Google Perkenalkan AI untuk Bantu Cek Kondisi Kulit
- Perhelatan Google I/O yang digelar Rabu, (19/5/2020) dini hari waktu Indonesia memperkenalkan banyak produk dan teknologi anyar dari Google.
Salah satunya adalah teknologi AI yang bisa membantu memeriksa kondisi kulit, kuku, dan rambut, terutama kondisi yang mengarah ke penyakit kanker. Pengecekan itu dilakukan dengan memindai foto kulit, rambut, atau kuku yang diunggah pengguna.
Alat berbasis AI ini dijuluki "dermatology assist tool" dan disebut akan meluncur tahun ini. Alat ini telah mendapatkan tanda "CE" yang artinya bisa digunakan untuk alat medis di Eropa.
Baca juga: Siti dari Sukabumi Tampil di Google I/O 2021, Pamerkan Google Lens untuk Belajar
Google AI ini bisa mengenali 288 kondisi kulit, namun alat ini tidak dibuat untuk menggantikan diagnosa dan perawatan medis sesungguhnya.
Google memerlukan waktu tiga tahun untuk mengembangkan alat ini dan menguji coba dataset berisi 65.000 gambar dari berbagai macam diagnosa kondisi kulit, jutaan gambar yang menunjukan tanda yang banyak dikhawatirkan orang, serta ribuan gambar kulit sehat.
Semua data itu disebut mencakup semua tone dan warna kulit. Penggunanya tidak hanya diminta untuk mengunggah gambar kulit, rambut atau kuku, mereka juga diminta untuk menjawab sejumlah pertanyaan secara online.
Dermatology assist dikembangkan dari tool yang sudah dibuat Google untuk mempelajari gejala kanker dan tuberkulosis tertentu.
Baca juga: Cek Fitur Terbaru Google Maps: Live View hingga Navigasi Lebih Akurat
Kepala ilmu kanker dari Universitas Southampton, Profesor Tim Underwood, mengatakan bahwa alat seperti Dermatology Assist ini berpotensi memberikan perawatan yang lebih sesuai dengan pasien.
"Penggunaan AI, baik untuk kanker maupun area pengobatan lain, memberikan informasi tentang diagnosa dan perawatan apa yang ditawarkan kepada seseorang," jelas Underwood, dihimpun KompasTekno dari BBC, Kamis (20/5/2021).
Google memandang Dermatology Assist ini lebih baik ketimbang mencari informasi sendiri untuk mencari saran medis di internet yang bisa jadi tidak akurat.
Google mengatakan, setiap tahunnya ada 10 miliar pencarian tentang masalah kulit, rambut, dan kuku di mesin pencarinya.
Terkini Lainnya
- Sony Aplha 1 II Diumumkan, Kamera Mirrorless dengan AI dan Layar Fleksibel
- Pengguna Threads Instagram Kini Bisa Buat Tab Feed Khusus Sendiri
- Waspada, Ini Bahayanya Menyimpan Password Otomatis di Browser Internet
- Tabel Spesifikasi Oppo Find X8 di Indonesia, Harga Rp 13 Jutaan
- Facebook Messenger Kedatangan Update Besar, Video Call Makin Jernih
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- WhatsApp Rilis Fitur Voice Message Transcripts, Ubah Pesan Suara Jadi Teks
- Cara Mencari Akun Facebook yang Lupa E-mail dan Password, Mudah
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Jadwal M6 Mobile Legends, Fase Wild Card Hari Kedua
- "Material You", Bahasa Desain Baru di Android 12
- Telkomsel, Operator Pertama yang Lakukan ULO 5G di Indonesia
- Operator Seluler yang Ingin Gelar 5G di Indonesia Harus Lolos ULO
- Google Pamer Teknologi Video Call 3D, Serasa Berhadapan Langsung
- Qualcomm Snapdragon 778G Meluncur, Chip 5G dengan Kinerja Grafis Tinggi