Netflix Digugat ISP Korsel Gara-gara "Squid Game"
- Serial Squid Game di Netflix masih menjadi pembicaraan jagat maya hingga saat ini. Di tengah kesuksesannya, Squid Game juga menuai beberapa kontroversi.
Salah satunya datang dari perusahaan penyedia internet (internet service provider) asal Korea Selatan, SK Broadband.
Baru-baru ini, SK Broadband mengambil langkah hukum kepada Netflix karena trafik di jaringannya meningkat drastis, setelah pelanggannya berbondong-bondong menonton Squid Game di platform streaming itu.
Mereka pun menuntut agar Netflix membayar biaya bandwidth dan biaya pemeliharaan yang naik, karena meningkatnya trafik data setelah banyak orang yang menonton Squid Game.
Baca juga: Lampu Merah Lampu Hijau Squid Game Bisa Dimainkan di Instagram, Begini Caranya
Untuk diketahui, bandwidth untuk mengakses Netflix biasanya diarahkan ke luar negeri terlebih dahulu, karena tidak adanya server content delivery network (CDN) di suatu negara.
Biaya bandwith yang "memutar" terlebih dahulu ke luar negeri ini mahal, dan biasanya ditanggung oleh ISP itu sendiri, seperti yang pernah terjadi di Indonesia, yang dialami oleh ISP Telkom.
SK Boradband mengklaim total trafik data yang mengalir ke Netflix sebesar 1,2 Tbps pada bulan September lalu. Netflix telah memberikan tanggapan terkait gugatan tersebut.
"Kami akan meninjau klaim yang diajukan SK Braodband terhadap kami," kata juru bicara Netflix dirangkum dari The Register.
"Sementara itu, kami akan terus membuka dialog dan mengeksplorasi kerja sama dengan SK Broadband untuk memastikan pengalaman streaming yang lancar bagi pelanggan kami," jelas Netflix.
Bukan yang pertama
Ini bukan kali pertama SK Broadband menuntut Netflix. Sebelummya, SK Broadband mendesak Komisi Komunikasi Korea pada November 2019 lalu agar perusahaan steraming video raksasa seperti Netflix dan YouTube membayar penggunaan jaringan mereka.
Baca juga: Blokir sejak 2016 Akhirnya Dibuka Telkom, Ini Tanggapan Netflix
Pada bulan Juni 2020, pengadilan memutuskan untuk mendukung perusahaan ISP Korea Selatan dan meminta Netflix dkk untuk membayar sejumlah kompensasi untuk menangani masalah trafik data, menurut laporan Korea Herald.
Menurut SK Broadband, Netflix menyumbang lima persen dari trafik data Korea Selatan pada kuartal IV-2020. Netflix disebut berhutang 23 juta dollar AS atau sekitar Rp 328,2 miliar untuk biaya penggunaan jaringan di tahun 2020.
Atas keputusan itu, Netflix mengajukan banding dan proses pengadilan diperkirakan baru akan dimulai pada Desember 2021 nanti.
Untuk gugatan terbaru dari SK Broadband kepada Netflix, SK Broadband juga menginginkan Netflix membayar sebagian dari tagihan bandwidth atau membayar peningkatan kapasitas jaringan, atau bahkan keduanya.
Terkini Lainnya
- Cara Menghapus Akun Facebook yang Sudah Tidak Dipakai, Mudah dan Praktis
- HP Berkemampuan "Underwater" Realme GT 7 Pro Rilis Global, Ini Spesifikasinya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Pemilik Asli Nomor Telepon di Squid Game Dibanjiri Spam
- Bocoran Pertama Tampilan Android 12.1
- "Lampu Merah Lampu Hijau" Squid Game Bisa Dimainkan di Instagram, Begini Caranya
- Kata Kunci "Google" Diklaim Paling Populer di Mesin Pencari Bing
- Ovo Umumkan CEO Baru