TikTok Bantah Tudingan Jadi Mata-mata China

- Platform berbagi video, TikTok dituding sebagai aplikasi yang mengancam keamanan nasional oleh parlemen Amerika Serikat. TikTok dituduh membahayakan privasi pengguna dan menjadi mata-mata bagi pemerintah China.
Tuduhan itu muncul tak lain karena sentimen negatif pemerintah Amerika Serikat kepada China. TikTok yang notabene dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan asal China, juga diduga turut mencuri data-data pengguna.
TikTok pun membantah tudingan tersebut. Melalui sebuah tulisan dalam blog resminya, pihak TikTok menegaskan bahwa perusahaan tetap menjaga kerahasiaan data pengguna dan akan terus menjamin keamanannya.
Menurut TikTok semua data disimpan dalam database yang berlokasi di luar China. Dengan demikian menurut TikTok, perusahaan pun tak perlu tunduk pada regulasi ketat yang dibuat oleh pemerintah China.
Baca juga: Facebook Incar TikTok untuk Ditumbangkan?
TikTok pun mengatakan ada pula data pengguna AS yang disimpan di Singapura. Itu pun sebagai langkah antisipasi jika terjadi masalah pada database lokal.
"Pusat data kami terletak sepenuhnya di luar China, dan tidak ada data kami berikan pada China," tulis pihak TikTok.
"Di TikTok, kami menangani masalah ini dengan sangat serius. Kami berkomitmen untuk transparansi dan akuntabilitas dalam cara kami mendukung pengguna TikTok kami di AS dan di seluruh dunia," lanjut mereka.
Lebih lanjut, TikTok mengatakan bahwa mereka memiliki tim khusus yang secara teknis mengawasi kebijakan keamanan siber, serta praktik privasi dan keamanan data.
Dikutip KompasTekno dari halaman resmi TikTok, Sabtu (26/10/2019) TikTok pun menegaskan terkait pengawasan konten, mereka hanya tunduk pada aturan setempat.
Baca juga: TikTok Blokir Konten yang Nyinyir ke Pemerintah China
"Kami tidak dipengaruhi oleh pemerintah asing, termasuk pemerintah China; TikTok tidak beroperasi di Cina, kami juga tidak memiliki niat untuk melakukannya di masa depan.
TikTok sendiri akhir akhir ini semakin populer di wilayah Amerika Serikat. Karena itulah dua senator AS menilai TikTok bisa menjadi ancaman keamanan nasional dan tidak bisa diabaikan.
TikTok merupakan perusahaan asal China yang dimiliki oleh Bytedance Inc. Aplikasi ini telah diunduh lebih dari 110 juta kali di AS.
Terkini Lainnya
- Isi Email Lamaran Kerja dan Contoh-contohnya Secara Lengkap
- Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Trump Sebut Elon Musk Akan Mundur dari Pemerintahan
- Rumor Terbaru iPhone 17 Pro: Fanboy Siap-siap Kecewa?
- Ketika Grok AI Jadi Cara Baru Lempar Kritik di X/Twitter...
- 26 iPhone yang Akan Kebagian iOS 19
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba