Pemerintah AS Cabut Blokir TikTok dan WeChat

- Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menandatangani keputusan presiden (Executive Order) yang mencabut pelarangan aplikasi TikTok dan WeChat.
Keputusan tersebut, membatalkan surat perintah dari Presiden AS sebelumnya, Donald Trump, yang melarang pengunduhan kedua aplikasi asal China tersebut.
Meski telah mencabut pelarangan kedua aplikasi tersebut, Biden meminta pihak Kementerian Perdagangan AS untuk tetap memantau aplikasi yang berpotensi mengancam keamanan nasional.
Sebelum executive order tersebut ditandatangani Biden, aplikasi TikTok dan WeChat sebenarnya tidak diblokir sepenuhnya dan masih bisa dipakai warga AS.
Pada Agustus 2020 lalu saat masih menjabat sebagai Presiden AS, Donald Trump mengeluarkan perintah pelarangan TikTok dan WeChat. Namun, perintah tersebut tidak pernah berlaku secara resmi karena ditolak oleh pengadilan.
Trump juga sempat menggugat keputusan tersebut, namun, masa jabatannya kemudian habis dan beralih kepada Joe Biden pada Januari lalu.
Dengan adanya perintah eksekutif terbaru ini, perintah pelarangan kedua aplikasi tersebut dipastikan akan dicabut dari pengadilan.
Baca juga: TikTok Tantang Donald Trump di Pengadilan
Sebagai gantinya, Biden bakal membuat aturan baru yang menentukan apakah suatu aplikasi memiliki hubungannya dengan China dan mengumpulkan data-data sensitif warga AS atau tidak.
"Pemerintah berkomitmen untuk menciptakan internet yang bebas, aman, dan dapat diandalkan untuk melindungi hak asasi manusia, baik itu di ranah online maupun offline, demi mendukung ekonomi global yang dinamis," ujar seorang perwakilan pemerintahan Biden.
"Hal yang kami sorot melalui perintah eksekutif tadi adalah beberapa negara, termasuk China, tidak memiliki nilai-nilai kebebasan internet tersebut dan sebaliknya malah memanfaatkan teknologi serta data-data warga AS yang mengancam keamanan nasional," imbuh dia.
Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari TheVerge, Kamis (10/6/2021) perintah eksekutif dari Biden ini tak serta-merta menghentikan diskusi atau penelusuran yang dilakukan oleh Komite Investasi Asing Amerika Serikat (CFIUS).
Seperti diketahui, CFIUS sendiri tengah berupaya untuk mengalihkan kepemilikan TikTok (divestasi) ke perusahaan asal AS dengan alasan keamanan nasional.
Perusahaan teknologi Oracle konon merupakan pihak yang bakal membeli TikTok, namun, hal tersebut hingga kini belum terjadi.
"Diskusi CFIUS masih akan tetap dijalankan oleh pemerintah AS," jelas perwakilan pemerintahan Biden.
Baca juga: Daftar Perusahaan Teknologi Asal China yang Didepak Donald Trump
Langkah Biden akhiri era Trump
Hal ini merupakan salah satu langkah terbaru yang diambil Biden untuk mengakhiri perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh Trump sejak tahun lalu. Selama menjabat, Trump memang keras terhadap perusahaan asal China.
Sebelumnya, pemerintah Biden menghapus nama Xiaomi dari daftar hitam (blacklist) yang berisi sejumlah perusahaan yang dilarang berinvestasi di "Negeri Paman Sam".
Meski Xiaomi bakal "bebas", juru bicara keamanan nasional dari Gedung Putih, Emily Horne sempat mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengawasi berbagai perusahaan yang terindikasi ada hubungannya dengan militer China.
"Pemerintahan Joe Biden sangat memperhatikan potensi investasi AS di berbagai perusahaan yang terindikasi ada hubungannya dengan militer China dan terus berupaya untuk menekan perusahaan-perusahaan tersebut," ujar Emily beberapa waktu lalu.
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia
- Indonesia Bakal Punya "Jalan Tol" 5G hingga 1.300 MHz Pada 2024
- Bayang-bayang Embargo di Balik Rencana Pembelian Jet Tempur F-16 Viper
- Trump Puji Pemerintah Nigeria karena Memblokir Twitter
- Orang Indonesia Mulai Banyak Cari Ponsel 5G Murah di Google
- Detail Update Genshin Impact 1.6 dan Kode Redeem Terbaru