Ini Bukti Orang Indonesia Jarang Keluar Rumah Selama PPKM
- Pandemi Covid-19 ini membuat masyarakat dunia membatasi aktivitas di luar rumah, demi memutus mata rantai penyebaran virus.
Nah, selama pandemi ini, Google rajin memperbarui data mobilitas masyarakat dunia dalam bentuk grafik, termasuk data mobilitas masyarakat di Indonesia.
Dengan data ini, pengguna bisa melihat perbandingan pergerakan masyarakat di tempat-tempat umum, tempat kerja, pertokoan, hingga pemukiman saat sebelum adanya pandemi dan setelah adanya pandemi.
Baca juga: PPKM Level 4, Tingkat Kerumunan di Pemukiman Meningkat
Dari data itu, ternyata, masyarakat Indonesia terpantau masih betah berada di rumah dan mengurangi kunjungan ke tempat-tempat umum, selama beberapa minggu terakhir, yang bertepatan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Hal ini terlihat dari laporan terbaru bertajuk "Mobilitas Masyarakat Selama Pandemi Covid-19" untuk periode 10 Juli hingga 21 Agustus, di mana di sejumlah wilayah di Jawa-Bali memberlakukan aturan PPKM.
Hasil data mobilitas tersebut didapat setelah dibandingkan dengan data baseline mobilitas masyarakat Indonesia sebelum pandemi (6 Januari – 3 Februari 2020).
Pengguna bisa mengakses grafik mobilitas ini dengan mengunjungi laman Google News Covid-19 melalui tautan berikut, lalu gulirkan layar ke paling bawah hingga ke bagian "mobility changes".
Masih memilih diam di rumah
Persentase mobilitas di area pemukiman ini meningkat dari laporan mobilitas yang sama dari Google yang dirilis Februari 2021 lalu. Ketika itu, pergerakkan masyarakat di area pemukiman hanya naik 5 persen.
Baca juga: Mal Ditutup karena PPKM Darurat, Tukang Servis HP Buka Lapak di Pinggir Jalan
Data terbaru, dari 34 provinsi, Google melaporkan 27 provinsi di antaranya tercatat mengalami peningkatan jumlah kerumunan di wilayah pemukiman, bila dibandingkan dari hari sebelum adanya pandemi (baseline). Kisaran peningkatan per provinsi berkisar di angka 1 hingga 12 persen.
Adapun provinsi yang mengalami peningkatan mobilitas di area pemukiman paling besar di antaranya adalah Bali (12 persen), Yogyakarta (12 persen), DKI Jakarta (10 persen), Banten (10 persen), serta Jawa Barat (10 persen).
Apa artinya? Ini menunjukkan bahwa masyarakat masih memilih berdiam di rumah selama PPKM, dibandingkan harus bepergian.
Kurangi kunjungi ke tempat umum
Misalnya, Google mencatat, kunjungan masyarakat di stasiun KRL, terminal bus, dan stasiun kereta api turun hingga 36 persen.
Lalu pergerakan masyarakat di tempat-tempat seperti taman nasional, pantai umum, taman dan lapangan terbuka juga terpantau menurun, mencapai 25 persen.
Terkini Lainnya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- AirAsia Luncurkan Layanan Taksi Online Pesaing Grab
- Kumpulan "Bad Romance Challenge" di TikTok, dari yang Keren sampai Bikin Ketawa
- Inikah Ponsel Pertama Xiaomi Tanpa "Mi", Sudah Lolos TKDN Indonesia
- Final Fantasy IV Pixel Remaster Segera Hadir di Ponsel dan PC, Begini Tampilannya
- Samsung Galaxy M32 5G Resmi Meluncur, Ini Spesifikasinya