Kronologi Kasus Kebocoran Data WNI, Dijual 0,15 Bitcoin hingga Pemanggilan Direksi BPJS

- Kasus kebocoran data kembali terjadi di Indonesia. Kali ini, jumlahnya tidak main-main. Diduga, data milik 279 juta penduduk di Indonesia bocor dan dijual di forum online Raid Forums.
Penjual merupakan anggota forum online Raid Forums dengan nama akun "Kotz".
Di dalam deskripsinya, penjual mengatakan bahwa data tersebut berisi NIK, nomor ponsel, e-mail, alamat, dan gaji. Data tersebut termasuk data penduduk yang telah meninggal dunia.
Dari data 279 juta orang tersebut, 20 juta di antaranya disebut memuat foto pribadi. Adapun data tersebut dijual dengan harga 0,15 bitcoin yang jikwa dikonversi ke rupiah sekitar Rp 81,6 juta ketika berita ini ditulis.
Untuk meyakinkan calon pembeli, penjual turut menyertakan tiga tautan berisi sampel data yang bisa diunduh secara gratis.
Baca juga: Diduga Data 279 Juta Penduduk Indonesia Dijual Online, Termasuk Info Gaji
Diduga data BPJS Kesehatan
Kasus ini dengan cepat menyebar di media sosial Twitter. Salah seorang pengguna Twitter dengan handle @Br_AM pun mencoba menanyai penjual dari mana dataset itu didapatkan.
Dalam sebuah tangkapan layar percakapannya dengan penjual, disebutkan bahwa ratusan juta data itu diambil dari situs resmi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di alamat bpjs-kesehatan.go.id.
Min @BPJSKesehatanRI ada tanggapan? #
— Mas Adem (@ndagels) May 20, 2021
Tanggapan BPJS
Menanggapi tudingan tersebut, Kepala Humas BPJS, M.Iqbal Ma'ruf mengatakan bahwa sampai Mei 2021, jumlah peserta BPJS Kesehatan mencapai 222,4 juta jiwa. Angka yang lebih sedikit dibanding data yang diklaim oleh penjual data.
Pihak BPJS pun melakukan penelusuran dan memastikan apakah benar data yang bocor berasal dari BPJS Kesehatan.
"Kami sudah mengerahkan tim khusus untuk sesegera mungkin melacak dan menemukan sumbernya," kata Iqbal ketika dihubungi .
Sampel data identik, Kominfo panggil BPJS
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) turun tangan dalam kasus kebocoran data ini. Menteri Kominfo, Johnny G Plate, mengatakan bahwa setelah pihaknya mendalami data tersebut, ditemukan bahwa sampel data diduga kuat identik dengan data milik BPJS Kesehatan.
"Hal tersebut didasarkan pada struktur data yang terdiri dari Noka (Nomor Kartu), Kode Kantor, Data Keluarga/Data Tanggungan, dan status Pembayaran yang identik dengan data BPJS Kesehatan," kata Johnny kepada KompasTekno, Jumat (21/5/2021).
Baca juga: Hacker Klaim Miliki Data 200 Juta Warga Indonesia dari Situs KPU
Setelah temuan itu, Kominfo memanggil Direksi BPJS Kesehatan sebagai pengelola data pribadi yang diduga bocor, sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019. Pemanggilan juga didasarkan pada Peraturan Menkominfo No. 20 Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik.
Dalam aturan tersebut, Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang sistem elektroniknya mengalami gangguan serius akibat kegagalan perlindungan data pribadi, wajib untuk melaporkan dalam kesempatan pertama kepada Kementerian Kominfo dan pihak berwenang lain.
PSE juga wajib untuk menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada pemilik data pribadi, apabila diketahui bahwa terjadi kegagalan perlindungan data pribadi.
Baca juga: Disebut Sebagai Sumber Kebocoran Data 279 Juta Penduduk Indonesia, Ini Kata BPJS
Terkini Lainnya
- Samsung Rilis Vacuum Cleaner yang Bisa Tampilkan Notifikasi Telepon dan Chat
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- 3 Cara Menggunakan Chatbot Grok AI di X dan Aplikasi HP dengan Mudah
- Poco M7 Pro 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,8 Juta
- Siap-siap, Harga iPhone Bakal Semakin Mahal gara-gara Tarif Trump
- Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Meta Rilis 2 Model AI Llama 4 Baru: Maverick dan Scout
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Vimeo Rilis Fitur Streaming ala Netflix, Kreator Indonesia Gigit Jari
- YouTube Shorts Tambah Fitur Editing Video untuk Saingi TikTok
- Trump Tunda Pemblokiran TikTok di AS, Beri Waktu 75 Hari Lagi
- Apakah Dark Mode Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- 3 Cara Upload File ke Google Drive dengan Mudah dan Praktis
- Poco M7 Pro 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,8 Juta
- Ini Hasil Pertemuan Kominfo dengan BPJS Kesehatan Terkait Kebocoran Data
- Internet di Jayapura Sudah Pulih, Kabel Laut Belum Tersambung
- Cara Mendapatkan Centang Biru Verifikasi Akun Telegram
- Telkomsel Dikabarkan Lolos Uji Kelayakan 5G, Komersialisasi Tinggal Selangkah Lagi
- Samsung Boyong Galaxy A32 Versi 5G ke Indonesia, Ini Harganya