cpu-data.info

Belasan Karyawan Google Kompak Mundur

Ruang santai di Kantor Google Indonesia.
Lihat Foto

- Belasan karyawan Google mengundurkan diri sebagai bentuk protes keterlibatan raksasa internet itu dalam proyek Dephan AS, Pentagon. Google dan Pentagon diketahui masih meneruskan Project Maven yang dimulai tahun lalu, meski telah diprotes ribuan karyawan Google.

Project Maven merupakan inisiasi Kementrian Pertahanan Amerika Serikat (AS) yang bermarkas di Pentagon, untuk menganalisis rekaman drone berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Proyek tersebut akan menggunakan "Wide Area Motion Imagery" (WAMI) untuk mendeteksi objek asing lain, melacak gerak mereka, dan menyerahkan data ke Pentagon.

Maret lalu, Google mengumukan jika mereka menawarkan Kementerian Pertahanan AS untuk bisa mengakses open-source software, TensorFlow yang digunakan di aplikasi machine learning (ML) Google, untuk bisa memahamai konten gambar.

Baca juga: Google Paksa Vendor Android Rajin Menambal

Para karyawan Google menganggap jika proyek itu bertolak belakang dengan motto perusahaan, yakni "don't be evil" (jangan berbuat jahat). Mereka pun sempat melayangkan petisi berisikan penolakan program tersebut pada Maret lalu.

Petisi tersebut dialamatkan ke CEO Google, Sundar Pichai; CEO Google Cloud, Diane Greene; Chief Scientist of AI/ML sekaligus Vice President, Fei-Fei Li.

"Kami minta Project Maven dihentikan dan draf Google dipublikasikan serta melaksanakan kebijakan yang jelas, yang menyatakan bahwa baik Google dan kontraktor tidak akan pernah membangun teknologi perang", tuntut karyawan Google dalam petisi.

Dihimpun KompasTekno dari 9 to 5 Google, Selasa (15/5/2018), tercatat 4.000 tanda tangan terkumpul hingga Selasa ini, menyatakan sikap untuk menolak keberlangsungan program tersebut.

Salah satu mantan karyawan yang mengundurkan diri mengaku kurang terkesan dengan respons dari para eksekutif Google, dan cara orang-orang diperlakukan serta didengarkan.

Beberapa karyawan yang mengundurkan diri menjelaskan alasan mereka dengan menuliskannya di formulir. Formulir itu kemudian dikumpulkan dan diedarkan ke internal Google. Hingga berita ini ditayangkan, Google belum memberikan komentar terkait masalah tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat