1.069 Mesin Penambang Bitcoin Dilindas dan Dihancurkan Polisi Malaysia
- Kepolisian Kota Miri, Serawak, Malaysia menghancurkan 1.069 mesin yang digunakan untuk menambang Bitcoin. Ribuan mesin tersebut disita kepolisian dalam sejumlah penggrebekan selama periode Februari hingga April tahun ini.
Ribuan mesin tersebut diperkirakan bernilai 5,3 juta ringgit atau sekitar Rp 18,2 miliar (kurs Rp 3.400).
Penyitaan dan penghancuran mesin penambang Bitcoin tersebut dilakukan atas dakwaan pencurian pasokan listrik. Menurut laporan beberapa media lokal setempat, pencurian pasokan listrik sangat mengkhawatirkan karena bisa menyebabkan pemadaman total.
Sejak bulan Februari hingga April lalu, perusahaan listrik negara Malaysia, Sarawak Energy Berhad menggandeng kepolisian untuk melakukan operasi pencurian pasokan listrik oleh penambang mata uang kripto. Polisi pun menggerebek sebagian lokasi di sekitar Kota Miri.
Baca juga: Berapa Listrik yang Dihabiskan untuk Menambang 1 Keping Bitcoin?
Kepala Kepolisian Hakemal Hawari mengatakan mereka menangkap enam orang yang kini ditahan karena keterlibatannya dalam operasional penambangan mata uang kripto.
"Total enam orang berhasil dijatuhi hukuman berdasarkan pasal 379 KUHP untuk pencurian listrik berupa denda 8.000 ringgit (sekitar Rp 27,5 juta) serta kurungan hingga delapan bulan," jelas Hawari, dirangkum KompasTekno dari The Star, Selasa (20/7/2021).
Selain melakukan penangkapan dan penyitaan, polisi juga menghancurkan rumah yang digunakan para penambang Bitcoin.
Hawari mengatakan, "PLN" Malaysia merugi hingga 8,4 juta ringgit (sekitar Rp 28,9 miliar) akibat aktivitas penambangan Bitcoin di kawasan Miri.
"Pencurian listrik untuk penambangan Bitcoin menyebabkan pemadaman listrik yang sering terjadi, dan di tahun 2021 tiga rumah dihancurkan karena pasokan listrik ilegal," jelas Hawari.
Baca juga: Bukti Kerakusan Penambang Kripto, Tiga Bulan Belanjakan Rp 7 Triliun
Tidak semua mesin komputer mampu melakukan penambangan. Penambangan bitcoin sendiri membutuhkan daya yang sangat tinggi.
Baca juga: Video Detik-detik Ribuan Mesin Penambang Bitcoin Digilas Traktor
Menurut laporan dari US Senate Commitee on Energy and Natural Resources yang diterbitkan pada Agustus 2018 lalu, sekitar 1 persen dari total konsumsi energi listrik global dihabiskan untuk menambang Bitcoin selama periode tersebut.
Konsumsi listrik komputer di jaringan Bitcoin berkisar 130 terawatt-hour (TWh) per jam. Angka tersebut lebih tinggi dibanding konsumsi listrik seluruh negara Argentina yang berkisar 125 TWh dan mendekati Malaysia sebesar 147 TWh.
Namun, angka itu baru mewakili aktivitas penambangan Bitcoin saja, belum termasuk mata uang kripto lain seperti Ethereum, Dogecoin, atau lainnya.
Sehingga, kemungkinan energi listrik yang digunakan untuk menambang keseluruhan jenis mata uang kripto lebih besar dari angka dalam laporan tersebut.
Baca juga: Tambang Kripto China Bertumbangan, GPU di Indonesia Turun Harga?
Terkini Lainnya
- Cara Menolak Otomatis Panggilan dari Nomor yang Disembunyikan di HP Android
- Cara Mengatasi Last Seen WhatsApp Tidak Berubah dengan Mudah dan Praktis
- Qualcomm Umumkan Chip Baru untuk Smart Home dan IoT
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Advan ForceOne Rilis di Indonesia, PC AIO dengan AMD Ryzen 5 6600H
- Dampak Memakai Headset Terlalu Sering dengan Volume Tinggi yang Penting Dihindari
- Lantai Data Center Microsoft Pakai Bahan Kayu, Ini Alasannya
- Steam Setop Dukungan Windows 7 dan 8, Gamer Diminta Upgrade ke OS Baru
- AI Baru Buatan Induk ChatGPT Bisa Ambil Alih Komputer Pengguna
- Spotify Mulai Gaji Kreator Video Podcast
- Berapa Lama WhatsApp Diblokir karena Spam? Ini Dia Penjelasannya
- Sejarah Silicon Valley, Tempat Bersarangnya Para Raksasa Teknologi
- YouTube Rilis Fitur Saweran "Jewels", Mirip Coin di TikTok
- Cara Buat Daftar Isi yang Bisa Diklik Otomatis di Google Docs
- Terungkap, Spyware Israel Incar Aktivis Indonesia
- Cara Setop Terima Pesan WhatsApp di Android, Tanpa Matikan Internet dan Hapus Aplikasi
- 10 Kota di Indonesia dengan Internet Terkencang, Jakarta Runner-up
- Dituduh Bunuh Masyarakat, Facebook Sebut Presiden Biden Memutarbalikkan Fakta
- Presiden Biden Sebut Facebook dkk Membunuh Masyarakat