cpu-data.info

VoLTE, Tambang Emas Baru Operator

Ilustrasi BTS
Lihat Foto


Oleh: Moch S Hendrowijono

Industri telekomunikasi, khususnya seluler termasuk salah satu usaha yang tidak tergerus pandemi Covid-19, bahkan masih memberi keuntungan. Kebutuhan masyarakat, pekerja, mahasiswa, pelajar dan ibu rumah tangga yang harus lebih aktif di rumah membuat layanan data jualan telko seluler menjadi makin moncer.

Pendapatan operator justru meningkat saat pandemi, dan peluang-peluang lain juga terbuka. Layanan serat optik ke rumah selain menyajikan internet kecepatan tinggi juga hiburan, marak dan menyerap pelanggan baru dalam setidaknya setahun terakhir. Misalnya Telkom Indihome dan XL Home.

Pemanfaatan teknologi Open RAN (radio access network) mampu menghemat biaya modal (capex – capital expenditure) operator, dengan menafikan vendor teknologi tradisional yang menguasai pasar. Teknologi jaringan akses radio yang bisa dipasok vendor kecil, lokal atau startup ini menghemat belanja modal operator sampai 25 persen.

Peluang masih juga terbuka, dan ini soal kelas recehan yang semula dipandang dengan sebelah mata lalu menjadi sumber pendapatan baru tanpa melakukan hal yang tidak disukai pelanggan. Layanan segar tanpa menaikkan tarif, itulah VoLTE, Voice over Long Term Evolution.

Walaupun, tetap saja jer basuki mawa bea, kesejahteraan menuntut pengorbanan. Meski tarif tidak dinaikkan, tabungan data pelanggan yang jadi sasaran bisa sangat cepat tergerus lewat penggunaan layanan VoLTE.

LTE sendiri berupa teknologi yang mulai digunakan akhir tahun 2009 dan menjadi jawaban akan kebutuhan akses data dan media transpor berkecepatan tinggi para operator seluler. LTE yang disematkan di teknologi 4G bisa mengunduh dengan kecepatan sampai 300 megabyte per detik (Mbps) dan kecepatan unggah sampai 75 Mbps.

Di Indonesia, teknologi VoLTE semula diperkenalkan dan menjadi andalan Smartfren pada tahun 2016, dan operator lain mulai meliriknya serta mengadopsi teknologi ini pada tahun 2020, berturutan mulai Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata.

VoLTE beda dengan layanan WhatsApp, atau Line, Telegram dan sebagainya, meskipun sama-sama menggunakan data. VoLTE menggunakan data pada jaringan 4G LTE, yang mampu memberikan kualitas suara sekelas HD (high definiton), dengan beberapa keunggulan lain.
telepon, gim, internet, video.

Masa lalu ada layanan VoIP, Voice over Internet Protocol, yang mentransmisikan suara yang diubah jadi data menggunakan protokol internet. VoIP merembetkan panggilan suara di jaringan telepon kabel, yang sangat tergantung pada besaran lebar pita, tetapi tanpa jaminan mutu.

Keduanya, VoIP dan VoLTE, menggunakan teknologi packet switching, hanya beda prasarananya, kabel dan nirkabel. VoLTE mentransferkan suara digital dalam teknologi nirkabel 4G LTE yang beda dengan WA, Line atau sejenisnya yang masih mengandalkan jaringan nirkabel 2G dan 3G.

Packet switching merupakan metode pengiriman data yang memecah-mecah data menjadi beberapa paket sebelum dikirimkan. Tujuan pemecahan data, supaya lentur – fleksibel – dalam proses pengiriman data.

Kelebihan VoLTE, pelanggan seluler bebas berselancar mengakses layanan internet, streaming video, main gim, pada saat sama sedang tersambung dengan panggilan suara. Menghubungi relasi lewat VoLTE terjadi lebih cepat, selain suara lebih jernih dengan mutu HD berbasis jaringan 4G.

Menurut Director & Chief Technology Officer PT XL Axiata, I Gede Darmayusa, untuk memberi layanan VoLTE operator perlu menyediakan elemen baru ke dalam jaringan LTE, yaitu IMS atau IP Multimedia System, beserta seluruh fiturnya.

Pelanggan pun bisa mengakses layanan LTE jika ponselnya menggunakan kartu 4G dan sudah mengadopsi teknologi VoLTE, serta berada di jaringan VoLTE-nya operator.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat