Google Sudah Pecat 80 Karyawan "Kepo" yang Suka Intip Data Pengguna
- Perusahaan teknologi kerap menjadi target serangan siber oleh hacker, karena kaya akan data pengguna. Bila serangan siber berhasil, hacker bisa mencuri data pengguna, lalu menjualnya di ruang maya.
Pada kenyataannya, ancaman keamanan data pengguna tak hanya datang dari luar, melainkan juga datang dari dalam perusahaan teknologi itu sendiri. Setidaknya begitulah yang terjadi di Google.
Perusahaan yang bermarkas di Mountain View, California itu dikabarkan telah memecat 80 orang karyawan dalam waktu yang berbeda, yang terindikasi menggunakan alat internal perusahaan, untuk mengakses data pengguna Google untuk kepentingan pribadi.
Baca juga: Cara Pendiri Google Hindari Covid-19, Sembunyi di Pulau Mewah
Dalam beberapa kasus, karyawan Google yang sudah dipecat itu menggunakan alat internal perusahaan untuk memata-matai karyawan Google lainnya. Praktik ini merupakan pelanggaran terhadap kebijakan Google.
Kabar soal pemecatan 80 orang karyawan Google ini terungkap usai outlet media teknologi Motherboard melihat dokumen internal perusahaan terkait masalah ini.
Laporan itu mencatat, Google setidaknya memecat 36 karyawan pada 2020, karena mereka membagikan informasi rahasia dengan pihak di luar perusahaan.
Sementara pada 2018 dan 2019, Google dilaporkan berturut-turut memecat 18 orang dan 26 orang karyawan, karena alasan terkait keamanan.
Tanggapan Google
Seorang juru bicara Google mengatakan kepada outlet media Insider, bahwa kasus-kasus yang dilaporkan dalam dokumen internal itu menyangkut "akses yang tidak pantas, atau penyalahgunaan informasi atau alamat IP perusahaan Google yang bersifat eksklusif dan sensitif".
Baca juga: Belasan Karyawan Google Kompak Mundur
Juru bicara itu menjelaskan, bahwa Google sebenarnya sangat membatasi akses karyawan terhadap data pengguna, melalui beberapa skema perlindungan.
Pertama, perusahaan hanya memberikan akses untuk segelintir orang yang bisa mengakses data pengguna. Lalu, Google juga mengharuskan karyawannya untuk menyertakan alasan atau justifikasi yang valid untuk bisa mengakses data pengguna.
"Kami juga melakukan tinjauan beberapa tahap sebelum karyawan diberikan akses ke data sensitif, dan pemantauan untuk anomali akses dan pelanggaran," lanjut juru bicara Google, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Markets Business Insider, Kamis (5/8/2021).
Kasus sama di perusahaan lain
Kasus penyalahgunaan data pengguna oleh pihak internal perusahaan yang sama juga pernah terjadi di Facebook dan Snapchat.
Di Facebook, perusahaan diketahui setidaknya telah memecat 52 orang karwayan pada periode 2014-2015 lalu.
Baca juga: TikTok Bantah Tudingan Jadi Mata-mata China
Alasannya karena mereka mengakses data pengguna Facebook untuk alasan pribadi, alias tak berhubungan dengan kepentingan perusahaan.
Bahkan seorang insinyur di Facebook juga diketahui mengakses data pengguna Facebook, untuk melacak seorang wanita yang sempat berpergian bersama dirinya.
Hal ini terungkap dalam buku berjudul "The Ugly Truth: Insider Facebook's Battle for Domination" (2021) yang ditulis oleh Sheera Frenkel dan Cecilia Kang.
Tak jauh berbeda, di Snapchat, ada pula karyawan yang menyalahgunakan akses ke data pengguna yang dimilikinya, untuk memata-matai orang lain.
Terkini Lainnya
- Jelang Galaxy S25 Rilis, Ini Harga Samsung S24 Terbaru di Indonesia
- Waspada, Ini Dia Daftar Pola Password yang Rentan Diretas
- Arti Kata Cenblu yang Ramai di X Twitter
- Empat Produk Baru Oppo, HP Reno 13 5G, 13F 5G, 13F 4G, dan TWS Enco Air 4
- Apple Mac Mini dengan Chip M4 dan M4 Pro Resmi di Indonesia, Ini Harganya
- Inovasi Baru Hybrid VOX Hadirkan Format Iklan AI yang Relevan dan Efektif
- HP Realme Note 60x Resmi di Indonesia, HP Tangguh Harga Rp 1 Jutaan
- Xiaomi Vendor Smartphone Paling Tumbuh pada 2024
- Ponsel Lipat ZTE Nubia Flip 2 Meluncur dengan Cover Screen Jumbo
- iPhone 17 Series dan iPhone SE 4 Bakal Lebih Mahal?
- Roket Starship Elon Musk Meledak, Puing-puing Berjatuhan di Angkasa
- 5 Merek Ponsel Terlaris di Dunia 2024 Versi IDC
- Baterai Oppo Reno 13 5G Diklaim Tahan Main Mobile Legends 8 Jam Non-stop
- TikTok Terancam Tutup, Warga AS Ramai-ramai Belajar Mandarin di Duolingo
- Tanda-tanda Google Search Mulai Ditinggalkan
- Rumah Oksigen Gotong Royong Resmi Beroperasi, Ini Cara Pendaftarannya
- Update FF (Free Fire) Terbaru Ada Mode 1vs1 dan Karakter Anyar
- 6 Link Twibbon HUT Ke-76 RI Beserta Cara Pakainya
- Inikah Layar Xiaomi Mi Mix 4 dengan Kamera Depan Tersembunyi?
- Kuota Belajar Kemendikbud Cair Mulai September, Ini Jadwalnya