cpu-data.info

Ponsel Lipat Melesat pada 2023, Samsung Diramal Jadi Penguasa

Layar utama Galaxy Z Fold 3 menggunakan panel Dynamic AMOLED 2x berdiagonal 7,6 inci (2.208 x 1.768, refresh rate 120 Hz) dengan aspect ratio 22,5: 18 sehingga tampak menyerupai perangkat tablet ketika dibentangkan.
Lihat Foto

- Sekitar tiga tahun terakhir, sejumlah vendor smartphone mulai merilis ponsel lipat (foldable phone) buatan mereka. Dalam beberapa tahun ke depan, tren ponsel lipat pun diprediksi akan terus meningkat.

Menurut prediksi firma riset Counterpoint Research, pengiriman ponsel lipat akan melesat tajam pada 2023 mendatang. Dibanding 2020, pengiriman foldable phone diprediksi naik tiga kali lipat pada tahun 2021, yakni sekitar 9 juta unit.

Pada 2023, jumlah pengiriman ponsel lipat ini diprediksi akan naik hingga 10 kali lipat. Dalam laporan itu, nama Samsung diprediksi akan mendominasi pangsa pasar ponsel lipat dengan perkiraan market share sebesar 88 persen.

Selain Samsung, Huawei juga telah memperkenalkan ponsel lipat Mate X pada 2020 lalu.
Beberapa vendor lain, seperti Oppo dan Xiaomi juga dilaporkan beberapa kali memamerkan ponsel lipat dengan aneka mekanisme lipatan.

Namun, sejauh ini Samsung menjadi yang paling konsisten setelah menelurkan tiga generasi smartphone lipat dengan dua model.

Baca juga: Menjajal Ponsel Lipat Samsung Galaxy Z Fold 3, Kini dengan Stylus S Pen

Kedua model tersebut adalah Galaxy Z Fold yang dilipat secara horisontal layaknya sebuah buku dan Z Flip dengan mekanisme lipatan dari atas ke bawah, seperti sebuah cangkang kerang (clamshell).

Counterpoint Research memprediksi, meskipun vendor lain merilis ponsel lipat, Samsung tetap akan menguasai 75 persen pangsa pasar, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Gizmo China, Senin (16/8/2021).

Ambisi Samsung

Setali tiga uang, riset dari Strategy Analytics juga memprediksi permintaan ponsel lipat akan semakin meningkat. Permintaan foldable phone diperkirakan naik menjadi 6,5 juta unit pada Mei 2021, dari angka 2,2 juta unit pada 2020.

Prediksi ini membuat Samsung percaya diri untuk menjadi vendor ponsel lipat teratas dan mendorong volume permintaan pasar. Samsung juga berambisi membuat ponsel lipat lebih membumi.

"Dengan Galaxy Z series, kami membawa inovasi ponsel lipat ke lebih banyak konsumen dengan mendobrak batasan harga yang dimulai dari angka 999 dollar AS (sekitar Rp 14,3 juta)," kata Bryan Choi, Executive Vice President and Head of Strategic Marketing of Mobile Communications Business, Samsung Electronics dalam kutipan wawancara khusus yang diterima KompasTekno.

Baca juga: Samsung Galaxy Z Flip 3 Resmi, Layar Mini Lebih Lebar dan Tahan Air

"Ponsel lipat akan menjadi standar baru perangkat mobile ketika berubah menjadi perangkat yang mainstream (umum)," imbuh Choi.

Di Indonesia, harga Galaxy Z Fold 3 dan Galaxy Z Flip 3 lebih murah dibanding pendahulunya.
Galaxy Fold 3 5G paling murah dibanderol Rp 24.999.000 untuk varian memori 12/256 GB.

Selisih sekitar Rp 8,8 juta dibanding Galaxy Fold 2 yang dijual Rp 33.888.000 ketika diluncurkan di Indonesia.

Begitu pula dengan Galaxy Z Flip yang dijual dengan harga 21,8 juta ketika dirilis pertama kali di Indonesia, lebih mahal dibanding Galaxy Z Flip 3 dengan besaran memori yang sama, yakni Rp 16 juta.


Terkini Lainnya

Tautan Sahabat