinkedIn) di China akhir tahun ini," tutur Shroff dalam sebuah posting blog.
LinkedIn merupakan situs jejaring sosial milik Microsoft yang menghubungkan para profesional di seluruh dunia dan digunakan sebagai platform untuk mencari pekerjaan.
Baca juga: Media Sosial dari Facebook hingga LinkedIn Berwarna Biru, Ini Alasannya
Menurut Shroff, keputusan ini diambil sebagai upaya perusahaan dalam mematuhi aturan pemerintah China, khususnya terkait platform internet yang beroperasi di negara tersebut.
Aturan ketat yang diberlakukan oleh pemerintah China, juga dikatakan Shroff turut mempengaruhi "ruang gerak" LinkedIn dan dinilai cukup menantang.
"Kami juga menghadapi lingkungan operasional yang jauh lebih menantang dan persyaratan kepatuhan yang ketat di China," ujar Shroff.
LinkedIn berencana akan meluncurkan aplikasi baru bernama InJobs yang dikhususkan untuk pengguna yang berada di wilayah China.
Dihimpun KompasTekno dari Blog LinkedIn, Senin (18/10/2021), aplikasi InJobs nantinya akan memiliki fungsi yang sama seperti LinkedIn, yaitu untuk memudahkan pengguna dalam mencari pekerjaan.
Baca juga: Seperti Twitter, LinkedIn Juga Hapus Fitur Stories
Bedanya, InJobs tidak akan menampilkan halaman feeds dan tidak memungkinkan penggunanya untuk berbagi posting atau konten lain seperti artikel.
"Kami juga ingin membantu perusahaan di China menemukan kandidat yang berkualitas. Untuk itu, akhir tahun ini, kami akan meluncurkan InJobs, aplikasi pencari pekerjaan untuk China," jelas Shroff.
Meski layanan LinkedIn akan berhenti beroperasi di China, namun Shroff mengatakan bahwa pihaknya akan terus bekerja sama dengan perusahaan lokal, dalam menciptakan peluang ekonomi di negara tirai bambu itu.
"Kami juga akan terus bekerja sama dengan sejumlah perusahaan di China dan membantu mereka menciptakan peluang ekonomi," pungkas Shroff.
LinkedIn sendiri telah beroperasi di China sejak Februari 2014 atau sekitar tujuh tahun lamanya. Di China, LinkedIn tercatat sudah memiliki lebih dari 45 juta pengguna.
Terkini Lainnya
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Cara Edit Foto Background Merah untuk Daftar SIPSS 2025, Mudah dan Praktis
- AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Sudah Ada di iPhone
- Gaji CEO Apple Tim Cook Naik pada 2024, Sekian Jumlahnya
- Pemerintah Akan Tangguhkan Penerbitan Izin Pinjol Baru
- Arti Emoji Bendera Merah yang Ramai di Twitter
- Cari Film di Netflix Bisa Pakai Kode Rahasia, Begini Caranya
- Profil Netflix Bisa Dikunci dengan PIN, Begini Caranya
- Google Hapus Aplikasi Pinjol Ilegal dari Play Store jika Diminta Pemerintah