cpu-data.info

Operator Seluler yang Ingin Gelar 5G di Indonesia Harus Lolos ULO

Ilustrasi 5G
Lihat Foto

- Jaringan 5G akan segera digelar di Indonesia. Namun, sebelum menggulirkan layanan 5G, operator seluler harus dinyatakan lolos uji layak operasi (ULO) terlebih dahulu.

Juru Bicara Kemenkominfo, Dedy Permadi mengatakan, sesuai Pasal 82 PM Kominfo 1/2010 tentang Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi, ULO perlu dilakukan pada setiap penambahan kapasitas dan peluasan lokasi, atau relokasi yang mengalami perubahan teknologi.

Perubahan teknologi yang dimaksud adalah perubahan sesuai standar yang ditetapkan International Telecommunication Union (ITU), perubahan penggunaan spektrum frekuensi radio, dan/atau perubahan penggunaan sistem dari analog ke digital. Gelaran jaringan 5G masuk dalam kriteria perubahan teknologi tersebut.

Baca juga: Telkomsel, Operator Pertama yang Uji Layak Operasi 5G di Indonesia

"Karenanya, agar bisa melakukan komersialisasi, penyelenggara telekomunikasi atau operator seluler perlu melalui tahapan ULO untuk mendapatkan Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO)," jelas Dedy melalu pesan singkat kepada KompasTekno, Rabu (19/5/2021).

Dedy menambahkan, ULO penting dilakukan untuk memastikan kesiapan sistem melakukan komersialisasi.

Dalam uji kelayakan operasional, ada beberapa hal yang akan dilihat, yakni kesesuaian sertifikat perangkat, uji sistem dan kesesuainnya dengan teknologi seluler lain yang dimiliki penyelenggara, serta jasa telepon dasar dan jasa multimedia layanan akses internet pada jaringan mobile broadband yang dimiliki penyelenggara.

Lebih lanjut, Dedy mengatakan bahwa operator seluler yang nekat menggelar 5G secara komersial, tanpa melalui tahapan ULO dan tidak mengantongi SKLO, akan mendapat sanksi sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Sanksi dijatuhkan karena operator dinilai melakukan penyelenggaraan telekomunikasi tanpa izin dari pemerintah.

Baca juga: Ini 6 Lokasi Pertama yang Mendapat Jaringan 5G Telkomsel

Saat ini, Telkomsel menjadi operator seluler pertama di Indonesia yang telah melakukan ULO. Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate mengatakan uji kelayakan operasional Telkomsel dilakukan di Ditjen PPI Kominfo.

Untuk menggelar jaringan 5G, Telkomsel akan menggunakan spektrum 2,3 GHz dan 1.800 MHz.

"Pita frekuensi radio yang direncanakan akan digunakan Telkomsel untuk teknologi 5G ini menggunakan pita frekuensi radio 2,3 GHz untuk data plane dan pita frekuensi radio 1800 MHz untuk control plane," jelas Johnny melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Rabu (19/5/2021).

Menurut Johnny, penggunaan spektrum frekuensi radio yang digunakan layanan 5G, memang diserahkan kepada masing-masing operator seluler dengan menggunakan frekuensi radio yang sudah ada dan telah dimiliki oleh operator seluler bersangkutan.

Baca juga: Telkomsel Pakai Frekuensi 2,3 GHz dan 1.800 MHz untuk Gelar 5G

Apabila seluruh proses ULO teknologi 5G Telkomsel rampung dan dinyatakan lulus, Johnny mengatakan Telkomsel rencananya akan mulai menggelar layanan 5G di enam lokasi di Jakarta. Adapun lokasi tersebut adalah Kelapa Gading, Pondok Indah, PIK, BSD, Widya Chandra, dan Alam Sutera.

Selain itu ada beberapa lokasi lain di luar Jakarta, yakni Batam, Medan, Solo, Bandung, Surabaya, Makassar, Denpasar, dan Balikpapan. Kota dan lokasi prioritas lainnya disebut akan segera menyusul dalam waktu yang belum ditentukan.

Senada dengan Dedy, Johnny menegaskan, sesuai ketentuan yang berlaku, setiap operator seluler yang akan memberikan layanan seluler dengan teknologi baru wajib melakukan ULO, untuk dipastikan layanan seluler kepada masyarakat telah memenuhi kualitas layanan yang memadai.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat